20

848 65 2
                                    

"ayo je kita pulang!"-ravael menarik tangan jeva begitu melihat alex yang seperti mau menghampirinya.

"Hey tunggu!"-teriak alex tapi ravael terburu lari sangat kencang dengan jeva. Tidak,ravael belum siap untuk bertemu dengan alex. Maka dari itu ia berlari tapi karena ravael tidak fokus berlari terjadi..


Tinnnn




Bugh



"aww...jeje!"

Karena tidak fokus berlari ravael dan jeva hampir saja tertabrak mobil tapi tetap saja mereka berdua terjatuh karena senggolan kecil dari mobil itu. Tangan jeva sedikit merah karena bergesekan dengan aspal sedangkan ravael hanya bisa meringis kala bokongnya berciuman dengan aspal jalan.

Jennifer dan alex yang melihat itupun langsung membantu mereka. Pengendara mobil itu keluar dengan wajah kesalnya.

"KALIAN CARI MATI HAH?!!JALANN TUH LIAT-LIAT!!"

ravael hanya diam saat si pengendara nyerocos,panas telinga nya tuh walau ia sadar ia juga yang salah disini.

"haduh pak maafin mereka ya,maaf."-perwakilan dari jennifer meminta maaf. Diikuti oleh ravael. Si pengendara pun masuk lagi ke mobilnya dan pergi. Ravael terus menunduk soalnya topinya terlepas dan alex bisa mengenalinya. Oh Tuhan tolong ia belum siap untuk menjelaskan semua ini,ini baru alex loh belum keluarga im.








"Ava?"







Fuck!!!








Ravael pun menjelaskan semuanya pada alex,tadinya ia tidak percaya bahkan membantah semuanya tapi saat ravael membawa nama dokter juna juga sahabat ava yang lain alex mau tak mau mempercayai semua perkataan dari ravael.

Jeva?ya pada akhirnya jeva juga harus tau bukan?ia kan kembarannya. Ravael percaya jeva tak akan membocorkannya. Mereka sedang berada dimobil alex dengan alen yang sedang diobati lukanya oleh jeva.

"aku tidak bisa bertemu dengan keluarga im sekarang."-ucap ravael dengan nada sendunya. Ia tau pasti diacara alen keluarga im diundang dan sekarang mereka akan dibawa alex kerumahnya.

"lalu sampai kapan kau menghindari takdir?cepat atau lambat kau akan bertemu dengan mereka."

Jeva hanya memilih mendengarkan semuanya yang ia tau sekarang ia hanya harus mendukung segala keputusan saudaranya untuk kedepan.

"ada banyak yang harus dipikirkan bagaimana nanti aku harus berhadapan dengan mereka dan itu tidak mudah."

Alex memberhentikan mobilnya dipinggiran. Ia menoleh ke ravael.

"om nggak tau apa rencana Tuhan ke depan,om juga ga tau apa saja yang harus kamu selesaikan demi ava tapi yang pasti om bakal bantu kamu."

Ravael yang mendengar itu hanya terkekeh.

"aku datang untuk membantumu mengapa kau harus repot-repot melakukan sebaliknya?ini teguran dari Tuhan om. Ingat dulu kau yang merisak ava dengan kekerasan dan sekarang Tuhan membalasnya bukan kepadamu melainkan anakmu sendiri yang terkena imbasnya."

Alex merasa tertampar karena ucapan dari ravael itu. Benar itu semua benar,ini karma yang ia dapatkan akibat perbuatannya 18 tahun yang lalu tapi mengapa harus anaknya yang terkena?

"asal om tau saja bahkan andara orang yang mencintai ava sekalipun telah mendapat karma akibat perbuatannya dulu. Bukan hanya andara dan dirimu tapi semua orang yang pernah berbuat salah pada ava tanpa meminta maaf telah mendapat balasannya."

Perkataan dari ravael membuat seisi mobil itu bergidik ngeri,tidak alen tak mendengarnya anak itu tertidur karena lelah.

"bahkan sekarang aku sudah tak sabar untuk bertemu dengan penindas yang sesungguhnya,ingin melihat apa buah dari segala kejahatannya dulu.kau tau kan siapa dia?"

"Rio anggi."

****

"Assalamualaikum,ada orang gak?"

Argan yang mencium bau-bau tamu tak diundang pun berjalan dengan malas untuk membuka pintunya.

Clek..

"HAI KAK!!"

tuh kan bener yang datang sekumpulan setan sialan. Siapa lagi kalau bukan sahabatnya dan sahabat adik-adiknya. Ada jodi,fahri,evan,mark,zean,bima dan athala. Habis sudah rumahnya.

"eh gan bawain minum dong ada tamu juga ga mau sajiin minum dosa lo!"-ucap fahri dengan santai langsung duduk diikuti yang lain.

"baru dateng dah minta diusir ya lo pada."-argan pun menyiapkan minuman untuk mereka.

"bonyok lo kemana?"-tanya evan yang menyesap minumannya yang sudah datang.

"biasa pergi urusan bisnis."

"nah tuh si kembar kemana?"-tanya evan pada argan yang juga menyiapkan mereka snack.

"tadi katanya mau ke salon tapi sekarang ga tau kemana sampai sekarang belom pulang."

"yah padahal kita kesini mau main tapi masa ga ada mereka. Coba lo pada telfon tuh dua anak kek!"-suruh jodi dengan menyebalkannya.

"nih orang minta banget diusir sumpah."-ucap athala yang membuka hpnya.

Namun baru saja akan menelfon pintu rumah dibuka dan datanglah si kembar.

Tapi semua mata melongo melihat mereka,ravael dan jeva sih cuek aja sambil duduk menyomot makanan dan minuman tak peduli milik siapa.

"ett nih bener kan ravael sama yirenna?"-celetuk zean sambil mengecek keduanya.

"apaan sih ze?ini bener gw lah!"-sungut ravael risih dilihat-lihat oleh zean.

"bohong!sahabat gw itu ravael sama yirenna rambutnya coklat ini lo berdua hitam wah jangan-jangan lo berdua jadi-jadian ya?!"








Demi apapun ravael sama jeva pengen banget buang zean ke selat sunda atau ditenggelamkan di kolom buaya. Haduh kenapa bisa sih ravael ketemu orang bego kayak zean?

"gw ubah warna rambut zeanku..jadi stop bacot lo ya!"-ravael mengucapkannya dengan tersenyum iya senyum miringnya.

Zean be like "Ih galak:("

"Tuh tangan sama pergelangan kenapa?"-tanya argan yang melihat dua luka di kedua adiknya itu.

"habis diajak mati sama dia."-ucap jeva enteng.

"heh jaga mulut ente!"-ucap bima sambil menampol pelan bibir jeva.

"jatoh doang kak tadi."-ucap jeva lagi,ya dia akan merahasiakan apa yang telah ia tahu sekarang.

"et dah udah gede masa iya jalan masih pada jatoh,ga lulus playground ya lo pada?"

Plak

Kini balik jeva yang menampol mulut bima dengan senyum miringnya. "omongan maneh teh jaga ya."

"eh tapi lo berdua make warna hitam kok malah tambah berpancar ya auranya. Tambah cakep gila tapi kenapa nih orang biasa aja."-sindir fahri sambil menunjuk ke arah argan dengan lidahnya.

"iya visualnya kok beda ya."-tambah evan.

"anak pungut kali!hahahahha."









Plak





Plak





Plak









"mulut lo mending kunci deh sebelum gw jahit beneran."

Argan yang kesal langsung saja menampar mulut ketiga sahabatnya yang sangat licin berbicara. Kenapa bisa dia temenan sama mereka?sementara yang lain menonton penasaran siapa yang menang. Bodo amat:")

Baru saja akan mengunyah makanannya lagi ravael dikejutkan dengan perkataan dari jodi.

"eh je kan bokap lo lagi pergi kan ya nah kesempatan buat lo nih."

"kesempatan apa?"











"ikut les renang lagi."

Byurrr...

Uhuk uhuk uhuk uhuk..












Bersambung....





He's returns (2) {END}√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang