Lagi-Lagi

8 0 0
                                    

happy reading guys!!

***

Lelah sekali rasanya, bekerja seharian di sekolah, belum lagi harus menghadapi manusia menyebalkan seperti AL, benak Mola amat sangat penuh memikirkan rasa lelah yang dirasakannya hari ini.

Sembari menghirup teh hangat buatan Bi Nining, Mola masih penasaran betul, kapan manusia misterius yang terus mengirimkannya pesan itu akan memunculkan diri di hadapan Mola.

"Dasar jalang cupu, kenapa gak mau nyamperin gue secara langsung, kenapa mesti lewat surat." gumam Mola sembari memasang raut wajah yang amat sangat kesal.

"Nonn..." panggil Bi Nining sedikit lantang, sembari menghampiri Mola di ruang tamu.

"Kenapa bi?" saut Mola sembari meletakkan teh ke atas meja.

"Kapan mau makan non? itu lauknya udah bibi masakin, jangan gak makan non, nanti sakit" Bi Nining berbicara begitu lembut, sembari meletakkan handuk kecil ke atas bahunya.

"Iya bii ini aku mau mandi dulu, abis itu aku makan" jawab Mola sembari tersenyum tipis.

"Oke non, bibi pamit ke belakang dulu ya non.. mau baringin badan dulu"

"Iya bi.. silahkan" jawab Mola menyetujui perkataan Bi Nining.

Mola bergegas pergi ke kamar mandi, dan meletakkan seluruh barangnya ke dalam kamar.

Setelah selesai Mandi, Mola bergegas ke dapur untuk makan, sembari mengecek ponselnya masih ada atau tidaknya pesan misterius. Namun yang dilihat bukan notifikasi yang diharapkannya, malah notifikasi dari AL yang terlihat di layar ponselnya.

"Ngapain si ni anak chat" Mola memutar bola matanya kesal, membaca pesan AL yang isinya...

"Mol boleh gak aku kerumah kamu?"

Mola hanya mengabaikan pesan AL, rasanya belum banyak tenaga untuk bertemu AL dan melihat tingkah aneh yang pasti AL lakukan ketika bersamanya. Mola menghabiskan nasi, namun terdengar ada suara bel berbunyi.

"Iya sebentar" Mola menghampiri seseorang yang tidak berhenti lagi memencet bel rumahnya.

Klekk.. (suara pintu terbuka)

tidak ada seorangpun disana, hanya ada kotak hitam yang terletak didepan pintu. (pasti udah mikirnya itu AL, hayoloo).

"Apalagi sih?" Mola terkejut ketika melihat kota hitam itu yang ada di depan pintu.

"WOI PECUNDANG, KEMANA LO?! BERANINYA GINI DOANG, ANJING LO" lanjut Mola dengan suara yang lantang dan penuh emosi.

"Kenapa non?" Bi Nining berlari dari arah belakang dan menghampiri Mola dengan penuh rasa panik.

"Gak ada apa-apa bii, udah bibi lanjut tidur aja" Mola berusaha menetralkan emosinya.

"Ealahhh.. kirain ada apa, yaudah bibi kebelakang lagi ya non"

Mola hanya menganggukkan kepalanya sembari melipat senyum, mengiyakan ucapan Bi Nining.
Bi Nining segera bergegas ke belakang, meninggalkan Mola yang masih tertegun di depan pintu.

Mola masuk ke kamar, dengan memegang erat kotak hitam itu.
Perlahan Mola ingin membuka kotak hitam itu, dan...
















































dung...dung...tang...dung...dung...tang
(Suara telpon)

Belum sempat membuka kotak itu, Mola melihat ada notifikasi telpon dari AL. Dengan terpaksa Mola mengangkat telpon itu.

"Halo?" Mola sedikit menekan suaranya.

"Halo sayangg?" jawab AL menyebalkan.

"Apasi? kalo gak penting gak usah telpon-telpon, ganggu banget tau gak!" Mola meluapkan emosinyo kepada AL.

"Kamu kan pacar aku Mol, penting gak pentingnya aku telpon, aku ada hak nelpon kamu loh" jawab AL.yang sedikit heran, kenapa Mola bisa semarah itu.

"Jangan ngeganggu dulu, gue lagi gak mau di ganggu, ngerti?!" Mola menekan dan memperjelas perkataannya, lalu mematikan telpon itu tanpa persetujuan.

Mola menghembuskan nafas berkali-kali setelah mematikan telpon itu, lalu memegang kotak hitam itu dan hendak membukanya.

Tok...tok...tokk (suara pintu kamar diketuk).

"APALAGI SIH?!" Mola berteriak spontan dengan suara yang begitu melengking.

"Non kenapa?" rupanya Bi Nining yang mengetuk pintu.

Mola menghembuskan nafas lagi lalu berusaha pelan menjawab Bi Nining.

"Aku gak apa-apa bi, kenapa bi?"

"Ini Listrik kita udah jatuh tempo non, tadi dari PLN telpon, bisa tolong diurusin dulu gak non?"

"Iya bi nanti aku bayar" jawab Mola yang ingin segera percakapan itu selesai, dan penasaran apa isi yang ada di dalam kotak hitam itu.

Mola membuka kotak hitam itu, dan isinya adalah sebuah surat dan cermin kecil.

______________________________________

From : your enemy
to : Amapola Barbara

Pasti bingung mengapa alu mengirimkanmu sebuah surat san cermin, lo akan tau siapa gue, bawa cermin ini kemanapun, siapapun yang muncul pertama kali di dalam cermin ini, ketika lo buka di tempat manapun, curigai dia, mungkin dia adalah gue.

______________________________________

"Emang anjing, pecundang gak punya nyali, gue tunggu lo dateng langsung di depan gue." Mola bergumam kesal atas perlakuan manusia misterius itu.


_____________________________________

halooo akhirnya aku up jugaa, hihiii, jangan lupa vote dan komen yaa temen²💖

salam author
MEL

AMAPOLA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang