Best Friend, Love, and Family Secret.. [BBB STORY] (FIN!)

51

Jangan lupa tekan '🌟'

.

~BLFS~

*Skip Keesokan Harinya...☀️

Sepulang Kuliah, Boboiboy duduk dibangku Koridor kampus sembari menghela nafas lelah.

Ia sudah mencari Yaya di segala penjuru kampus, namun hasilnya nihil.

Tak sengaja, Boboiboy melihat Danni yang sedang berjalan sembari membaca buku.

"Hm, sepertinya dia tau" gumam Boboiboy dan segera menghampiri seniornya itu.

"Hai Danni..." Sapa Boboiboy saat sudah disamping Danni.

Danni terdiam sejenak, lalu tersenyum. Ia hampir lupa bahwa dirinya dan Boboiboy seumuran.

"Hai Boboiboy.. apa ada yang bisa kubantu?"

"Ehm... Tidak ada. Aku hanya ingin bertanya sedikit"

"Bertanya? Tentang apa? Ah kalau tentang materi jurusanmu, aku tidak mengerti" ucap Danni membuat Boboiboy tertawa pelan.

"Tidak kok. Ini... tentang Yaya. Kau tau dimana dia?" Tanya Boboiboy.

Danni terdiam sejenak mendengarnya.

"Kau ada perlu apa dengannya?" Tanya Danni.

"Yah, aku hanya ingin memberikannya sesuatu sebagai ucapan terimakasih karena sudah menemaniku. Tidak lebih kok"

Danni terdiam dan menghela nafas pelan mendengarnya.

"Aku tau dimana Yaya" ucap Danni.

Mata Boboiboy berbinar mendengarnya.

"Benarkah? Bisa kau-"

"Tapi maaf, aku tidak bisa memberitaumu karena aku sudah berjanji pada Fang, Ying, dan Gopal untuk tidak memberitaumu" ucap Danni.

"Benarkah? Tapi, kenapa?"

"Aku juga tidak tau sebabnya. Lupakan tentang itu. Aku akan memberimu petunjuk untuk mencarinya" ucap Danni sembari tersenyum.

"Petunjuk? Ide bagus.. Apa petunjuknya?" Tanya Boboiboy antusias.

"Yaya lebih memilihmu. Yaya sangat mencintaimu, bahkan sampai detik ini. Jika kau juga mencintainya, kau akan menemukannya. Dan kuharap, kau tidak terlambat menemukannya" ucap Danni, dan segera pergi dari hadapan Boboiboy.

Boboiboy terdiam mendengarnya.

"Apa maksudnya?"

.
.
.
.
.
.

*skip Sore Hari...🌅

Boboiboy sedang merapihkan penampilannya. Dia akan pergi kerumah sakit untuk periksa kesehatan.

Kenapa? Karena 2 minggu lalu ia tidak sekolah, membuat orangtuanya khawatir. Jadi mereka memaksanya untuk pergi memeriksa kesehatannya.

Setelah dirasa penampilannya cukup rapih, Boboiboy menghela nafas pelan dan menatap cermin.