15

912 66 3
                                    

Jeva dan argan sekarang sudah ada di mobil menuju arah pulang. Jeva benar-benar takut kalau argan dan orang tuanya tau bahwa ravael bolos. Dia bisa dihukum lagi sama papa pikir jeva.

Saat sampaipun jeva sampai tidak fokus,ia terus mengkhawatirkan saudara kembarnya itu. Berharap ravael sudah ada dirumah.

"ma kita pulang!"

Argan dan jeva masuk ke kamar masing-masing dan ada sesuatu yang membuat jeva terkejut bahwa ada seseorang didalam kamarnya sedang tiduran dikasur,jeva tau siapa itu sudah jelas ia kenal bahwa seseorang itu adalah ravael.

Apakah ia sedar tidur?pikirnya.

Bisa jeva lihat bibir ravael yang lecet,ah itu pasti yang tadi. Sebenarnya jika kalian mau tau,ravael jevon punya kebiasaan yang buruk yaitu saat ia ketakutan atau sedang dalam keadaan panik ia akan menggigit bibirnya bahkan sampai terluka dan berdarah. Itu sudah terjadi saat ia berumur 7 tahun dan kebiasaan itu masih ada sampai sekarang.

Jeva memeriksa suhu tubuh ravael,agak hangat. Apa ia sakit?

"je!jeje!"-jeva berusaha membangunkan saudaranya. Ravael yang perlahan membuka mata pun langsung bangun dan duduk.

"ah je maaf tadi kamar gw lagi dibersihin terus gw ketiduran disini."-ucap ravael pada jeva.

"kamu sakit?"-tanya jeva langsung.

"pusing sedikit tapi ga apa-apa,yaudah gw balik ya."

Baru saja ravael mau berdiri tapi tangannya ditahan oleh jeva membuat ravael bertanya. "ada apa?"

"disini aja temani aku ravael."-ucap jeva dengan suara yang lirih. Melihat jeva seperti ini membuat ravael tak mampu menolak.

"kenapa?kangen sekamar sama gw?"-tanya ravael sedikit menggoda. Sedangkan jeva hanya mendengus melihat tingkah saudaranya yang kembali menyebalkan. Ia pun menuju ke ruang ganti pakaian untuk mengganti bajunya. Sementara ravael kembali merebahkan dirinya diranjang jeva.

Setelah selesai jeva pun juga merebahkan dirinya disamping ravael yang sedikit mulai mengantuk lagi.

"tadi bolos kemana?"-tanya jeva.

"ke rumah sakit."-jawab ravael yang membuat jeva terlonjak kaget.

"sakit?"

"lagi ga bagus aja daya tahan tubuh gw."

Ravael kembali memejamkan matanya disebelah jeva yang menatap langit-langit kamarnya.

"ravael.."-ucap jeva lirih tanpa ravael tahu jeva sudah menitihkan air matanya.

"yirenna mohon,jangan sakiti diri kamu lagi. Jangan..."-ucap jeva menahan rintihannya dengan ravael yang mendengarkannya masih dengan mata tertutup. Entah kenapa keadaan mereka sangat...eugh ravael sendiri tidak tahu mengapa jadi sedih.

"berjanjilah untuk tidak menyakiti dirimu lagi,jika kamu sakit maka aku juga."

Setelahnya tak ada lagi suara diantara mereka hanya hening yang mengantarkan mereka ke alam mimpi.

16.09

"argan!"

Argan yang merasa dipanggil pun menoleh ke suara yang sangat ia kenal. Ia yang sedang lagi duduk didepan tv melihat sang mama datang menghampiri.

"kenapa ma?"

"ada apa sama jeje?"-pertanyaan itu membuat argan mengerutkan dahi merasa aneh.

"jeje?ada apa sama dia?dia baik-baik aja."

Sandra tampak gusar,bingung bagaimana mau bertanya.

"kamu ga tau?tadi pas pulang tuh dibibir jeje ada luka lecet,kamu,mama dan kita sekeluarga juga tau kalau ada luka itu berarti tanda bahwa apa?"

He's returns (2) {END}√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang