44

829 67 1
                                    

"je please je!!bertahan gw mohon!!"

Tap

Tap

Tap

Langkah kaki terus terdengar di lorong rumah sakit itu. Athala dan yang lain menunggu di depan ruangan UGD di rumah sakit itu. Mereka terlambat menolong jeje,mereka terlambat.

Para polisi pun segera menangkap jessica,jessica sangat dendam dengan jefri namun semuanya harus berimbas ke jeje. Jessica berhasil tertangkap walaupun harus di tembak dulu baru ia bisa di lumpuhkan.

Sekarang tinggal menunggu jeje yang sedang di tangani di dalam sana. Athala dan yang lain takut,haruskah mereka mengabari keluarga Thio akan hal ini?

Malam semakin larut,mereka terus menunggu jeje yang sedang dioperasi. Tiba-tiba dokter keluar dari ruangan operasi.

"apa kalian berempat keluarga Ravael jevon?"-tanya dokter itu dengan sedikit membuka maskernya.

"bukan,kami sahabatnya."

"bisa kalian hubungi keluarganya?ada yang harus kami bicarakan."

Begitu dokter itu mau pergi athala menarik tangan dokter itu. "katakan saja!kami akan menyampaikannya,bagaimana keadaannya?kumohon!!"-pinta athala dengan sedikit bumbu drama.

Dokter itu tampak menimbang-nimbang.
"Ravael butuh donor darah,golongan darahnya B. Adakah dari kalian yang bergolongan darah sama?karena di stok di rumah sakit ini sedang habis."

Mereka semua terdiam,pasalnya tak ada yang memiliki golongan darah itu.

"saya dok."-acung bima. Wajahnya terlihat pucat dan gemetaran. Kini zean dapat menangkap apa yang terjadi dengan bima.

"lo takut di suntik ya dut?"-dan dengan malu-malu bima mengangguk. Bukan hanya takut di suntik,bima juga takut dengan darah.

"ayolah bim,buat keselamatan jeje. Ingat gak?dulu jeje dah selamatin lo waktu di pantai dan lo bilang sendiri lo bakal berhutang budi ke jeje. Nah saatnya sekarang lo balas budinya."-ujar mark.

Pada akhirnya bima mau,ia akan berusaha melawan rasa takutnya dengan disemangati oleh zean di dalam sana.

Sementara mark dan athala bingung bagaimana mau memberi tahu pada keluarga Thio pasal keadaan jeje yang masih kurang jelas.

Tapi mereka harus melakukannya mau tidak mau dan memberitahukan semuanya tentang jessica dan jifa. Mayat jifa juga sedang diurus untuk pemakamannya.

Kebetulan sekali mereka membawa jeje ke rumah sakit dimana keluarganya juga dirawat. Mereka tak sanggup membayangkan bagaimana perasaan keluarga itu mengetahui kabar tentang jeje.

****

"bagaimana dok?"-tanya mark pada dokter Vira. Dokter yang akan merawat jeje. Disini juga ada dokter juna. Sejam yang lalu operasi jeje berjalan dengan baik walau harus ada kabar buruk yang mereka terima.

"keadaan jeje masih belum stabil dan ia koma."-satu kalimat yang membuat para sahabatnya menjadi lemas.

Karena dokter juna juga sudah mendengar mengapa jeje bisa begini,mereka pun sepakat akan menyembunyikan jeje dari keluarganya dulu. Setidaknya sampai keluarga itu sudah dalam keadaan yang baik.












2 hari kemudian

Athala pun masuk ke ruang vip milik sahabatnya itu. Athala duduk disamping brankar jeje,disitu jeje tidur dengan sangat nyenyak.

"jadi beneran tidur nyenyak ya loh!jangan kebo!"-ucap athala pada jeje.

Athala meringis melihat bagaimana banyak alat-alat medis yang membantu hidup jeje.

He's returns (2) {END}√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang