Seokjin tidak percaya dia sudah menjalin hubungan dengan Jisoo selama lima tahun lebih. Mereka berdua jarang sekali bertengkar, jika bertengkar pun mungkin halnya hanya sepele seperti Jisoo yang merajuk karena Seokjin lupa untuk membawakan dia bibit bunga matahari yang baru atau marah saat lelaki itu datang terlambat untuk kencan. Ya random sekali permasalahan mereka tapi tidak terlalu serius.
Kedua orang tua mereka sama sekali tidak mempermasalahkan hubungan beda kasta mereka, walau keluarga Seokjin sangat kaya dan Seokjin yang merupakan anak tunggal tidak membuat Jihyun mau pun Doryeon melarang hubungan kasmara anaknya, mereka tidak mengekang dan membedakan orang, Jihyun malah suka jika mendapatkan menantu yang sopan dan menggemaskan seperti Jisoo.
Beberapa minggu lagi Jisoo, Seokjin beserta temannya yang lain akan lulus, Jisoo baru menyelesaikan skripsinya dan akan menjadi sarjana sebentar lagi. Begitu juga Seokjin dan yang lain. Malam ini di adakan pesta di kampus sehingga semua mahasiswa nampak sangat sibuk.
Irene, Tzuyu, dan Sowon berkumpul di rumah Jisoo dan sedikit membuat kehebohan di sana. Mereka membawa make up dan dress yang akan di pakai nanti ke rumah Jisoo, untungnya Jibsa tidak mempermasalahi datangnya mereka.
"Jisoo kenakan make up dulu, kau ini harus di bubuhi bedak dan maskara sedikit." Tzuyu nampak mulai melukis wajah Jisoo dengan make up.
"Hei apakah dress merah pekat ini cocok denganku?" Sementara di sudut ruangan nampak Irene baru saja memakai dress merah pekatnya sambil bercermin.
"Wow sangat cocok dengan warna merah bibirmu, pakai saja itu." Komentar Sowon sembari mengikat rambutnya. Sowon menggunakan dress berwarna ungu pastel yang tidak terlalu ketat, dia juga tidak menggunakan hels nanti makin tinggih.
Jisoo sendiri agak risih saat di taburi make up di wajahnya, dia biasanya hanya menggunakan bedak bubuk dan lip saja tidak pernah dia menggunakan maskara atau pun foundation. "Sebentar Tzuyu-ah biarkan aku menggunakan dressku dulu."
Jisoo pun segera membuka lemari pakaiannya dan memakai dress hitam miliknya. Bagian bawahnya cukup tertutup tapi bagian atas Jisoo agak terbuka, dress itu Irene yang memilihnya.
"Apa ini tidak terlalu terbuka?" Irene hanya mempu memutar bola matanya jengah saat mendengar pertanyaan Jisoo.
"Bagian bawah dress itu sangat tertutup ya ampun." Decak Irene sembari mencoba heels 12 cm miliknya.
"Apa kakimu tidak sakit menggunakan heels itu?" Jisoo bertanya dengan polosnya.
"Tentu saja sakit tapi di jurusanku perempuan di wajibkan menggunakan heels." Jawab Irene sekenaknya.
Selang dua jam akhirnya ke empat gadis itu sudah selesai berdandan dan mereka siap untuk pergi ke pesta kampus.
Irene dengan tampilan elegan dress merah pekat pendeknya dan heels 12 cm pilihan ibunya serta rambut yang di gerai. Sowon memakai dress berwarna ungu, tidak terlalu ketat dan menutupi bagian bawahnya serta dadanya. Sowon juga tidak memakai heels, hanya sepatu dengan tumit sedang karena Sowon sudah cukup tinggih, dan Tzuyu dia memakai sebuah dress berwarna kuning cerah seperti bunga matahari dan menggunakan heels 8 cm saja. Dia juga menjepit rambut panjangnya. Lalu untuk Jisoo dia menggunakan dress berwarna hitam, sepatu heels 12 cm seperti Irene yang juga berwarna hitam serta rambut yang di sanggul tinggi menampakan leher jenjangnya.
"Apa Seokjin tidak marah dengan penampilanku?" Jisoo bertanya pada diri sendiri mengingat pacarnya yang sangat posesif dan tidak suka jika Jisoo menggunakan sesuatu yang terbuka.
"Ibu aku pergi dulu ya." Di meja makan nampak Jibsa yang serang membuat susu dan kopi dan di ruang TV Changwook sedang bermain bersama adik laki-lakinya yaitu Filex.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Poor And The Rich (JinSoo)
फैनफिक्शनKim Seokjin, lelaki kaya dan memiliki orang tua yang cukup berpengaruh di dunia. Namun hal itu membuat dia sombong dan besar kepala. Apa pun yang dia inginkan harus terpenuhi, ya SEMUANYA. Kim Seokjin sangatlah terkenal di SMA-nya dan sangat disegan...