Epilog

8.5K 412 221
                                    

Tungkai kaki itu tak hentinya mengayun pedal sepeda tanpa rasa lelah sedikit pun sambil menyusuri lebarnya padang rumput dengan dibarengi dengan hembusan angin khas musim panas, hangat sekali rasanya memang. Apa lagi angin yang bertiup itu juga menerbangkan beberapa kelopak bunga dandelion yang tentu membuat kesan tambah menghangat.

"Ya! Seokjin- ah, bisakah kau mengendarai sepedanya pelan sedikit!" tegur Jisoo dibelakang tempat duduk sepeda sambil mencoba tenang dengan cara bruntal Seokjin membawa sepeda.

"Haha bilang saja kau takut!" Ejek Seokjin sambil tertawa renyah, yang ditertawakan malah mengercupkan bibirnya dan mencubit pelan pinggang Seokjin.

"Aishh dasar anak ini! Pinggangku itu untuk kau peluk bukan kau cubit!" perkataan yang Seokjin ucapkan itu masuk akal walau terdengar menjijikan.

"Tunggu apa lagi? Ayo peluk!" perintah Seokjin dengan intonasi suara tinggi dan dengan cergas juga Jisoo pun memeluk pinggang Seokjin.

"Kau yang paling menyebalkan!" omel Jisoo disela pelukannya yang tentu membuat Seokjin tergelak.

Jisoo pun juga menengok ke belakang yang mana Taehyung dan Tzuyu juga menyusul dengan sepeda mereka diikuti oleh Sowon dan Eunwoo serta Suho dan Irene.

"Seokjin cepat kayuh sepedanya lebih kuat! Pasangan yang lain mengejar kita!" pekik Jisoo sambil memukul-mukul bahu Seokjin.

"Yak yak yak! Jangan memukulku pabo! Nanti kita jatuh! Dan lagi tadi kau bilang bawa sepedanya pelan-pelan, dasar labil!" omel Seokjin tak kalah kencang.

Dimana mereka saat ini? Untuk merayakan kelulusan mereka dari SMA Hanlin, geng-geng yang ada di kelas 3-A itu pergi ke kebun bunga di kota Daeguk. Memang terbilang jauh dari Seoul tapi Seokjin punya sebuah Villa keluarga sehingga mereka bisa menginap gratis disana.

"Kami duluan ya dada."

Seokjin mengumpat habis-habisan saat Taehyung dan Tzuyu mendahului mereka. Tentu Seokjin kesal dan mendorong lebih kuat pedal sepedanya.

"Kita di nomor dua, ayo cepat garis finishnya sebentar lagi mereka lalui!" pekik Jisoo dramatis.

"Ck diam sedikit! Gendang telingaku rasanya mau pecah."

Seokjin terus mencoba menyusul namum tetap saja rasanya tidak mungkin. Di garis finish sudah menunggu Suga, Umji, Lisa, dan Bobby. Wah kelihatannya mereka pergi ke berlibur ke Daeguk secara berpasangan ya.

"Ughhh tidak ada kata mustahil!" maka dengan kayungan teramat kuat Seokjin pun masuk melalui semak-semak dan melompat melalui sebuah batu besar. Jisoo saja memekik saking terkejutnya sedangkan Seokjin malah menyeringai penuh akan kata "aku pasti menang."

Seokjin dan Jisoo seolah terbang dia atas melewati Tzuyu dan Taehyung yang nampak kaget dan wajahnya berubah pucat pasih.

"Seokjin mendaratnya itu ke garis finish! Tapi kok kita ada di atas mereka?" tanya Jisoo lugu sampai akhirnya....

Grubukk

Sepeda mereka jatuh tepat diatas sepeda Taehyung dan Tzuyu.

"Sialan kau Seokjin! Argghh padahal tadi sedikit lagi!" geram Taehyung.

"Huahh capek sekali!" dan dibelakang mereka nampak Suho dan Irene berhenti sebentar karena Suho mengambil nafas untuk mengayun lagi.

"Cepatlah! Garis finishnya sudah hampir dekat!" tekan Irene dan ikut memukul bahu Suho.

"Iya sabar sedikit kenapa sih?"

Wuhshh

Belum sempat Suho menyelesaikan kalimatnya tiba-tiba sepeda yang dikendarai Sowon dan Eunwoo tiba lebih dulu di garis finish.

The Poor And The Rich (JinSoo) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang