Haru perasaan kaku

152 34 267
                                    

Happy reading!

***

Dilihatnya pria itu semakin menjauh dari hadapannya, meninggalkan perasaan yang semakin membuat Mola kewalahan merasakannya.

Ingin rasanya memukul, mungkin sampai membuat dia enyah dari kehidupan ini, tapi apadaya? Mola mencintainya.

Saat sedang memperhatikan langkah kaki AL yang meninggalkannya, ada seseorang dari belakang tubuhnya yang memanggil Mola.

"Woy?" Ucapan itu persis suara seorang pria.

Mola membalikkan tubuhnya, dan tau siapa yang kini ada di hadapannya.

"Aldi?" Mola sontak memanggil nama Aldi ketika dirinya membalikkan badan.

"Makan yuk?" Aldi tetap Aldi, dari dulu dia memang sangat menginginkan Mola, tapi AL lebih dulu mencantumkan namanya menjadi kekasih Mola.

"Hah?" Nada gugup dari mulut Mola keluar, karena apa? Mola tau, secuil saja pria manapun menyentuhnya, AL tidak akan membiarkan mereka hidup.

"Iya makan, mau kan?" Alis mata Aldi terangkat satu, menawarkan kembali keinginannya kepada Mola.

"Emm--em" Mola masih saja enggan menjawab, mulutnya kaku untuk sekedar mengatakan iya.

"Sekali aja Mol, setelah ini gue gak lagi deh ngajak Lo makan"

"Emm--mm o-ke boleh" Jawaban itu terpaksa Mola keluarkan, karena dirinya juga tidak tega melihat kekecewaan di wajah Aldi untuk kesekian kalinya.

"Ayoo"

***

Ramai kantin sekolah mungkin sedikit membuat nafas sesak, tapi mau bagaimana lagi? Hanya tempat inilah yang membuat rasa lapar menjadi kenyang.

Antrian panjang sudah menjadi tradisi di kantin, rebutan pesanan juga mungkin sudah jadi kebiasaan mutlak.

"Lo mau makan apa?"

"Bakso aja" Mola menjawab, tubuhnya disana bersama Aldi, tapi pikirannya melayang jauh. Dia khawatir AL tau dirinya makan siang bersama Aldi. Ahh tapi sudahlah, dirinya saja sampai hati menyuapi Dania, jadi apa salahnya jika Mola juga makan bersama Aldi yang status nya hanya seorang teman.

"Oke"

"Bi baksonya dua" Teriak khas kepada pemilik kantin pun keluar dari mulut Aldi untuk memesan makanan.

"Btw, Mol?" Aldi memecah suasana hening diantara mereka berdua.

"Kenapa?"

"Gue minta maaf yaa, waktu di taman ngasih saran yang mungkin buat Lo kesel"

"Yaelah di, itu udah lama banget kali, yaudah lah gpp!" Mola mulai menampakkan senyumnya.

Ketika pesanan datang, dan Mola hampir saja membuka mulutnya untuk menyantap makanan yang dipesannya.

Tiba-tiba...

Happ

Tangan Mola dicengkeram oleh seseorang yang berdiri tegap di sampingnya.

Mata Mola sontak menjuling ke arah seseorang yang kini ada di sampingnya.

"AL?" Gumam Mola, siapa yang tidak kaget? Tiba-tiba manusia menyeramkan itu sekarang ada di sampingnya.

"Ee---ee sorry bro, guee cuma ngajak makan doang" Aldi langsung mengeluarkan ucapan gugupnya, takut jika perkelahian akan terjadi di kantin, dan membuat seisi kantin hancur karena amarah AL.

"Bangun!" Ucap AL sembari menarik tangan Mola, mengisyaratkan Mola untuk bangun dari duduknya.

Mola menelan salivanya dengan panik, dan Bergerak menuruti permintaan AL.

AMAPOLA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang