34 - Triangle Love Story

3.9K 368 32
                                    

Taehyung mau pun Jisoo sangat kaget dengan perkataan Seokjin barusan. Tapi untuk Taehyung dia bukan hanya kaget tapi kelihatannya juga syok.

"Jangan berhayal pabo, dan bisakah kau berhenti memeluk Jisoo?" tangan Taehyung terangkul untuk merebut Jisoo dari pelukan Seokjin namun dengan cepatnya Seokjin menangkisnya.

"Aku tidak bercanda, aku serius." mata Seokjin menatap tajam sama persis seperti mata elang yang siap menukik cakrawala, hal itu sukses membuat Taehyung terdiam beberapa saat dan menatap Jisoo lekat.

"Katakan kalau yang dikatakan laki-laki brengsek ini bohong." ucap Taehyung sambil menatap dingin ke arah Jisoo namun Jisoo hanya mampu menggeleng dan membuat raut wajah Taehyung kembali berkerut.

"Apa yang kau lakukan pada Jisoo sialan kau! Memaksanya untuk menjadi pacarmu hah? Dasar sakit jiwa!" Taehyung menarik kerah baju Seokjin dan hendak memukul lelaki itu namun dengan cepatnya Jisoo menarik lengan baju Taehyung bermaksud meleraikan.

"Bisakah kau hilangkan sifat kekanak-kanakanmu itu!" tanya Seokjin dengan jengkel. Ditatapnya Taehyung dengan mata dinginnya itu dan segera dia dorong tubuh Taehyung dari hadapannya.

"Menyingkir sana kau! Aku dan Jisoo ada urusan." katanya lagi sambil tersenyum puas

"Tunggu." Jisoo mencegat tangan Seokjin cepat dan segera menghampiri Taehyung.

"Seokjin bisakah hari ini aku bersama Taehyung dulu, dia baru pulang dari perlombaan karate internasional. Kau tahu, sudah enam bulan dan kami cukup rindu satu-sama lain." Jisoo berucap lirih sambil mengigit bibirnya sendiri sedangkan Seokjin menatap sekilas dengan eksprksi wajah datarnya lalu tersenyum tiba-tiba.

"Baiklah, terserah apa maumu, Mama juga tidak akan marah, jadi pergilah, aku sama sekali tidak melarang." kata-kata Seokjin memang mengizinkan tapi raut wajah kesal lelaki itu tidak dapat membohongi siapa pun.

"Apa kau marah?" tanya Jisoo hati-hati.

"Tidak aku tidak marah kok, pergilah, kalian sudah lama tak bertemu aku yakin kalian pasti rindu satu sama lain." ucap Seokjin dengan air muka masamnya. Tak bisa di punhkiri wajah kesal Seokjin menambah kesan kalau lelaki itu kelihatan tak suka.

Jisoo yang awalnya ragu-ragu pun segera Taehyung tarik kembali ke sekolah, kelihatannya Taehyung masih rindu dengan sekolahnya.

"Baiklah kalau begitu, ayo Soo- ya, aku rasa yang lain masih di kelas. Aku mau bertemu dengan mereka." kata Taehyung lagi.

"Kau tidak mau ikut Seokjin- ah?" tanya Taehyung tanpa basa basi namun Seokjin hanya mengeleng samar dan Taehyung tersenyum puas.

"Baiklah ayo Jisoo, hei kau kenapa?" raut wajah Taehyung berubah saat melihat ekspreksi sedih diwajah Jisoo.

"Apa ini? Hei kenapa wajahmu murung begitu, aku baru pulang loh dan aku membawa mendali emas untuk Korea, untuk dirimu." Taehyung berucap sengaja dengan kencang agar Seokjin bisa mendengarnya juga dan hal itu sukses membuat darah Seokjin mendidih.

"Aku pergi Kim Jisoo, ah maksudku Ji Jisoo." ralat Seokjin karena saat ini marga Jisoo sudah berubah karena marga Ibunya juga sudah berubah menjadi Ji akibat menikah dengan Changwook beberapa bulan lalu.

"Ji Jisoo?" tanya Taehyung dengan raut wajah bingung.

"Bibi Jibsa dan Paman Changwook sudah menikah." kata Seokjin lagi dan Taehyung sangat kaget bukan main.

"Wah jijahh? Daebak! Enam bulan aku pergi dan sudah banyak sekali yang berubah, terutama kalian berdua ya haha." sindiran sinis dari Taehyung itu mencelos dihati Jisoo.

The Poor And The Rich (JinSoo) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang