Pulang sekolah?
Mola tidak pernah membawa kendaraan pribadi nya ke sekolah, selain menurutnya ribet, Mola lebih memilih pergi naik ojek, kalo tidak dia pergi sekolah bersama Intan.
Pulang Sekolah pun Mola lebih memilih bersama tukang ojek, jika Intan yang searah bersamanya tidak bisa mengantarnya pulang.
Seperti yang sudah AL katakan tadi, dia akan mengantar Dania pulang, gara-gara Mola menolak ajakannya untuk pulang bersama AL.
Mola bersama ke-6 sahabatnya memang selalu menjadi siswa paling terakhir yang meninggalkan sekolah.
Saat mendekati arah parkiran, ke-6 sahabatnya langsung menyadarkan Mola yang berjalan sedikit lambat di belakang mereka.
"Mol-moll" Nayla memanggil Mola yang berada tepat di belakang nya.
"Molaa liat molll" Adzana, Talita, Intan, Ersya, dan Desya juga melakukan hal yang sama kepada Mola, seperti yang Nayla lakukan.
"Apaan sih?" Jawab Mola dengan begitu lemas, entahlah Mood nya hancur hari ini.
Dilihatnya, AL sedang memasangkan helm ke kepala Dania.
Nyesss,- entahlah hati Mola merasa ditusuk-tusuk melihat AL bersama wanita lain di hadapannya.
"Ohh, yaudahhlah biarrin aja" Mola hanya memberikan ucapan ketus, seolah-olah dirinya tidak merasakan sakit hati sedikitpun.
"Lo yakin gak papa Mol?" Intan bertanya, sembari memegang tangan kanan Mola, yang sedang terkait di tas gendongnya.
"Gak sakit Mol?" Talita kemudian menatap mata Mola, merasa tidak yakin bahwa Mola baik-baik saja.
Tiba-tiba Ersya mengepalkan tangannya, dan bergegas menghampiri AL bersama Dania.
Tapi Mola dengan sigap menahan amarah Ersya.
"Kurang ajar banget sih tu cowok, bangsat!" Muka Ersya memerah kesal melihat kelakuan AL.
Grapp..
Mola menarik tangan Ersya.
"Sya udah sya, gue gak papa kok" Mola berusaha meyakinkan Ersya bahwa dirinya baik-baik saja.
"Ya gak bisa gitu lah Mol, dia kek gak ngehargain Lo jadi ceweknya tau gak!" Ersya masih menjawab dengan nada sedikit emosi.
"Udah lah sya, udah biarrin aja, toh kalo dia sayang sama Mola, dia gak bakal ngelakuin itu" Tiba-tiba Desya berbicara yang sedari tadi hanya terdiam tenang.
"Iya sya, udah sya" Nayla juga berusaha menenangkan Ersya.
"Toh kita juga gak bakalan menang, ngelawan Ketua OSIS, secara banyak yang lebih dukung dia, daripada kita yang gak ada apa-apanya" Talita berusaha menenangkan Ersya juga.
"Kalian enak sih ngomong gitu, coba kalian tanya, perasaan Mola tuh gimana liat tu manusia laknat kek gitu" Adzana sedikit tidak setuju dengan yang diucapkan sahabatnya.
"Udah na udah, gue gak papa kok" Mola masih tetap membohongi perasaannya sendiri.
"Yaudah Lo gak usah terlalu mikirin kak AL yaa, udah sekarang kita pulang, udah sore. Lo pulang bareng gue aja Mol" Ucap Intan melerai suasana.
Semuanya mengangguk setuju, dan pulang.
***
Di dalam Mobil Mola hanya terdiam, dan sesekali menggigit jari kelingking nya, terlihat begitu gelisah.
"Mol, Lo serius gak papa kan?" Intan bertanya, sembari tetap mengemudikan Mobil dengan hati-hati.
"Gue gak papa kok" Mola menjawab begitu datar dengan tatapan kosong.
