7 bulan kemudian ....
Di sebuah ruangan yang di sebut kamar, dua insan yang merupakan pasangan suami-suami masih bergelung di bawah selimut. Menyamankan posisi masing-masing. Salah seorang dari mereka telah membuka mata sejak 10 menit lalu. Akan tetapi ia malas untuk beranjak dari ranjang yang nyaman dan hangat. Mungkin kehangatan itu sisa dari malam panas mereka semalam.
Yang lebih muda semakin merapatkan tubuhnya ke dekapan lelaki yang lebih tua, dan menatap wajah tampan orang yang telah resmi menjadi suaminya sejak beberapa bulan lalu. Dan untuk mencapai tahap saat ini, mereka harus melalui berbagai macam rintangan, dan banyak kesakitan. Dan akhirnya perjuangan dan pengorbanan keduanya tidaklah sia-sia.
Ini akhir pekan, yang seharusnya menjadi kegiatan rutin mereka mengunjungi appa Seo dan eomma Deo. Akan tetapi sejak tiga minggu lalu, entah kenapa Haechan merasa malas untuk mengunjungi appa dan eommanya. Bukan malas, hanya saja Haechan tidak tahu apa yang membuatnya seperti ini. dan lebih memilih mendekap suaminya.
Dengan mata yang masih menatap wajah suaminya, Haechan dapat melihat Mark mengerjapkan matanya beberapa kali. Jangan lupakan senyum yang belum luntur sejak tadi.
“Selamat pagi, Aegi” sapa Haechan.
“Selamat pagi, Sunshine” sapa Mark kembali dengan suara seraknya “Ini jam berapa?”
“Eng ...” Haechan melepas dekapannya dan melihat jam digital di nakas sebelah ranjang mereka “Jam 8” jawab Haechan.
“Kau tidak bersiap-siap?” tanya Mark heran.
“Hari ini aku ingin di rumah saja” jawab Haechan kembali menyamankan posisi ke dekapan Mark.
“Lagi?”
“Eumm ...” Haechan mengangguk lucu.
“Kau tidak ingin mengunjungi eomma, ini sudah tiga minggu jika kau melewatkannya kali ini” jelas Mark “Eomma pasti mengkhawatirkan mu”
“Hyung, jangan berlebihan. Bagaimana kalo kita beres-beres rumah? Bibi Yoon libur setiap sabtu minggu. Dan Mingyu sibuk menjaga rumah dan perusahaan” usul Haechan.
“Hm, terserah kau saja. Lebih baik kau memberi tau eomma jika tidak mengunjungi mereka” balas Mark dengan mengusak surai Haechan.
Haechan bangkit untuk duduk, dan meregangkan otot-ototnya “Nanti saja, aku mau mandi dulu” kata Haechan berdiri, dan berjalan menuju kamar mandi.
“Haechanie” panggil Mark, dengan Haechan menghentikan langkahnya, dan menoleh ke arah suaminya dengan pandangan bertanya.
“How about morning kiss or ... morning sex?” tanya Mark dengan menggerakkan alisnya naik turun, serta pandangan yang mengamati setiap inchi tubuh polos Haechan. Menscannya dari atas sampai bawah. Posisinya saat ini sudah duduk di tepi ranjang.
“Jika hyung bisa mengejar ku dan masuk ke kamar mandi. Ayo kita lakukan lagi” Dan Mark yang tanpa persiapan apapun mencoba mengejar dan ...
BRAK!!
“Hey kau curang Haechanie” teriak Mark dengan menggerakkan gagang pintu. Mencoba membukanya, meskipun ia tahu tidak akan bisa. Haechan sudah menguncinya dari dalam.
Memang esaat setelah mengatakan itu Haechan segera berlari dan masuk ke kamar mandi secepat mungkin dan menguncinya. Dari dalam Haechan tertawa puas mendengar aduan tidak terima dari suaminya.
“HAHAHA ... dasar mesum, semalam kita sudah melakukan nya” teriak Haechan dengan tawanya.
“Itu malam, dan ini sudah pagi sayang” balas Mark yang tidak terima dengan kekalahan akibat kecurangan istrinya itu.
![](https://img.wattpad.com/cover/203686181-288-k934671.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
[ Book I ] My BodyGuard and I || Markhyuck || [Completed]
Fiksi Penggemar"MARK SIALAN LEE, MARK LEE BODOH, MARK LEE MESUM. MATI SAJA KAU!!!!" Haechan "Siapa yang kau bilang mesum. Tuan mesum? apa ingin aku memasang yang biasa" Mark Bxb Since : 2019 End : 2020