열일곱

53.3K 5.5K 2.8K
                                    

Haechan sebisa mungkin membuat Mark terbuai dengan ciuman yang ia berikan. Setelah jari lentiknya bergerilya di tubuh Mark. Tangannya menuntun tangan Mark untuk membuka ikatan jubah mandinya. Dengan mudah nya Haechan dapat melakukannya, bahkan sekarang Mark menciumnya liar. Dan ciumannya beralih ke leher miliknya.

Setelah itu tangannya kembali menuntun tangan Mark untuk mengelus paha dalam milik Haechan. Mark yang sepertinya sudah tertutup nafsu, tidak menyadari Haechan tersenyum penuh kemenangan.

“Mark ahhh” kata Haechan bersamaan dengan Mark yang mengulum nipplenya. Membuatnya mendesah saat akan menghentikan Mark.

“Markhhh hentikan aahhh” desah Haechan semakin menjadi, yang membuat tangannya menuntun tangan Mark semakin dalam di area bawahnya secara tidak sadar.

Mark yang tangannya seperti di kendalikan, terkejut saat tangan itu  menyentuh sesuatu yang sama dengan miliknya. Dan seketika menghentikan kegiatannya mengulum nipple milik Haechan dan menarik tangannya. Mark menatap Haechan yang terengah dan penuh dengan peluh. Dan jangan lupakan tatapan sayu milik Haechan yang sedikit kecewa.

Mark  bangkit dari posisinya, meneguk ludah kasar karena melihat tubuh polos Haechan yang penuh ruam kemerahan hasil dari karyanya. Dan dengan segera mengikat kembali jubah mandi milik Haechan.

“Cepat pakai baju Haechan” kata Mark melihat ke arah lain. Dengan wajah tertekuk Haechan berjalan menuju lemari. Dan mengambil pakaiannya, namun kali ini di awasi Mark. Haechan kembali mengambil kaos pendek dan celana pendeknya.

“Jangan yang itu” tegur Mark yang mengetahui Haechan mengambil baju pendeknya. Kemudian menggeser posisi Haechan dan mengambilkan sweater dan celana training.

“Pakai ini”

“Astaga Mark berapa kali aku bilang. Aku kepanasan” menolak pemberian Mark.

“Kau bisa menyalakan AC Haechan. Atau kau sengaja memancing ku?” kata Mark sedikit kesal dan menyesali perbuatannya tadi.

Dengan senyum jailnya Haechan membelai pipi Mark “Kau menginginkannya maka lakukanlah Mark” bisik Haechan sensual.

Mark mendorong tubuh Haechan hingga punggung Haechan menempel pada lemari. Membuat Haechan sedikit meringis. Mark Mendekatkan wajahnya ke sisi wajah Haechan. Lalu membisikan sesuatu di telinga Haechan.

“Aku tau kau sangat menginginkan ku. Tapi tunggu setelah kita menikah dan aku akan melakukannya untuk mu” kata Mark menyerahkan baju pilihannya ke Haechan “Jadi cepat pakai baju mu. Karena aku tidak akan melakukannya” kata Mark menjauhkan wajahnya kemudian berbalik meninggalkan Haechan di kamarnya dengan wajah merah. Marah sekaligus malu.

“Aish menyebalkan. Menyebalkan. Menyebalkan. Kenapa kau murahan sekali Haechan. Seharusnya kau yang memancing Mark. bukan malah dirimu yang terpancing” gerutu Haechan pada dirinya sendiri selepas kepergian Mark.

“Dan apa dia bilang? Aku? Mencintainya? Tsk!! menyebalkan” lanjut Haechan dengan senyum menyebalkannya “YA!!! SAMPAI KAU MATI PUN AKU TIDAK AKAN MENCINTAI MU” teriak Haechan kesal dengan memakai baju pilihan Mark.

Sementara Mark yang masih berdiri di depan pintu kamar Haechan, dengan senantiasa mendengar semua gerutuan Haechan, serta teriakan Haechan yang menggema yang sempat membuatnya kaget. Mark tertawa kecil mendengar itu semua. Bahkan saat gerutuan Haechan sudah terdengar Mark masih berdiri di depan pintu kamar Haechan.

‘Kau sangat berbahaya Haechan’ batin Mark kesal memandang bagian bawahnya.

****


Haechan yang sejak tadi memang belum tidur, berusaha untuk segera menyelami alam mimpi. Namun hingga jam menunjukan pukul setengah dua, matanya tidak menunjukan jika dirinya sedang mengantuk.

[ Book I ] My BodyGuard and I || Markhyuck || [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang