16

882 66 5
                                    

Jeva sedari tadi hanya melihat bagaimana ravael terlihat bingung dengan ribuan kain yang menggunung diatas kasurnya.

"emang mau pergi sama siapa sih?ribet banget kayak cewek!"-ocehnya dan langsung menyarikan setelan baju yang pas untuk kembarannya itu.

Hanya jaket abu-abu,kemeja hitam dan jeans putih yang membuat ravael langsung setuju untuk memakainya.

"mau ikut?"-tanya ravael pada jeva ya daripada dia sendirian di rumah mendingan ikut kan. Tentu saja jeva mau,ia pun pergi ke kamarnya untuk bersiap-siap.

Setelah bersiap dengan berhasil meminta izin dari argan untuk membawa mobil,ravael dan jeva pun langsung pergi ke rumah dokter juna untuk menjemput nina dan andara. Ya ravael sudah tahu kalau dua gadis itu keluarga dokter juna.

"je beneran deh mau nanya,kalau salah satu dari mereka bukan pacar lo kenapa kayaknya mereka cari simpati lo banget?"-tanya jeva yang duduk disampingnya.

"ga tau,biarin aja yang penting mereka orang baik ini kan?"

Jujur saja walaupun jeva termasuk cewek yang jutek dan cuek dia sebenarnya cantik kok dan dengan balutan dress abu-abu itu membuat semua orang tidak bisa membantahnya.

Ravael jadi teringat kali terakhir saat ia dirumah sakit bersama yang lain.

Flashback on

"kenapa kamu ingin membaca surat itu?itu milik andara."-kata reina yang merespon pertama kali keinginannya.

Dengan menarik nafas panjang ravael menjelaskan kalau ada maksud ia dilahirkan kembali dan ya salah satunya adalah membuka surat andara,ia tahu harusnya andara yang membacanya tapi ava menyuruhnya membaca didepan makam andara.

"kita semua tau,surat itu ada di kamar ava..tapi apa kamu siap bertemu dengan keluarga im yang lain?kamu bisa membuat kehebohan bagi keluarga itu."

Ravael menundukkan kepalanya.perasaan bingung melanda dirinya. Bingung apa yang akan terjadi dan bagaimana ia menjelaskannya.

"cepat atau lambat jeje harus memiliki surat itu,jeje ga mau ava semakin ga tenang dalam istirahatnya."-jawab ravael lirih..

Dan semua juga bungkam akan perkataan dan kenyataan yang ada.

"kalau kamu dah siap beritau kita,kita akan bawa kamu kesana."

Flashback off

Apa ia sudah siap?

Pertanyaan itu terus terngiang dikepala sejak kemarin. Kita tak akan tau apa reaksi dari keluarga im saat ia berdiri dihadapan mereka dengan paras ava.

Bolehkah seorang Ravael Thio menyalahkan takdir atas ini semua?

Mengapa harus ia?

Ia hanya ingin hidup bahagia sebagai ravael thio bukan ravael im karena kisah ravael im telah berakhir 18 tahun yang lalu...mengapa takdir harus melanjutkannya lagi?

***

"wihh lo single tapi dikelilingin cewek cantik kalau begitu gw juga mau je!"-ucap zean yang melihat kedatangan ravael dengan tiga gadis disekitarnya.

Tapi ravael hanya memberi tatapan sinis pada zean akan ucapannya itu.

Mereka sekarang berada di festival makanan dan jelas banyak pasangan muda dan orang-orang yang datang. Entah untuk kulineran atau hanya untuk instastory di jejaring sosial mereka.

Bugh

Tidak sengaja ada yang menabrak pundak ravael sangat kencang hingga membuat anak itu terjungkal kebelakang. Yang menabraknya tiga orang anak muda yang usianya tak jauh.

He's returns (2) {END}√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang