Happy reading❤️!!
Koreksi tulisannya yaa:)❤️
***
Matahari akan segera tenggelam, gelap malam mulai menyapa, suara serangga yang bersahutan dari sekitaran sekolah sudah terdengar. Suara ramai manusia juga sudah mulai hilang.
Yang tersisa di sekolah hanya para pengurus OSIS, yang baru selesai menyiapkan untuk acara perlombaan besok. Itupun, sebagian besar dari mereka sudah pulang. Mungkin bisa dihitung pakai jari tangan yang berada di sekolah sekarang, termasuk Mola.
"Mol Lo pulang sama gue kan?" Intan memasukkan barang-barang yang di bawanya ke dalam tas.
"Iya lah, mana ada juga ojek udah mau malem gini" Entahlah, menjawab pertanyaan sesimpel itupun rasanya sulit untuk memberi senyuman.
"Yaudah ayokk, nanti kemaleman kita" Intan menggendong tasnya dengan satu tangan, dan menarik lengan Mola yang terkulai lesu di samping badannya.
"Hemmm" Mola hanya bergumam letih, dan mengikuti langkah Intan yang menarik tubuhnya.
***
Suasana hening di dalam mobil seketika terpecah ketika ponsel Mola berdering.
Dung dung tang dung dung tang (suara telpon)...
Mola bergegas mengambil benda pipih yang ia letakkan di saku bajunya.
Dilihat, ponselnya memberikan notifikasi panggilan dari kontak "Pak Pardjo (Tukang kebun di Caraka)"
Mola mengangkat alis matanya, tidak seperti biasanya Pa Pardjo menelponnya larut malam begini.
"Angkat Mol" Intan berucap, ketika Mola hanya terdiam melihat ponselnya berdering.
"Hah?" Mola terbangun dari larut pikirannya.
"Iy-iya" tangan Mola bergegas menerima panggilan itu.
"Assalamualaikum non?"
"Waalaikumsalam, kenapa pak?"
"Cowok yang waktu itu datang lagi non"
"HAH?!" Reaksi Mola membuat Intan refleks mengerem mobilnya.
Ngittttttttsttsttstt .... (suara rem dadakan).
"Aww" Mola menaham tubuhnya agar tidak terbentur ke bagian depan AC mobil.
"Lo kenapa sih?" Intan langsung menatap Mola panik.
"M-maaf tan, i-ini gue dapet hadiah dari sabun cuci piring, jadi histeris" Berbohong adalah saat yang tepat ketika panik.
"Yaelahh gue kirain lo kenapa Mol!" Intan bergegas menjalankan mobilnya kembali.
"Jadi dia ngapain aja tadi disitu?" Bisik Mola, takut sekali jika Intan mendengar percakapannya.
"Dia ninggalin kado non, kado nya udah saya simpen, soalnya nanti takut ilang"
"Yaudah nitip ya, nanti saya bawa ke situ"
"Iya siap non"
Tanpa basa-basi lagi, Mola langsung mematikan telponnya.
Mola terdiam, dan sesekali menggigit bibir bawahnya panik.
"Mol?" Sapa Intan, memastikan bahwa Mola baik-baik saja.
"Iya kenapa?" Jawaban itu terdengar begitu gelisah di kuping Intan.
"Lo gak papa kan?" Sesekali Intan melirik ke arah Mola.
"Gak papa kok, lo agak cepet yaa bawa mobilnya, gue udah kebelet" Bukan ingin BAB tapi Mola ingin segera mengunjungi Caraka, apa sebenarnya yang di berikan pria itu lagi untuknya.
![](https://img.wattpad.com/cover/207494664-288-k597191.jpg)