열세

64.2K 6.7K 3K
                                    

Double up ... 😊

Maaf kemalaman 😅
Jangan bosan

Enjoy it 😘

Saat Mark sakit tidak seperti orang pada umumnya yang akan banyak tidur karena lemas atau efek obat yang membuat yang sakit mengantuk. Hanya awal-awal saat ia merasa sangat lemah, hingga tanpa ia sadari Haechan menemukannya meringkuk lemah di kamar mandi di tambah lagi kejadian yang memalukan di mana saat dia minum obat. Dan saat itu ia bertekad untuk tidak terlihat lemah di hadapan siapa pun terutama Haechan.

“Mark mau kemana?” tanya Haechan saat Mark akan berolah raga pagi, dengan wajah yang masih terlihat pucat.

“Lari pagi tentu saja. Mau ikut?”jawab Mark dengan menawari Haechan.

“Kau sudah sembuh?” tanya Haechan dengan raut wajah khawatirnya, kemudian menyentuh dahi Mark.

“Kau masih sakit Mark” jawab Haechan setelah mengecek suhu tubuh Mark yang masih demam.

“Aku tak apa. Apa kau khawatir?” jawab Mark dengan senyum jailnya.

“Tentu sa...” potong Haechan “Ti-tidak hanya saja kau kan pengawal ku. Ja-jadi jika kau sakit siapa yang akan menjaga ku” jawab Haechan tiba-tiba gugup.

“Aku tak apa. Percaya pada ku. Lebih baik kau ikut. Kau kan lemah dalam pernafasan, bagaimana kalau kita sedang berciummmpph”

“Baiklah aku ikut. Tunggu sebentar” potong Haechan cepat dengan membekap mulut Mark, kemudian segera pergi untuk bersiap. Mark yang melihat itu tersenyum, setidaknya hubungannya dengan Haechan sudah menjadi lebih baik semenjak dia sakit.

Saat ini mereka tengah berada di taman komplek perumahan, Haechan dan Mark sedang melakukan pemanasan untuk memulai acara jogging pagi mereka. Haechan berlari dengan langkah kecilnya, sementara Mark dengan kaki panjangnya dengan cepat meninggalkan Haechan jauh di belakang.

‘Dia manusia bukan, saat sakit pun dia masih mampu berlari. Atau aku saja yang lemah’ batin Haechan.

Namun kemudian Haechan menggelengkan kepala kuat, lalu mensugesti diri sendiri.

‘Aku tidak lemah. Haechan tidak lemah. Haechan pasti bisa' beberapa meter langkah nya menggebu, kemudian ia kembali putus asa.

Untuk sekarang Mark telah mengitari taman untuk ketiga kalinya, sementara Haechan hanya satu setengah putaran. Namun Haechan sudah merasa hampir mati, karena kehabisan nafas. Saat Mark menyamai langkahnya Haechan mencoba  mengajak bicara.

“Markhh kau tak lelahh hah....hah...” ucap Haechan dengan nafas tersengal dan akan mencoba berjalan namun sebelum rencananya terlaksana. Mark segera menarik tangan Haechan dan mereka berlari bersama. Namun Mark melakukan tidak lama, sekitar 100 meter kemudian berhenti. Untung ia tidak jatuh karena tersandung atau apapun itu.

Haechan kehabisan nafas, pandangannya mulai kabur, dan keringat bercucuran di wajahnya. Ia segera mendudukan diri dan meluruskan kakinya. Serta mengambil nafas sebanyak-banyaknya. Dan jangan lupa tatapan marahnya pada seseorang yang baru menariknya tanpa persiapan. Yang di tatap hanya tersenyum kecil dan berjalan-jalan dengan menggerak-gerakan tangannya. Sepertinya juga sedang mengatur nafas.

Setelah nafasnya sudah lebih baik Haechan mengeluarkan kekesalannya “Kau mau membunuh ku HAH!!! Sialan kau Mark. Akibat perbuatan mu aku hampir mati” maki Haechan.

“Tapi kau tidak mati kan” jawab Mark santai dengan menatap Haechan remeh.

“Kan aku bilang hampir sialan!!!” maki Haechan dengan nada lebih tinggi.

“Akui saja kau itu lemah” ledek Mark mendudukan diri di sebelah Haechan.

“Apa kata mu?” menatap Mark sebal “Aku tidak lemah. Kau saja tidak memberi ku kesempatan untuk bersiap” bantah Haechan tidak mau kalah.

[ Book I ] My BodyGuard and I || Markhyuck || [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang