Pagi saat bangun panggilan masih terhubung Haechan menyempatkan melihat wajah Mark yang tertidur. Andai saja ia tidak di teriaki eommanya, mungkin Haechan akan lupa jika hari ini hari pemberkatan pernikahannya. Dan segera mematikan panggilan, setelah melihat Mark yang mengerjap dari layar ponselnya.
.
.
Hari yang menjadi hari penting bagi Haechan telah tiba. Setelah menyiapkan segala sesuatunya kini tinggal beberapa menit lagi maka kebahagiaan akan ia dapat. Menjadi suami (istri) seorang Mark Lee, dan menyandang Marga sebagai keluarga Lee.
Dengan setelan Tuxido berwarna Hitam, Haechan merasa lebih gugup dari pada semalam. Di ruang ganti lelaki manis itu mondar-mandir, dengan menggigit kuku jarinya resah. Apakah eomma dan appa nya segugup ini saat menikah, begitu juga Hendery hyung dan Xiaojun hyung?
"Haechanie, kau sudah siap sayang?" tanya Ten pada Haechan yang terlihat sekali sangat gugup.
"Aku gugup sekali eomma" jawab Haechan.
Ten memberi pelukan dan kata penenang untuk Haechan, di belakang keduanya berdua berdiri Johny sang kepala keluarga yang mengamati interaksi antara ibu dan anak itu. Johny tersenyum simpul penuh makna.
"Appa sudah saatnya" kata Hendery muncul dari balik pintu.
"Hendery kemarilah" panggil Johny pada anak sulungnya.
Hendery melangkah masuk dan menghampiri appanya, Ten dan Haechan dibuat bingung dengan tindakan Johny.
"Appa ingin memeluk kalian, karena kalian telah mempunyai keluarga sekarang" kata Jonhy yang tentu saja membuat keluarga kecil itu tersentuh, terutama Haechan yang hampir saja menangis jika saja Hendery tidak mengampit bibir Haechan yang sudah mencebik dengan kedua jarinya, bersiap untuk menangis.
Mereka berempatan berpelukan, menyalurkan perasaan masing-masing "Appa harap kalian bahagia" kata Johny dengan melepas pelukannya.
"Haechanie" kata Johny dengan membuat Haechan berhadapan. Kemudian mengecup puncak kepala putra bungsunya. Mengulurkan tangannya dan menuntun Haechan untuk menyerahkannya pada calon suaminya.
.
.
Di sebuah gereja kuno yang berbentuk seperti kastil, di depan para tamu undangan. Mark berdiri di depan altar dengan setelan tuxido berwarna hitam.
Dilihatnya Haechan yang menggandeng tangan Johny, tatapannya terpaku pada paras cantik milik calon istrinya. Dapat Mark lihat Haechan yang sangat gugup dan beberapa kali meremas lengan appanya. Namun berusaha menyembunyikannya dengan menunjukan senyum manis miliknya.
Saat tatapan mata mereka bertubrukan Mark tersenyum lembut begitu juga sebaliknya. Serta Mark sempat menggumamkan kata 'Cantik' yang sepertinya diketahui Haechan. Karena setelah mengatakan itu Haechan tertunduk malu dengan rona merah di pipinya.
Mark mengulurkan tangannya untuk menerima tangan Haechan yang secara langsung di serahkan oleh calon mertuanya, Seo Johny. Terlihat sekali sang appa yang sepertinya masih berat melepas putra bungsunya. Namun pada akhirnya Johny melepas putranya, Seo Haechan untuknya.
"Bahagiakan Haechan kami, Mark" gumam Johny dengan menyerahkan tangan putranya pada calon suami putranya.
"I promise" kata Mark yakin dengan teduhnya menatap Haechan.
Mark membawa Haechan untuk menghadap pendeta, yang akan menjadi pemimpin acara sakral mereka. Sebelumnya pendeta telah memimpin doa untuk keberkahan pemberkatan Mark dan Haechan, serta menjelaskan tugas dan kewajiban saat memasuki biduk rumah tangga nanti.
KAMU SEDANG MEMBACA
[ Book I ] My BodyGuard and I || Markhyuck || [Completed]
Fanfiction"MARK SIALAN LEE, MARK LEE BODOH, MARK LEE MESUM. MATI SAJA KAU!!!!" Haechan "Siapa yang kau bilang mesum. Tuan mesum? apa ingin aku memasang yang biasa" Mark Bxb Since : 2019 End : 2020