Lalu lalang kebencian

311 106 385
                                    

Mungkin bisa, semua nya bisa terjadi jika kamu bertekad memungkinkannya, tapi jika untuk Amapola Kebahagiaan dihidupnya adalah kemungkinan yang tidak akan pernah bisa menjadi Mungkin.

***

Waktu tidak pernah terasa, berlalu dan berlangsung begitu cepat. Ini hari libur guys, tepatnya hari Sabtu. Gak kerasa kan, padahal baru aja kemaren hari Senin:).

Pagi itu, Mola sudah menyiapkan sarapan pagi untuk mamanya, dan Mola sudah stay dengan pakaian rapih dan make up simple nya, menunggu mamanya yang sejak tadi sedang prepare.

"Mam, udah belum nih?"

Mama Mola dengan tergesa-gesa datang ke meja makan.

"Ini baru selesai, mama duluan ya" Ucap mama Mola sembari hanya mengambil sepotong roti.

Mola berdiri dari duduknya, dan sedikit tidak membiarkan mamanya pergi terlalu cepat.

"Eee.. mam?" Ucap Mola mengehentikan langkah mamanya

"Kenapa Mol?"

"Apa gak makan berdua dulu gitu sama aku? Mama gak bisa libur hari ini buat aku?" Ucap Mola penuh harap.

"Mola kamu ni gimana sih, mama bukan gamau sarapan atau jalan sama kamu, tapi mama nih harus kerja buat biaya hidup kita, kamu harus ngerti dong, toh kamu udah dewasa !" Jawab Mama Mola sedikit lantang, lalu pergi meninggalkan Mola.

Mola hanya terdiam mematung, tidak mengeluarkan satu patah kata apapun. Karena Mola tau, dunianya tidak akan pernah diberi sentuhan oleh mamanya sendiri.

***

Author pernah kan bilang, kalo Amapola punya satu buah ruangan di dekat bukit di kebun keluarganya, hari ini kelihatannya Mola sedang mengunjungi tempat penampung kesedihannya.

"Aku hanya ingin terlahir kembali, untuk menata semuanya seperti awal sesuai keinginanku" Gumam Mola sembari melukis.

Tiba-tiba pintu ruangan itu terbuka, dan terdengar suara langkah yang perlahan masuk ke dalam ruangan itu ,ternyata itu adalah Noe.

Krekkk kekk (suara pintu terbuka perlahan)

Mola membalikkan badannya

"Siapa itu?" Tanya Mola keheranan.

"Aku" Jawab Noe dan sembari melebarkan pintu.

"Noe, ngapain lo disini?" Tanya Mola heran, sembari meletakkan alat lukisnya, dan menghampiri Noe di depan pintu.

"Tau darimana lo tempat ini?" Tanya Noe kepada Mola.

"Mama lo telpon gue, ngasih tau lo disini, dia bilang Lo butuh gue sekarang" Jawab Noe atas rasa penasaran Mola.

"Tapi gue lagi gak butuh siapapun !" Tukas Mola lalu duduk.

Noe duduk disamping Mola, membalikkan badan Mola, menatap kedua mata Mola.

"Hey? Kamu kenapa? Aku ada disini buat kamu, aku tau kamu butuh aku, kamu kenapa?" Tanya Noe sembari memegang wajah Mola dengan kedua tangannya.

AMAPOLA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang