스물여섯

43.7K 5K 1.4K
                                    

“Bagaimana keadaan Haechan?”

“Masih seperti sebelumnya”

“Anak itu keras kepala sekali. Kau sudah mencoba mengajaknya jalan-jalan?”

“Hampir setiap hari kami jalan. Sebelumnya Haechan bercerita jika dirinya mendengar suara Mark di kepalanya. Akhir-akhir ini Haechan sering mengatakan jika ia melihat Mark. Tapi saat ingin menyetuhnya Mark menghilang” jelas Renjun sendu.

“Sepertinya mengirimnya ke Jeju juga sia-sia. Pengaruh Mark luar biasa”

“Aku takut jika Haechan ....”

“Jangan berpikir yang aneh-aneh, Haechan hanya merindukan Mark”

“Maafkan aku hyung, aku hanya terlalu khawatir”

“Minggu depan akan ku pesankan tiket pulang, sebagai adik kalian harus datang ke pertunangan ku dengan Xiaojun”

“Kalian sudah memutuskan untuk bertunangan?” kaget Renjun.

“Tak usah pura-pura kaget seperti itu?” sindir Hendery.

“Aku tidak kaget. Hanya saja kenapa bisa Xiaojun hyung menerima orang yang menyebalkan seperti hyung”

“Karena aku tampan” jawab Hendery percaya diri.

“Orang tampan tidak mungkin semesum hyung”

“Apa? Apa yang kau katakan barusan?” kata Hendery tidak percaya.

“Xiaojun hyung mungkin sedang sakit matanya, jika melihat hyung tampan”

“YA!!, mulut mu itu tidak bi ..-..” perkataan Hendery terpotong setelah Renjun memutuskan panggilan secara sepihak. Dan membuatnya untuk tidak tertawa.

“Apa yang lucu?” tanya Haechan duduk di samping Renjun.

“Hendery hyung. Minggu depan akan bertunangan” kata Renjun di sela-sela tawanya.

“Lalu yang membuat mu tertawa apa?”

“Hanya sedikit menggodanya. Kau ingin jalan-jalan lagi” tawar Renjun setiap harinya membuat keduanya bosan mendengar itu. Selama hampir dua bulan tinggal di jeju, seluruh tempat hiburan mereka datangi. Hanya untuk seorang Lee Haechan.

“Aku bosan seperti ini terus” kata Haechan mengerucutkan bibir “Bagaimana kalo kita kembali ke seoul. Aku merindukan appa dan eomma”

“Serius?” tanya Renjun memastikan. Dan menjawab anggukan lucu dari Haechan.

“Kapan kau ingin pulang?”

“Bagaimana kalo besok?”usul Haechan semangat.

“Baiklah”

Malam harinya keduanya langsung merapikan barang bawaan masing-masing, setelah itu Renjun memesan tiket untuk mereka.

“Jika kau ingin baca bacalah. Jangan memaksakan diri” celetuk Renjun melihat Haechan memainkan suratnya.

“Tidak mau”

“Kenapa? Kau merindukan Mark hyung kan?”

“Aku takut” cicit Haechan.

“Apa yang kau takutkan. Itu hanya surat siapa tahu bisa membuat mu sedikit menjadi lebih baik”

“Tidak mau” kata Haechan memasukan surat nya kedalam tas. Dan berbaring memunggungi Renjun.

“Keras kepala” gumam Renjun.

Dari balik selimut lagi-lagi Haechan menjatuhkan air matanya, dan mencoba untuk segera tidur.

[ Book I ] My BodyGuard and I || Markhyuck || [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang