Jisoo berusaha memejamkan matanya setelah Seokjin dan Taehyung pergi tadi. Dia sedang sakit dan kenapa harus di ganggu seperti ini? Benar-benar tidak tahu diri sekali dua lelaki egois itu.
Jisoo sekarang membuka pintu rumah dan melihat ke depan, ternyata Taehyung dan Seokjin sudah pergi, syukurlah beban dia berkurang satu.
"Hah syukurlah. Astaga aku lapar sekarang." Jisoo berjalan menuju dapur dan mengambil nasi serta lauk yang dimasak oleh Jibsa untuknya, hanya ada kimbap buatan rumah dan juga kentang rebus, pasti rasanya akan tetap enak.
Tok tok tok
Bunyi pintu diketuk dan membuat Jisoo terlonjak kaget. Gadis itu pun beranjak dari posisi duduknya dan membuka pintu.
"Changwook Ahjussi?" tanya Jisoo saat melihat Changwook berdiri didepan pintu.
"Jisoo, aku membawakan ramyeon khusus untukmu. Ini ramyeon khusus untuk orang sakit, ayo dimakan." Changwook menyodorkan bungkusan plastik pada Jisoo dan diterima dengan senang hati
"Ahjussi ayo masuk dulu. Sebentar lagi juga ibu pulang." tawar Jisoo dengan ramah.
"Hoho benarkah? Baiklah kalau begitu Seokjin, Taehyung ayo masuk juga kalian."
"Hah?"
"Hehe."
****
Jibsa hanya bisa menggeleng kepalanya samar sembari melihat keempat manusia didepannya ini yang sedang asik bermain monopoli yang Changwook belikan.
"Jibsa-ya mana cemilannya? Mana enak kalau makan tanpa keripik kentang." Changwook nampak tak sabaran sedangkan Jibsa hanya mendengus kesal sambil membawakan nampak kuning berisi semangkuk keripik kentang dan lima es krim buatan rumah yang sengaja Jibsa buat.
Karena memasuki musim panas jadi cuaca sangat panas dan membuat semua orang akan ketagihan makan es krim walau sudah malam.
"Nak Seokjin, kau tidak apa-apa disini terus? Nanti ibumu mencari." Jibsa memberi pesan. "Tenanglah Bi! Aku sudah besar dan tidak mungkin juga Mama sekhawatir itu."
"Yak! Kau ini wajar saja kalau Jibsa Ahjumma menyuruhmu pulang nanti Mamamu akan khawatir, kan kau anak mami." Taehyung menjulurkan lidahnya dan dengan cepat Seokjin melemparinya kerpik kentang sehingga keripik itu malah masuk ke mulutnya.
"Hentikan kalian berdua, kenapa tidak pernah akur heh? Cepatlah Seokjin-sii, giliranmu melempar dadunya." Jisoo memberikan dadu pada Seokjin dan segera Seokjin lemparkan dadu itu.
"Hoho aku berhenti di Indonesia, akanku beli saja." monolog Seokjin lagi.
"Hei Indonesia punyaku, kau menyewa tanah jadi sini bayar." Changwook berteriak ke arah Seokjin dan hal itu mengundang gelak dari Jisoo mau pun Taehyung.
"Taehyung-ya, China punyaku jadi kau harus bayar."
"Haha lucu sekali, Seokjin masuk penjara haha."
"Yak! Jisoo kau berada di Amerika, bayar."
"Changwook Ahjussi kau curang! Kau mencuri uang dari Bank! Wah kau penjahat internasional sekarang karena telah mencuri Bank internasional."
"Hah kurang ajar!"
Begitulah suasana riuh keempat orang itu saat bermain monopoli, semua saling menagih hutang, dan saling menyalahkan. Semua nampak bahagia.
"Ah menyebalkan! Aku bangkrut, aku berhenti." Taehyung melempar kartu rumah dan uang yang dia punya tak ayal setelah banyak denda yang mengenainya sehingga tidak bisa membayar hutang.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Poor And The Rich (JinSoo)
FanficKim Seokjin, lelaki kaya dan memiliki orang tua yang cukup berpengaruh di dunia. Namun hal itu membuat dia sombong dan besar kepala. Apa pun yang dia inginkan harus terpenuhi, ya SEMUANYA. Kim Seokjin sangatlah terkenal di SMA-nya dan sangat disegan...