56

2.3K 172 36
                                    

Jangan lupa tekan '🌟'...

.

~BLFS~

Boboiboy baru saja keluar dari ruang dosen. Ia menghela nafas dan membuka jaket hitamnya.

"Kepalaku bisa pecah jika terus-terusan berhadapan dengan rumus-rumus tidak berguna itu" gumam Boboiboy sembari memasukan jaket hitamnya kedalam tas.

Lalu ia berjalan menuju kelas Yaya sembari masih bergumam panjang lebar.

"Aku bisa mengerjakan soal itu tanpa harus menggunakan rumus itu. Bahkan menggunakan logikaku sendiri juga bisa"

Sesampainya didepan kelas Yaya, Boboiboy sedikit bingung karena tidak melihat Yaya. Boboiboy pun masuk kedalam kelas Yaya, namun tidak ada siapapun disana.

"Hm.. Apa Yaya pulang duluan? Ah tidak mungkin.. Pasti Yaya bosan karena menungguku terlalu lama.." gumam Boboiboy.

Boboiboy pun berjalan menuju taman kampus dengan melewati jalan lain yang lebih sepi. Boboiboy lebih suka melewati suasana yang lebih sepi dibanding dengan yang biasa.

Boboiboy pun berjalan melewati sebuah gudang yang sudah tidak terpakai disana.

"Akh!!"

Boboiboy tersentak saat mendengar suara jeritan wanita dari gudang tadi.

Seketika, bayangan Yaya muncul dibenaknya.

"Yaya.."

.

*5 menit yang lalu..

'PLAK!!!'

"Akh..."

Yaya meringis saat tubuhnya ditepis menggunakan rotan untuk kesekian kalinya.

Kulit lengannya memerah karena tepisan tadi.

"Wanita ini yang selalu membuat malu kita didepan orang ramai" Ucap Ryan.

'PLAAKK!!!'

Gher menepis Yaya kembali, dan Yaya hanya bisa meringis dan menangis saat itu.

"Hoaahhmmm.. Kalian cepatlah! Kami butuh uang" kesal Jennefith.

"Ya.. Fasilitasku sedang disita.." ucap Cyntia.

"Baiklah.. Ayo kita habisi wanita ini" ucap Ryan.

Tubuh Yaya seketika gemetar karena takut. Ia menutup matanya saat Ryan dan Gher mendekatinya.

"Kumohon.. hiks.. selamatkan aku.. hiks"

'BRAKK!!!!'

Gher, Ryan, Jennefith, dan Cyntia langsung menoleh kearah pintu yang sudah terdobrak oleh seorang pria.

Yaya membuka matanya, dan menatap pria yang berada disana.

"B-Boboiboy... hiks.."

Boboiboy terkejut melihat keadaan Yaya yang lemah.

"Kau Boboiboy? Sedang apa kau kesini?" Ucap Ryan sembari menatap Boboiboy dengan tatapan remeh.

Boboiboy menghela nafas pelan mendengarnya.

"Kau bilang, kau tidak akan mendapatkannya" ucap Boboiboy.

"Aku hanya bilang begitu. Bukan berarti aku juga tidak akan menyiksanya.." ucap Gher.

"Kenapa kalian melakukan ini!?" Bentak Boboiboy.

"Karena, Yaya selalu membuat kita direndahkan. Dia berasal dari keluarga rendah, tapi dia cantik. Hal itu membuat keberadaan kita tersingkirkan" ucap Jennefith dengan santai.

Best Friend, Love, and Family Secret.. [BBB STORY] (FIN!)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang