"Yak! minggir kutu ayam beri jalan untuk orang kaya masuk."
"Iya minggir kalian rakyat jelata, beri jalan untuk orang elit masuk."
Suasana sekolah dipagi hari mendadak riuh akibat kedatangan geng tajir atau bisa disebut sebagai trio rich sekolah yaitu Suho, Suga, dan bos mereka adalah Seokjin.
Mereka bertiga baru keluar dari dalam mobil lamborghini masing-masing dan berjalan dengan coolnya.
"Astaga itu Seokjin bukan? Gila sudah tajir ganteng pula."
"Sayangnya dia sombong, juga angkuh dan tinggi hati."
"Aku tidak peduli sekarang aku mau mendekat padanya."
"Jangan berhayal."
Begitulah terdengar suara bisik-bisikan dari orang orang tentang Seokjin, lelaki kaya raya yang sombong dan tinggi hati.
"Suho kenapa mereka tidak menyingkir? Aku mau lewat saja susah sekali sih." komentar Seokjin lagi dengan geramnya.
"Kau pikir mengusir mereka itu semudah mengusir anak ayam yang baru menetas apa? Lebih baik aku disuruh mengusir kutu dari kepala orang gila saja." Sambung Suho dengan marahnya.
"Aaasshh ya sudah lakukan sebisa kalian saja."
Suho dan Suga berusaha sekuat tenaga mengusir orang-orang yang menghalangi jalan dan berebut ingin melihat Seokjin itu namun tetap tidak bisa dipungkiri kalau mereka tidak berani menyentuh Seokjin karena menyentuh Seokjin sama saja memecahkan berlian berharga.
Namun alih-alih semua heboh karena kedatangan Seokjin, seorang gadis dengan mata coklat terangnya dan rambut hitam dan tergerai nampak sedang membaca sebuah novel dibawah pohon dekat gudang sekolah, tempat yang lumayan sepi untuk menyendiri, ya dialah Kim Jisoo.
"Semua orang heboh karena anak kaya itu ya?" Gumanya pelan sambil membuka lembaran halaman yang baru saat dirasa halaman sebelumnya sudah selesai dibaca.
"Jisoo, aku dan Irene mau ke perpustakaan, menyusul Sowon, kau ikut tidak?" Tanya Tzuyu dari arah lantai gudang.
"Tidak mau, buku yang aku baca belum selesai, kalian duluan saja." Teriak Jisoo lagi dan kembali fokus pada bukunya.
Akhirnya Tzuyu dan Irene pergi tampa Jisoo. Gadis itu memang suka menyendiri.
Saat Jisoo tersenyum sendiri karena membaca bukunya itu seorang siswa laki-laki juga ikut tersenyum karena melihat bibir Jisoo melengkung dan raut wajah Jisoo yang sangat bahagia.
"DAR."
"EHH LEPAS GIGIKU." Latat Jisoo saking kagetnya.
"Hahaha kelihatannya penyakit kagetmu tidak pernah hilang ya." Tawa pria itu nampak tak tertahankan saat mengamati wajah Jisoo yang sangat konyol saat ini.
"Tae! Kau ini tidak pernah berubah ya dari dulu selalu menjahili aku terus!" Mode mengomel Jisoo pun aktif seketika saking kesalnya dengan laki-laki ini.
Jisoo dan Taehyung sudah saling kenal dari SMP jadi mereka tidak canggung lagi. Sebenarnya SMA Hanlim bukanlah sekolah tujuan Taehyung, dia sebenarnya mau masuk SMK bukan SMA, tapi karena Jisoo masuk ke sekolah ini dia pun memutuskan masuk ke sekolah ini juga untuk menyusul Jisoo, karena Taehyung sudah jatuh cinta pada Jisoo saat pandangan pertama.
"Iya ahh dasar macan galak, ini es teh dan kimbap, tidak mau hmm?" Tawar Taehyung untuk meredakan amarah Jisoo.
Seketika wajah Jisoo kembali biasa-biasa saja dan mulai membaca novelnya lagi sembari menyeduh es teh dan kimbap yang Taehyung bawa. Lelaki ini membawa es teh manis dua gelas dan sebungkus kimbap untuk dimakan berdua dengan Jisoo.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Poor And The Rich (JinSoo)
FanficKim Seokjin, lelaki kaya dan memiliki orang tua yang cukup berpengaruh di dunia. Namun hal itu membuat dia sombong dan besar kepala. Apa pun yang dia inginkan harus terpenuhi, ya SEMUANYA. Kim Seokjin sangatlah terkenal di SMA-nya dan sangat disegan...