Mola masih Bohong I

126 51 81
                                    

"Terkadang harus ada yang mengalah perihal hati, entah itu menurunkan ego ataupun berusaha berkomunikasi dengan logika, bahwa sekeras apapun pemikiran menguasai diri, tetap hati yang akan menang atas pertempuran diantara perasaan yang timbul di dasar diri"

***

Terik matahari siang itu membuat kepala Mola semakin pusing dengan apa yang sedang dia pikirkan.

Teman-temannya memanggil pun tidak dia hiraukan. Sejak Istirahat siang dimulai, Mola hanya tertunduk lesu di bangkunya, dengan posisi tertunduk dan rambutnya yang terurai panjang menghalangi wajahnya.

"Kenapa sih ini semua harus masuk ke otak gue, bener dugaan gue dari awal. AL bakalan buat hidup gue gak keruan, harusnya dia gak pernah Dateng ke hidup gue dari awal."~batin Mola.

Mola terus mengusutkan rambutnya berkali-kali, pipinya terus mengembung seperti balon lalu mengeluarkan nafas berkali-kali.

"Mol?" Ucapan itu seketika membuat Mola menoleh ke belakang, dilihatnya ada Intan berada di belakang kursinya.

"Eh... Intan?" Jawab Mola kala menoleh ke belakang.

Intan pun maju ke depan dan duduk ke kursi di samping Mola.

"Mol, Lo kenapa sih?" Tanya Intan sembari memegang bahu Mola.

Seketika Mola hanya memberikan senyuman kaku nya.

"Gue gak papa" Ucap Mola singkat, sembari menghembuskan nafasnya.

"Lo gak bisa mol bohong sama gue, gue tau Lo lagi ada masalah kan?" Intan seolah-olah tau betul bahwa Mola sedang penuh dengan masalah.

Kemudian tangan Mola memegang paha Intan, dengan senyuman percaya diri nya, Mola menjawab "Gue gak papa, Lo gak usah khawatir".

"Udah lah Mol, gue tau Lo sekarang lagi nyembunyiin perasaan Lo sendiri kan buat kak AL?. Gue tau Lo gak mau sampe Talita, Ersya, Desya, Nayla sama Adzana tau kan soal ini? Tapi mau gimana lagi Mol, Lo gak bisa bohongin perasaan Lo sendiri." Intan tahu betul bahwa Mola sedang memikirkan atas apa yang di ucapkan nya.

Mola langsung memalingkan muka nya dari wajah Intan, lalu menatap dinding dengan mata kosong.

"Lo bener Tan, tapi gue gak mau, gue takut, gue gak bisa Nerima kenyataan kalo gue bener-bener udah jatuh cinta sama AL"

Mola membalikkan badannya lagi ke arah Intan, dan memegang kedua tangan Intan.

"Gue gak bisa Tan, gue gak mau" lanjut Mola dengan mata nya yang kemudian berkaca-kaca.

"Mol, Allah gak akan pernah Dateng Ngin seseorang ke hidup kita tanpa alasan mol, gue yakin Allah ngirimin kak AL ke hidup Lo karena Allah punya alasan atas itu. Lo percaya sama gue, Lo harus bisa sadar dan terima kenyataan kalo pada dasarnya Lo sayang sama kak AL" Intan terus berusaha memberi penjelasan, agar Mola sedikit menurunkan ego di hati nya.

Mola hanya melepaskan kedua tangan Intan lalu pergi dengan muka memerah.

Intan hanya bisa menghembuskan nafasnya melihat Mola yang tidak menjawab apapun atas penjelasan dan bujukannya.

AMAPOLA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang