50

828 65 2
                                    

4 tahun kemudian

Jakarta,2043

Seorang wanita berlari dengan tawa dan senyum bahagianya. Dengan pakaian toganya ia berlari ke arah dimana keluarganya berdiri.

Jeva memeluk mama,papa dan kakaknya serta sahabat-sahabatnya yang lain. Hari inu jeva,mark,Andara,Gadys,Athala,zean dan bima telah usai diwisuda bersama. Menjabat gelar sarjana S1 di universitas indonesia. Kebahagiaan terpancar jelas di semua wajah yang hadir disana. Kini waktunya mereka untuk mengambil foto bersama, disini juga ada jehan dan jena.

Fotografer pun sudah menyiapkan kamera dan mengatur posisi.

"ok siap?"

1
.
.
.
.
.
.
2
.
.
.
.
.
.
.
3

Cekrekkk

"cieeee dah pada lulus cie!!"-goda argan dan karina pacarnya.

"iya dong!eh makan kuy,mumpung di traktir om jefri."-ajak athala si holkay yang ga tau diri.

"eh om ga pernah bilang ya."-sangkal jefri dengan tawanya.

"ah om mah ayo atuh traktir lagi, zean laper nih!!"-si ga tau diri ke dua.

Mark menggeleng sudah biasa ia melihat sikap keduanya. "kalau ada jeje dah di tempeleng dulu kalian."-kata gadys. Akhirnya jefri mau ga mau mengeluarkan dompet lagi untuk mentraktir mereka,untung ini hari spesial buat anaknya.

Tapi sebelum mereka melangkah pergi dari kejauhan ada yang memanggil jeva dengan pakaian jas rapihnya juga dengan buket bunga di tangannya.

Jeva menghampirinya, sosok jeva sekarang berubah dari yang jutek dan cuek berubah menjadi pribadi yang lebih perhatian dan ceria. Saat menghampiri nya jeva mencoba tersenyum,dirinya tumbuh semakin cantik. Membuat orang yang didepannya semakin mencoba untuk melupakannya.

"selamat ya. Gimana kabar kamu?"

Athariq atau ariq ya dialah yang ada dihadapan jeva sekarang. Jeva menatap sendu mantan---tunangannya itu.

"terima kasih,aku baik. Kamu?"-sambil menerima buket itu jeva mencoba basa-basi. Ya setahun yang lalu jika boleh jujur sebenarnya ariq membatalkan pertunangan karena ariq tau bahwa jeva tak mencintainya. Karena ariq pria yang baik ia pun melepas jeva dari ikatan itu.

"seperti yang kamu lihat. Duluan ya aku ada urusan."

"ga mau ikut kita makan?"-tawar jeva tapi ariq menggeleng, ariq pun segera pergi dari hadapan jeva.

Jeva pun kembali menyusul yang lain dimana mereka ada diparkiran kampus.

Mereka memutuskan makan di restoran pizza. Mereke berkumpul di satu meja dan disamping jeva ada satu bangku kosong yang sengaja dikosongkan.

"pah telpon jeje dong!aku kangen."-pinta jeva dan jefri pun segera mengabulkannya.

Jeje pun mengangkatnya vidcallnya bisa yang lain lihat jeje ada di kamarnya yang masih gelap.

"WOY PAKABAR MAMEN?!!GA KANGEN LO AMA GW HAH?!!"

"HEH BELEGUG SIA GIMANA KABAR LO?!!"

"JEJE KANGEN!!!"

Ya gitulah teriakan dari jeva,jehan dan zean yang menggelegar disana. Yang lain hanya geleng kepala.

Jeje diseberang hanya tersenyum. "heh senyam senyum bae."-ucap zean.

"kabar baik gw, kalian baik kan?"-tanya jeje dengan mata sembabnya.

Sebenarnya nih mereka hubungin jeje diwaktu yang kurang tepat karena apa?karena di zurich sana masih jam 5 pagi dimana itu waktunya jeje masih molor dengan kasur,bantal,guling,dan selimutnya. Jadi masih bareface lah si jeje.

He's returns (2) {END}√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang