29

785 73 0
                                    

Farel baru saja masuk ke kamar papanya,ia sangat terkejut melihat papanya yang duduk dipinggir ranjang.

"pah..papa."

Bisa dilihat raut terkejut dari wajah farel melihat papanya yang mulai berdiri dan berjalan ke arah jendela. Raka melihat ke luar jendela dengan tangan yang melipat dibelakang pinggangnya.

"papa capek tiduran mulu,papa malah tambah sakit."-jawab raka yang tahu apa maksud tatapan farel.

"ada apa pah?"

"kamu masih ingat pesan terakhir ava didalam suratnya untuk papa?"

Farel langsung mengerutkan dahinya ia hampir lupa soal itu.

"di surat itu ava minta kita untuk menggeledah sesuatu dibawah ranjangnya kan?tapi sampai sekarang kita ga lakuin itu. Dan sekarang papa mau lakuin itu,cukup sudah papa depresi sekarang waktunya kita bangkit farel."

Hati farel menghangat melihat semangat hidup yang baru dalam diri papanya walaupun umurnya sudah tidak muda.

"jadi apa papa sudah siap membuka kamar ava lagi?"

Raka dan farel pun langsung menuju kamar ava yang sudah lama terkunci. Raka menarik nafas sebelum memutar knop pintu itu.

Clek..

Pintu itu pun terbuka,hawa dari ava langsung menguak seolah mau membuktikan bahwa kamar ini masih belum kehilangan pemiliknya.

"dibawah kasurnya?"

Farel lantas langsung menunduk dan meraba-raba bagian kolong ranjang. Dan ia merasakan menemukan satu kotak.

"sebuah kotak?apa isinya?"

Mereka berdua pun membuka kotak yang telah usang dengan debu itu. Bertahun-tahun benda itu tersembunyi dibawah sana.

"sebuah kalung...tunggu!kalung ini berbandul cincin mama nina pah."

Keduanya terkejut,mereka ingat kalung ini adalah kalung milik ava yang diberikan oleh mike saat ava masih berumur 16 tahun dulu.

Lalu raka kembali membuka surat dari ava. "ava bilang kalung ini akan mencari pemilik ketiganya...apa maksudnya?"-tanya farel.

"pemilik pertama adalah nina karena ini cincin miliknya,pemilik kedua adalah ava karena dari awal kalung ini memang untuknya. Dan yang ketiga pasti seseorang yang sangat penting bagi ava......tetapi siapa dia?"-jelas raka.

"tunggu pah farel mau pastiin sesuatu."

Farel menggeledah seisi kamar ava dari ujung sampai ujung,ia mencari sesuatu tapi sedari tadi tak kunjung ia temukan.

"kamu cari apa?"

"pah ada dua barang lagi yang harusnya ada di kamar ava ini, tapi kedua barang itu ga ada."

"apa itu?"






"buku diary mama nina yang juga milik ava dan surat ava untuk andara,keduanya hilang pah."

****

"jeva,kenapa jeje ga masuk?"

Andara yang sedari tadi tak melihat sosok jeje lantas bertanya pada saudara kembarnya yang lagi makan siang di kantin.

"sakit."

"boleh jenguk?"

"gak."

"kenapa?"

Kalau boleh jujur nih ya jeva tuh dari awal ga suka perangai andara yang kadang terlalu penasaran,maksa dan selalu cari perhatian dari jeje. Bukannya apa hanya saja jeva ga suka tipikal orang genit kayak andara adriana ini.

He's returns (2) {END}√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang