7

976 79 7
                                    

"oh ya nanti kakak ada rapat osis jadi kalian nanti pulangnya duluan aja ya jangan nunggu kaka soalnya nanti lama."-ucap argan pada kedua adiknya. Hanya deheman yang dibalas keduanya. Entahlah ravael masih malas dan marah dengan jeva sedangkan jeva sendiri hanya cuek. Argan cuma ngelus dada aja liat kelakuan adik kembarnya.

Saat sampai disekolah ravael langsung berjalan tanpa menunggu jeva.

"jeva!"-panggil argan sebelum jeva beranjak pergi.

"iya kak?"

"nih bekal nya jeje dia kan ga dapet uang jajan,nanti kasih ke dia ya."-argan menyodorkan kotak bekal makan kepada jeva agar dikasih ke ravael. Jeva menerimanya dengan cuek.

"udah jeje kalau lagi ngambek ga bakal lama kok nanti juga dia ke kamu lagi buat minta uang jajan."

Jeva pun akhirnya menuju ke kelasnya. Saat dikelas ravael sudah sibuk dengan bukunya bersiap untuk remedial.

"good luck ya."-ucap jeva dengan senyum manisnya mencoba menarik perhatian saudaranya itu. Tapi hanya dibalas deheman oleh ravael tanpa menoleh.

"ini perasaan gw doang apa gimana kalau pagi ini tuh anak kembar sifatnya ketuker."-ucap zean pada sahabat-sahabatnya kecuali ravael.

"iya gw juga ngerasa,si jeje jadi pendiam sama irit kata terus si jeva kayak cari perhatian dari jeje deh."-kata bima yang lagi ngunyah rotinya.

"palingan lagi berantem mereka."-ucap mark.

•••••••••

"tenang je gw yang traktir,jangan kayak orang susah deh."-ucap zean dengan nada menyebalkannya. Karena saat mau pesan makanan ravael bilang ia tidak diberi uang jajan dan ia juga menceritakan segalanya tentang semua fasilitasnya yang disewa.

"gausah gw dah bawa bekal buat lo!"-saut jeva yang baru saja meletakkan kotak makan untuk ravael tepat dihadapannya. Tapi ravael menggeser kotak makan itu.

"gausah je gw ga mau makan,buat lo aja."

"eh ga bisa gitu ini mama yang masak lo tega ga makan masakannya?"

Bukannya ravael tak menghargai hanya saja nafsu makannya turun. Bahkan melihat makanan saja perutnya menjadi mual.

"ga je gw ga mau."-tolak ravael tapi yang namanya yirenna jeva thio itu sangat amat keras kepala. Maka dari itu akhirnya ia menyuapi ravael dengan paksaan.

Baru satu suap yang masuk tapi ravael sudah berlari ke toilet dan memuntahkan makanannya. Rasa mual menguasai perutnya. Jeva pun langsung panik dan membantu mengerut tengkuk ravael yang masih memuntahkan makanannya.

"udah?"-ravael mengangguk saat kondisi perutnya sudah agak baikan.

"gw dah bilang je,gw ga mau,pala batu banget sih lo!"

Ravael pun berjalan keluar meninggalkan jeva yang masih berdiri diam. Ia berjalan ke kelas memutuskan untuk tidur saja.

"mark tolong ya kasih nih air putih sama roti buat jeje seenggaknya dia makan!"-ucap jeva menyodorkan sebuah roti dan segelas air yang ia beli tadi. Dan mark menuju bangku ravael.

"woy bangun nih makan!lima menit lagi bel,katanya tinggal satu lagi remedial lo kan."

Tepat ravael mengangkat kepalanya,ia benar-benar ngantuk. Ini semua karena dirinya yang baru tidur jam 4 pagi dan bangun jam 5. Cuma sejam doang loh dia tidur.

"eh markonah!makan ga lo!"-karena mark juga keras kepala akhirnya ravael memakan roti itu,walaupun sedikit masih mual.

•••••••

He's returns (2) {END}√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang