Mola-Mola

168 56 160
                                    

Happy reading guys 😍

***

Setelah berdebat dengan AL hari kemarin, membuat Mola begitu butuh pendapat dari rombongan sahabat karibnya.

Setelah mengadakan pertemuan rapat bersama anggota OSIS untuk membahas event sekolah, Mola langsung bergegas mencari ke-6 temannya. Sungguh Mola sedang butuh saran dari mereka, pikirannya sekarang sedang buntu, dan sulit diajak berpikir.

"Ca? Temen-temen gue pada kemana?" Tanya Mola kepada rekan sekelasnya.

Nampaknya Mola tidak menemukan sosok ke-6 sahabatnya satu pun, ini beda dari biasanya.

"Gue gak tau Mol, yang jelas mereka tadi keluar kelas" Jawab Caca kepada Mola.

"Emm, Intan Lo liat gak? Soalnya dia tadi gak dateng rapat, gue lupa ngajak tadi" Ucap Mola kepada Caca.

"Intan juga tadi keknya barengan deh keluarnya, yaa biasalah sama Rombongan Lo keluarnya. Kenapa sih kok kek panik gitu?" Tanya Caca tampak penasaran karena Mola terlihat sedikit panik ketika berbicara.

"Enggak gue gak papa, makasih infonya" Ucap Mola kemudian bergegas pergi mencari ke-6 orang temannya.

Mola mencari ke-6 temannya ke semua sudut sekolah, saat di depan ruangan lab IPA Mola melihat Nayla sedang tertawa terbahak bersama Desya.

"Woy" teriak Mola memanggil kemudian sembari menghampiri.

Nayla dan Desya sontak memberhentikan tawanya, dan mengahadap ke arah suara yang memanggilnya.

"Mola" Gumam Desya dan Nayla.

"Lo kemana aja sih? Gue nyariin tau" Tanya Mola sedikit kesal.

Kemudian Desya dan Nayla menjawab sedikit gugup.

"A-a anu i-itu" jawab gugup Desya dan Nayla.

"Ini iti ini iti, apa sih?" Ucap Mola semakin kesal.

"Kita abis nemuin doi kita tadi" Ucap Nayla.

"Iya Mol" tambah Desya.

"Hah? Doi? Gitu ya, lupa sama gue udah ada doi, maen tinggal-tinggalin aja" Utas Mola sembari memasang wajah cemberut.

"Bukan gitu mol, tadi tuh kita pergi duluan, Lo kan rapat"

"Emmm bener bat tuh" tambah Desya.

"Yaudah bodoamat deh, yang lain kemana?"

"Talita nemuin cowoknya Dzidan, Intan juga nemuin Wildi, Ersya nemuin doi nya, Adzana ke perpustakaan"

"Gila Lo pada, ngurusin cinta tross sampe mampos" Jawab Mola.

"Yaelah mol, trus Lo sama AL tu apaan? Cinta juga kan?" Tanya Nayla

"Emm Cinta juga Mol, jadi kita saling ngertiin aja lah" Ucap Desya.

"Yaudah bodoamat lah" Jawab Mola kesal lalu bergegas pergi meninggalkan Desya dan Nayla.

Mola berjalan dengan begitu kesal, mukanya cemberut, dan mulutnya terus bergumam karena kesal.

Saat sedang berjalan penuh emosi, AL menarik tangan Mola dari samping, membuat Mola hampir terjatuh. Untung saja ada pelukan AL yang tidak membiarkan Mola terjatuh.

"Emang bener-bener mereka, ngeselin banget sih, udah ninggalin, balikin omongan lagi, emang dasar" Gumam Mola sembari berjalan.

Tiba-tiba AL menarik lengan Mola, hingga Mola hampir terjatuh.

"Hey" Ucap AL sembari menarik lengan Mola.

Aww .. ( ucap Mola reflek )

Biasalah ada jeda tatap-tatapan dulu😂.

Kemudian Mola melepaskan pelukan AL.

"Ishh apaan sih" ucap Mola sembari menepuk-nepuk badannya tanpa henti.

"Biasa aja dong, gak najis juga gue peluk" Ucap AL dengan gaya tangan di dalam kantong celana.

"Najis nya kelewatan malah" Ucap Mola sembari tetap menepuk-nepuk badannya.

Lalu AL melangkah maju ke hadapan Mola, meluruskan tangan Mola ke samping badannya. Lalu Mengusap rambut Mola, dan menepuk badan Mola lalu bicara "Udah sini biar gue yang bersihin najis nya".

Seketika Mola hanya bisa terbujur kaku, pipi memerah, dan jantung berdebar kencang.

"Ini gue kenapa ya? Aduh gawat kok deg-degan gini sih" ~ batin Mola.

"Aduh apaan sih? Udah lepasin"Mola menjauhkan tubuh AL dari hadapannya.

"Sok-sok an gak mau, dasar betina" Ucap AL dengan nada paling menyebalkan.

"Sik-siin gimii, ninininini" Ejek Mola atas ucapan AL.

AL sangat menyukainya, AL kemudian maju lagi mendekati Mola, dan memberikan tiupan ke kening Mola, lalu sehabis itu pergi.

"Mola-Mola" Gumam AL sembari tersenyum, lalu mendekati Mola dan meniup kening Mola.

Mola hanya terdiam dan dan batinnya berbicara "Sialan, kenapa harus niup kening lagi sih"~batin Mola.

***

Saat istirahat makan siang, handphone Mola memberikan notifikasi 35 panggilan tak terjawab dari Mama Mola, Mola hanya memandangi ponselnya sambil berkaca-kaca.

Begitu berat rasanya mengangkat panggilan telpon itu, bukan tidak mau, tapi Mola mungkin akan semakin rindu.

"Aku gak bisa mam, aku gamau ngomong sama mama, semoga mama ngerti" gumam Mola sembari mengusutkan rambutnya yang terurai rapih.

Tiba-tiba Talita menghampiri ke meja Mola dan berusaha membujuk Mola.

"Mol?" Panggil Talita sembari memegang bahu Mola dari belakang.

"Eh tal, kenapa?" Jawab Mola kepada Talita.

"Gue tau Lo kecewa sama mama Lo, tapi Lo gak boleh egois, dia sayang sama Lo mol, seenggaknya Lo kasih dia semangat kerja di Bali walaupun cuma lewat HP" Ucap Talita.

Mola kemudian menghembuskan nafasnya, lalu berdiri dari duduknya dan menjawab "Gue gak bisa Tal" lalu Mola pergi meninggalkan Talita.

"Mola-Mola" Ucap Talita sembari menghembuskan nafasnya lalu duduk setelah itu.

Tidak ada yang bisa mendefinisikan bagaimana keadaan jiwa Mola sekarang, begitu luarbiasa Tuhan menguji Mola.

***

Jangan lupa Voment yaa, makasih udah luangin waktunya buat baca.
😍

Salam Author
     Mela M

AMAPOLA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang