Alooooohhaaaaa ....
Cuma mau bilang hati-hati 😊 sedikit agak panjangan wkwkwk
Jangan kaget ya ...But ...
Enjoy it 😘
Haechan berbaring di kamar hotel dengan melihat jari manisnya yang telah dihiasi oleh cincin pemberian dari Mark. Setelah membersihkan diri, Haechan hanya berbaring dan jangan lupakan senyum yang tidak pernah luntur dari wajahnya sejak tadi. Hingga membuat orang yang satu ruangan dengannya jengah melihatnya.
Orang itu adalah Renjun, yang sejak tadi bosan melihat Haechan yang tersenyum seperti orang gila. Oh tenang Renjun telah merencanakan sesuatu pada Haechan saat pulang nanti, mungkin Mark akan terlibat, mungkin juga dengan appa dan eomma mereka juga akan terlibat. Dan tentu saja dengan kerja sama dengan Hendery. Dan sepertinya Haechan tidak menyadari. Renjun tersenyum jahat sebelum melempar bantal tepat ke arah wajah Haechan.
“YA!! HUANG RENJUN” pekik Haechan dengan wajah kesalnya.
“Apa? Bisa tidak kau menghentikannya, wajah mu terlihat konyol” kata Renjun yang juga sama kesalnya karena merasa di abaikan.
Selanjutnya Haechan kembali tersenyum mengingat kejadian sore tadi, bahkan kini di sertai pekikan tertahan dari bibirnya, dan kakinya menendang-nendang udara kecil.
“Aahh, Injun-ah aku malu” pekik Haechan dengan memeluk lengan Renjun.
Renjun memutar bola matanya malas “Salah ku membawa mu kemari” kata Renjun dengan memijat pelipisnya.
“Tidak, kau tidak salah. Terima kasih banyak Injun-ah”
“Kau bahagia kan? Tidak ada niatan untuk memberi ku hadiah”
Haechan melepas tangan Renjun “Apa yang kau inginkan akan ku penuhi?”
“Aku mau, satu set peralatan melukis, dan Boneka moomin raksasa” kata Renjun.“Baiklah”
“Lalu sepatu dengan merk Gucci,kacamata merk Dior, eng .. Louis Vuitton ya apapun produk itu, ...”
“Tunggu, ini namanya pemerasan” kata Haechan memotong permintaan Renjun.
“Menurut ku tidak, ini setimpal karena aku telah membawa mu kemari”
“Kau kerja sama dengan Mark?”
“Tidak, aku bahkan tidak tahu Mark hyung juga ada disini”
Haechan memicingkan mata tidak percaya, kenapa bisa kebetulan sekali, pikir Haechan. Ah, sudahlah mungkin ini yang namanya takdir.
“Haechan, aku hanya bercanda jangan terlalu di pikir kan” kata Renjun menepuk bahu Haechan yang sejak tadi melamun.
“Syukurlah, kupikir kau tega melakukan itu pada ku” kata Haechan mendesah lega.
Renjun tertawa kecil “Tapi aku serius saat meminta satu set peralatan melukis dan boneka moomin raksasa”
“Itu aku bisa memberikan nya untuk mu” jawab Haechan akhirnya.
“Haechan apa sekarang percaya pada Mark hyung?” tanya Renjun.
“Bukannya dari awal aku percaya padanya, bahkan kau dan Hendery hyung bersikeras menyuruh ku percaya padanya. Kenapa?”
“Tidak, hanya saja kalian tidak pernah akur, aku tidak bisa membayangkan jika kalian menikah dan punya anak nanti” kata Renjun dengan membayangkan kehidupan Mark dan Haechan setelah.
Haechan tertawa “Tidak ada yang tahu Injun-ah, tapi Tuhan lah yang menentukannya. Kita hanya bisa merencanakan"
“Kau akan tetap memanggil Mark hyung, tanpa hyung. Ingat dia lebih tua dari mu”
KAMU SEDANG MEMBACA
[ Book I ] My BodyGuard and I || Markhyuck || [Completed]
Fanfiction"MARK SIALAN LEE, MARK LEE BODOH, MARK LEE MESUM. MATI SAJA KAU!!!!" Haechan "Siapa yang kau bilang mesum. Tuan mesum? apa ingin aku memasang yang biasa" Mark Bxb Since : 2019 End : 2020