Di hukum?

78 15 165
                                    

Happy Reading ! ❤️

Akhirnya aku kembali, setelah lama bertapa di atas kasur:))

***

Cahaya Matahari sedikit menyipitkan kedua bola mata Mola. Keringat mulai bercucuran dari tubuhnya yang sudah 15 menit berdiri tegak di depan  para pengurus OSIS lainnya.

Sekitar 100 mata meliriknya dengan tatapan kecewa. Karena Mola telat datang ke sekolah, pekerjaan yang harusnya ia bantu sudah selesai semua dikerjakan.

"Kenapa telat?" Ucap Pria dengan pakaian rapih, terlihat gagah memakai almamater OSIS, menyandang gelar sebagai Ketua Osis pengganti. Dan mungkin sebentar lagi jabatannya akan berubah menjadi Ketua Osis sesungguhnya.

Siapa dia?

"Gue telat, karena ya gue gak dateng pagi" Jawab Mola ketus.

Mola memutar bola matanya kesal, menggerutu di dalam hati berkeinginan membunuh pria yang ada di hadapannya sekarang.

"SAYA SUDAH BILANG, DISIPLIN! DIMANA TANGGUNGJAWAB ANDA?!" Nada lantang itu, menggema di kuping Mola. Tatapan mata AL yang begitu tajam, Mola tak sanggup melihatnya.

"Ya maaf" cetus Mola, tanpa memikirkan perkataannya sedikitpun.

Dania yang sedari tadi berada di samping AL, mulai berjalan ke arah Mola, dan berbisik "Dasar Jalang!".

Mola mencoba menahan amarahnya, ketika Dania memancingnya untuk berontak saat itu juga.

"Lo gak mau keluarin manusia malu-maluin ini?" Dania mendekati AL.

AL menatap mata Dania tajam, menandakan bahwa AL tidak suka dengan apa yang Dania ucapkan.

"Gue keluar dari OSIS, kalo emang di organisasi ini gak nerima sebuah kesalahan!" Mola memberanikan diri menatap ke arah AL, yang sedari tadi menatapnya.

"Saya toleransi untuk sekarang, untuk nanti silahkan keluar dari Osis!" AL menekan ucapannya, lalu pergi dari hadapan Mola dan para pengurus OSIS lainnya.

Saat semua pengurus OSIS sudah bubar dari barisan untuk melaksanakan tugas. Mola yang akan beranjak pergi, tiba-tiba saja tangannya di cekal oleh Dania.

Grapp..

Langkah Mola terhenti, sekali saja ia dengar kata yang kurang nyaman dari mulut wanita itu, Mola akan mengeluarkan amarahnya, yang sudah ia pendam sejak dipermalukan di depan pengurus OSIS tadi.

"Kali ini lo lolos wanita jalang!" Ucapan itu lekas membuat amarah Mola benar-benar ingin ia pecahkan saat itu juga.

Mola melepaskan cekalan Dania dengan kasar, kemudian mendorong Dania sekuat tenaga.

"Aww" reaksi Dania ketika jatuh ke tanah karena dorongan Mola.

"KALO ANDA TIDAK BISA DAPETIN YANG ANDA MAU, SEENGGAKNYA GAK HARUS MEMBUAT HIDUP ORANG LAIN MERASA TERGANGGU!"

Mola kesal, amarahnya pecah, bahkan kini Mola dan Dania sedang ditonton siswa/siswi yang berada di sekitar situ.

Cuhh..

Mola meludahkan air liurnya tepat di hadapan Dania, lalu pergi setelah itu.

"Dasar Jalang!" Gumam Dania yang sudah terlanjur malu karena di perlakukan seperti itu.

***

Acara sudah dimulai, para pengurus Osis tinggal menikmati acara sembari memantau.

Mola duduk di area belakang panggung, seperti tidak ada gairah untuk berbicara, Mola hanya melihat-lihat catatan peserta lomba.

AMAPOLA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang