2

1.4K 97 5
                                    

Tok tok tok

Sekarang argan dan ravael sedang berada di depan kamar jeva. Mereka mengetuk pintunya dan jeva membukakan mereka.

"kenapa?"-tanya jeva yang langsung melanjutkan belajarnya. Sedangkan argan dan ravael yang mulai ke kasur jeva.

"lo lagi deket sama ka brian ya?"-satu pertanyaan dari ravael yang membuat jeva mematung ditempatnya.

"je, lo kan tau ka brian playboy dia dah punya cewek,lo jangan deket nanti yang ada dicap pelakor lo!"-ucap ravael dengan nada kesalnya. Sedangkan argan hanya diam tak tahu harus berbicara apa.

"gw gak deket sama dia."-jawab singkat jeva.

"terus yang tadi makan berdua dikantin apa?bertiga gitu sama setan?!"-sungut ravael.

"KENAPA SIH RAVAEL LO SELALU KEKANG GW?!!"-marah jeva kepada saudara kembarnya. Membuat ravael dan argan tersentak ditempatnya.

"terserah gw mau deket sama siapa bukan urusan lo juga kan?!gw deket sama ini salah sama itu salah, yang benar gw harus deket sama siapa?"-ujar jeva dengan wajah merahnya.

"tapi yang lo deketin bukan orang baik yirenna, gw begini karena gw sayang sama lo!"-ujar ravael juga.

"tapi gw benci dengan cara lo kekang gw!KELUAR!"-usir jeva pada ravael dan argan. Ravael yang mau bicara lagi ditahan sama argan. Jeva sedang emosi sekarang dan ravael juga lama-kelamaan akan terpancing maka saatnya sekarang ia turun tangan.

Argan membawa ravael keluar dari kamar jeva. "kak maksud jeje tuh baik,kenapa sih sama jeva?"-argan menepuk pundak ravael.

"iya kakak tau maksud kamu baik, tapi jeva lagi emosi kamu ga bisa lawan emosi dengan emosi. Dah ya bentar lagi mama sama papa pulang kita ga boleh keliatan habis berantem,nanti mereka tanya. Kakak ga bisa bohong buat jawabnya."

Akhirnya ravael menuju kamarnya, ia malas ke kamar dan tidur karena belakangan ini mimpinya selalu aneh. Sangat aneh.

Ia masuk ke kamarnya dan bercermin. Ia mengusap rambutnya dan juga memerhatikan setiap inci wajahnya.

"rambut dan mata gw warna coklat tapi kenapa dimimpi gw anak itu mirip banget sama gw?dia rambutnya hitam."-ucap ravael.

Ia merebahkan dirinya dikasur menatap langit-langit kamar dengan tatapan kosong.

"siapa ava?"

••••••

"tapi reina..maaf bagaimana jika salah satu malaikatmu dibawa pergi oleh semesta?"

"maka reina akan meminta kepada semesta untuk mengembalikkannya lagi."

Ravael membuka matanya lagi dengan nafas tersenggal. Ia menarik rambutnya, hah mimpi itu lagi pikirnya. Ia selalu melihat seorang anak yang sangat mirip dengannya dan selalu berkata namanya ava tapi anak itu berambut  hitam.

Lagi-lagi ia ketiduran tanpa makan malam, tapi sekarang masih sangat pagi jadi masih ada waktunya untuk sarapan pagi.

"pagi mah pah."-sapa ravael pada mama papanya yang sekarang tengah sarapan. Tak terkecuali ada jeva dan argan disana.

Malas jika mengingat pasal semalam dengan jeva, ravael makan dengan tenang tidak seperti biasanya. Ah ravael ingat satu hal yang mau ia tanya.

"pah?"-panggilnya yang entah kenapa menyita perhatian satu meja.

"ya?"

"papah kenal keluarga Im?"-tanyanya.

"nggak kenal sih tapi papa tau aja, keluarga terhormat sebesar itu siapa yang nggak tahu bagi pengusaha kayak papah.kenapa kamu tanya tentang ini?kamu berteman dekat dengan anak-anak mereka?"-ucap jefri pada anaknya.

"ah nggak cuma denger aja terus penasaran deh, tapi pah jeje denger katanya ada salah satu anggota keluarganya namanya ravael juga ya?"-ucap jeje terkekeh. Kalau kalian tanya kok jeje bisa tau?ya itu semua karena ia cari lewat internet sesuai yang ia tahu lewat mimpi. Mimpi yang aneh bukan?

Namun tiba-tiba jefri menghentikan acara makannya. "kamu kok bisa tahu ravael im?"-tanyanya dengan ekspresi muka yang sedikit seram menurut ravael.

"a-aku ga kenal kok pah."

"tapi kok bisa tahu?"-haduh skakmat inimah namanya.

"ah udah dulu ya pah, jeje buru-buru nanti telat!"-ucap ravael sambil berdiri dan segera keluar.

"dek!tungguin woy!"-suara argan yang masih mengunyah sarapannya. Tapi dari depan ravael meneriaki bahwa ia akan bawa sepeda saja ke sekolah.

Dengan langkah kayuhan cepat sepedanya ravael menelusuri jalanan. Pikirannya tidak bisa fokus karena mimpi aneh yang selalu menganggu tidurnya.

Ia terus mengayuh sepedanya tanpa tahu bahwa ada mobil yang sedang melaju cepat.

Tin tin tin

"ANDARA!!"

Suara itu membuat nya tidak fokus dan terkejut dengan bunyi klakson dari mobil itu. Dan...

Brakk....

Ia terjatuh dengan tangan dan lututnya yang berdarah mengotori seragamnya.

"aww..saakit."-rintihnya karena jatuhnya yang cukup kencang. Beruntung pengendara mobil itu tak kabur dan mulai membantunya. Yaitu seorang perempuan yang lebih tua darinya. Dan satu perempuan lagi juga keluar.

"haduh kamu ga apa-apa?"-tanya perempuan itu dengan wajah khawatirnya. Mending jangan tanya deh udah keliatan banget kali kalau tangan dan kakinya berdarah.

"ayo saya antar ke rumah sakit!"-ravael yang tak bisa menolak akhirnya pergi ke rumah sakit,karena takut lukanya akan infeksi.

Saat sampai dirumah sakit ia mulai ditangani oleh dokter disana. Ternyata dagunya juga lebam karena terbentur dengan aspal jalanan juga tadi,ravael hanya bisa meringis. Setelah selesai ia disuruh istirahat dulu di ruang penanganan itu. Ia melirik jam dan membulatkan mata.

"Ya Tuhan gw dah telat 1 jam, bisa dijewer sama pak danar inimah."-monolognya. Ia sangat yakin kedua saudaranya sekarang pasti tengah mencarinya. Lalu ia melihat ke arah pintu dimana kedua orang perempuan tadi.

"maaf ya, saya dah bayar tagihan kok."-ucapnya.

"iya ga masalah kok kan cuma kecelakaan tadi."-jawabnya.

Lalu perempuan itu mengulurkan tangannya membuat ravael heran.

"nama saya Nina putri Juna kalau ini teman saya Andara Adriana Retto."

Tunggu wajah andara begitu familiar diingatannya. Dan suara tadi, ia mendengar suara yang seperti memanggil nama andara. Ia melihat tatapan mata andara yang entah kenapa ia merasakan perasaan bernama rindu. Seperti ada keinginan untuk memeluk. Ravael merasakan kepalanya pusing dan sekelebat bayangan masuk ke pikirannya.

"kamu beneran ga apa-apa?"

"nama saya andara."

"halo tok..tok..tok kamu lupa, saya andara."

Suara-suara dan ingatan yang terputar bagai film lama. Kedua perempuan itu terkejut dengan apa yang terjadi dengannya.

"eh eh kamu ga apa-apa?"-tanya nina. Ravael menggeleng ia tak apa-apa.

"nama gw ravael jevon,panggil jeje aja."-ucap ravael memperkenalkan diri.

"kamu yang nabrak gw waktu dikantin kan?"

Andara yang ditunjuk gelagapan. Ia menunduk sambil meminta maaf pada ravael.

"iya iya gak apa-apa gw cuma mau mastiin aja."-sungguh ia masih merasa nyeri di dagunya saat akan berbicara.

Namun andara yang sedari tadi diam akhirnya berkata.

















"ehm...boleh gak aku panggil kamu dengan nama ava?"








❤ann

He's returns (2) {END}√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang