86.6K 8.8K 4.8K
                                    

Keesokan paginya keadaan sudah menjadi lebih baik. Berhubung hari ini akhir pekan mereka berkumpul di taman belakang rumah. Sekedar minum kopi dan bercengekrama. Sebelum seorang pelayan mengintrupsi kegiatan mereka.

“Maaf Tuan mengganggu, ada tamu” kata pelayan tersebut sedikit menepi karena ada orang yang berdiri dibelakangnya.

Seorang lelaki blasteran berpenampilan sederhana namun terlihat berkelas. Setelan jas berwarna hitam dengan celana dan dasi bermotif berwarna senada . Sedangkan untuk dalamannya lelaki itu mengenakan kemeja putih polos.

Rambut hitamnya tidak seperti pengawal pada umumnya. Rambut hitamnya ia tata sedemikian rupa tidak terlalu rapi. Sebagian rambut depannya jatuh menjuntai menutupi dahi putihnya. Menambah kadar ketampanannya.

“Hei Minhyung kau sudah datang, bagaimana keadaan Jaehyun dan Taeyong?” kata Johnny memeluk orang yang ia panggil Minhyung.

“Dad dan Mom baik-baik saja. Bagaimana dengan uncle dan aunty? Bahkan mereka menitip salam untuk kalian” Jawab Minhyung.

“Aku jadi merindukan Jaehyun dan Taeyong. Kapan mereka akan ke Korea?” giliran Ten beralih memeluk Minhyung.

“Mommy dan Daddy terlalu sibuk Aunty, mungkin jika ada waktu mereka akan berkunjung” jawab Minhyung membalas pelukan Ten canggung.

“Maaf Minhyung kami merepotkan mu. Kau harus  jauh-jauh datang dari Kanada hanya untuk menjaga putra kesayangan kami yang manja ini” kata Ten menarik Haechan untuk lebih dekat.

“Eomma aku tidak manja” kata Haechan memanyunkan bibir hatinya. Minhyung hanya tersenyum tipis.

“Tidak apa-apa aunty itu sudah tugas ku”

“Haechan perkenalkan dirimu” kata Seo Johnny.

“Annyeonghaseyo Seo Haechan Imnida” kata Haechan mengulurkan tangannya. Yang disambut oleh Minhyung.

“Annyeonghaseyo Lee Minhyung imnida bisa memanggil ku Mark saja. Lebih tepatnya Mark Lee” kata Mark lalu melepas tautan tangan mereka. Haechan hanya mengangguk.

Selama beberapa hari tinggal di rumah keluarga Seo, Mark belum resmi melaksanakan tugasnya. Ia memperhatikan karakter orang yang harus ia lindungi nantinya.

Selain itu tidak ada percakapan berarti di antara keduanya. Keduanya sama acuh. Haechan yang enggan mengajak mengobrol. Entah itu Mark yang terlalu fokus akan tugasnya nanti.

Seperti sekarang Mark tengah memandangi Haechan yang sedang berjalan ke dapur untuk mengambil minum. Ia memperhatikan gerak gerik Haechan. Haechan yang merasa di perhatikan pun menoleh ke arah Mark dan mendapati Mark masih terus menatapnya tajam. Haechan yang merasa tidak  nyaman pun menegurnya.

“Hei apa lihat-lihat, apa ada yang salah?” tanya Haechan ketus pada Mark.

“Tidak” jawab Mark.

“Lalu kenapa kau manatap ku seperti itu” tanya Haechan lagi.

“Seperti apa?” tanya Mark datar.

“Kau seperti paman-paman cabul, kalau ingin tahu” kata Haechan meninggalkan dapur. Mark mengendikan bahu tidak peduli.

“Ada cicak di bahu mu” jawab Mark datar. Haechan yang mendengar itu seketika menghentikan langkahnya, dan memperhatikan bahunya. Dan benar saja ada cicak yang lumayan besar disana.

“AAAAAA!!! Appa, eomma tolong singkirkan dia” teriak Haechan panik dengan mengibaskan tangannya di area bahu yang membuat cicak itu malah masuk ke dalam bajunya. Membuatnya semakin histeris dan berteriak dengan suara melengkingnya.

[ Book I ] My BodyGuard and I || Markhyuck || [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang