열한

61.5K 6.9K 1.9K
                                    

Bawa ombak dikit

Enjoy it 😘

Sesampainya di rumah, Mark terus mengikuti Haechan setelah selesai pemotretan, mereka harus bicara.

Dan lagi Haechan masih saja terus menghindari Mark, mau tak mau Mark terus mengikuti Haechan. Sebenarnya Mark ingin segera menarik tangan Haechan dan membawanya ketempat sepi, yang hanya mereka berdua yang dapat mendengar percakapan nanti. Namun Mark takut ia melukai Haechan lagi.

"Kenapa mengikuti ku terus" kesal Haechan pada Mark yang mengekor di belakangnya. Dan ia masih terus berjalan menuju kamarnya. Mark tak mengeluarkan suara dan hanya mengikuti Haechan. Membuat Haechan membalik tubuhnya dan menatap Mark tajam.

"Berhenti atau. HEY MARK TURUNKAN AKU!!!" teriak Haechan saat Mark mengangkatnya ke pundaknya dengan mudahnya seperti kantung beras. Hechan terus meronta dalam gendongan Mark, hingga tubuhnya di hempas kan di atas king sizenya sedikit keras.

"Akh!!! Kau pikir ti- mmph" perkataan Haechan terpotong saat tiba-tiba Mark menciumnya dengan kasar dan sedikit menuntut.

Haechan mencoba meronta dalam kukungan Mark, tapi tenaganya tidak sebanding dengan tenaga yang di miliki Mark. Haechan terus merapatkan bibirnya rapat saat Mark mencoba mendapat akses lebih untuk meng eksplor isi mulutnya.

Haechan terus meronta dan mencoba melepaskan diri, ia memukul dada Mark sangat keras karena ia kehabisan nafas. Ditambah lagi ia terus meronta saat sesi ciuman itu terjadi membuat nafasnya semakin sedikit. Dan akhirnya pagutan antara mereka terlepas dengan Haechan yang terengah-engah. Sementara Mark sama terengahnya namun ia dapat dengan cepat mengatur pernapasannya. Mark menatap Haechan tajam.

Plak!!!

"Apa yang kau lakukan?" bentak Haechan di sertai tamparan di pipi Mark.

"Sudah ku bilang jangan dekat-dekat dengan Jeno" jawab Mark menatapnya tajam.

Untuk kali ini Haechan tak akan goyah, ia mencoba mempertahankan perasaannya "Kenapa melarang ku? Itu bukan urusanmu" jawab Haechan datar, mempertahankan suaranya agar tidak terdengar bergetar.

"Apa yang berhubungan dengan mu adalah urusan ku"

"Kau hanya pengawal ku, tidak perlu mengurus urusan pribadi ku segala" kata Haechan mendorong Mark yang masih di atasnya sedari tadi.

Mark terdiam mendengar pernyataan Haechan "Kau tanggung jawab ku Haechan" jawabnya sedikit lembut menyadarai mata Haechan yang mulai bergetar.

"Jangan jadikan kepercayaan dari appa sebagai alasan mu Mark. Aku tau appa sangat mempercayaimu. Tapi jangan kau jadikan itu untuk mempermainkan ku" kata Haechan bersamaan dengan jatuhnya air mata miliknya.

"Tadi kau hampir berpelukan dengan Mina noona, kau juga hampir berciuman. Kau juga terlihat sangat mesra tadi" cerita Haechan "Kau memang benar-benar lelaki berengsek".

"Lalu bagaimana dengan mu? Sudah ku bilang jangan berdekatan dengan Jeno. karena kau milik ku. Bahkan Jeno juga mencium pipi mu beberapa kali. Aku tidak suka berbagi, ingat kau hanya milik ku" kata Mark dengan penuh penekanan di akhir kalimat. Menahan amarahnya saat mengingat Jeno mencium pipi Haechan, dan beberapa kali hampir mencium bibir Haechan yang menjadi candunya.

Ini karena skrip bodoh yang mengharuskan kedua pasangan itu menunjukan keromantisan di taman bermain yag akan di buka. Dimana Mark dan Mina memerankan kisah cinta dua orang dewasa, yang menuju keseriusan. Sementara Haechan dan Jeno harus memerankan kisah cinta remaja yang akan menjalin suatu hubungan.

Dan karena skrip bodoh itu juga membuatnya menjadi salah satu ajang saling balas dendam agar mengetahui perasaan masing-masing.

"Aku hanya mengikuti skrip. Dan mencari kemistri ku dengan Jeno" jawab haechan jujur.

[ Book I ] My BodyGuard and I || Markhyuck || [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang