Haechan mengerjapkan mata, kepalanya pusing. Mencoba mengingat apa saja yang terjadi semalam. Terakhir yang ia ingat saat Lino membawanya pergi dari pesta, setelah itu ia tidak ingat apapun. Dan satu lagi tapi Haechan tidak yakin. Segera Haechan meraih Minjwi dengan tangannya tanpa melihatnya. Beberapa detik degup jantung berpacu lebih cepat, karena Minjwi tidak berada di sampingnya.
Setelah melihat ke samping ternyata Minjwi berada lebih jauh di sampingnya, membuatnya bernafas lega. Haechan pikir Minjwi hilang. Dengan menggeser tubuhnya Haechan mengambil Minjwi. Mencari kata-kata lain yang di ucapkan Mark semalam, untuk memastikan atau mungkin semalam ia hanya berhalusinasi lagi. Namun Haechan tidak menemukan kata lain selain dari dua kata sebelumnya.
“Hei kau merindukan ku kan? Dasar lemah aku mencintai mu”
“Haechanie, meskipun kau tidak melihat ku, aku selalu di samping mu dan menjaga mu. Tersenyumlah. Minjwi akan menemani mu”
Haechan menghembuskan nafas lelah, perasaan Haechan mendengar kata lain dari Mark yang keluar dari boneka Minjwi. Mungkin semalam ia berhalusinasi, dan semoga ia tidak melakukan hal gila saat mabuk seperti sebelumnya.
“Mungkin aku memang sudah gila” gumam Haechan tertawa kecil , lalu berjalan ke kamar mandi dengan sempoyongan.
Setelah lebih segar Haechan berjalan keluar dari kamar dan melihat eommanya membersihkan meja makan di bantu beberapa maid. Ah ternyata dia bangun kesiangan.
“Selamat pagi eomma” sapa Haechan dengan mengambil segelas air putih.
“Selamat pagi Haechanie, kau lapar?” tanya Ten pada Haechan.
“Tidak eomma, hanya saja perut ku sedikit mual” kata Haechan duduk di salah saru kursi.
“Lain kali jangan minum terlalu banyak” nasihat Ten. Dan Haechan mengangguk sebagai jawaban.
“Mau eomma buatkan sulguk” tawar Ten.
“Tidak perlu eomma” jawab Haechan kembali meminum airnya.
“Eomma” panggil Haechan.
“Ada apa sayang?” jawab Ten masih dengan kegiatannya.
“Aku bosan”
“Kalau begitu nanti Haechanie temani eomma ya. Lama eomma tidak pergi perawatan” tawar Ten pada Haechan.
Dengan senyum mengembang Haechan menjawab terlampau semangat tawaran Ten “Baiklah eomma aku bersiap-siap dulu” kata Haechan pergi menuju kamarnya.
“Sayang kita pergi jam 10” kata Ten berbalik namun Haechan sudah meninggalkan dapur, Ten tersenyum melihat Haechan yang semakin hari semakin membaik.
****
Setelah pagi sampai sore menghabiskan waktu bersama Ten untuk memanjakan diri. Tubuh Haechan menjadi lebih segar dan lebih ringan. Namun tidak mungkin kan ia harus pergi ke salon saat bosan. Hendery belum mengijinkannya untuk kembali ke dunia gemerlapnya. Lalu apa yang akan ia lakukan? Kehidupannya monoton. Perasaan Haechan sudah bisa mengendalikan halusinasinya. Lalu apa yang membuat Hendery belum menginjinkannya.
Setiap pagi Haechan juga meperbanyak olahraga, karena tekadnya agar Mark tidak memanggilnya lemah saat kembali. Dan hasilnya sudah lebih lumayan, dan lagi bentuk tubuhnya lebih bagus dari sebelumnya. Pasti Mark akan kagum melihatnya.
“Haechan kau melamun?” tegur Hendery karena Haechan terus memainkan makanannya.
“Hyung aku bosan, aku mau menyanyi lagi” rengek Haechan pada Hendery yang langsung mendapat perhatian dari orang yang ada di meja makan. Saat ini mereka tengah makan malam.
![](https://img.wattpad.com/cover/203686181-288-k934671.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
[ Book I ] My BodyGuard and I || Markhyuck || [Completed]
Fanfic"MARK SIALAN LEE, MARK LEE BODOH, MARK LEE MESUM. MATI SAJA KAU!!!!" Haechan "Siapa yang kau bilang mesum. Tuan mesum? apa ingin aku memasang yang biasa" Mark Bxb Since : 2019 End : 2020