49

728 62 2
                                    

Jeje terbangun tepat pukul 20.00 malam. Dia lapar dan berjalan menuju dapur berharap tantenya masih punya makanan untuk dirinya. Karena jam segini biasanya baik om joseph maupun tante tiff sudah sibuk dengan pekerjaan mereka lagi dan sungkan bagi jeje untuk sekedar dibuatkan makanan.

Saat jeje melihat kulkas untunglah masih ada sepotong roti dan susu almond, seenggaknya perutnya terisi malam ini. Jeje teringat besok ia akan mulai masuk kuliah harusnya malam ini ia menyiapkan semuanya tapi saat jeje melihat tasnya semuanya sudah siap. Apa liam yang menyiapkan ini semua?agak meragukan bagi seorang jeje.

Jeje lalu berjalan ke depan ruang keluarga untuk menonton tv. Malam ini terasa sangat panjang baginya, kemana liam dan shasha pikirnya. Ah iya dia baru ingat kalau kakak beradik itu sore tadi akan pergi ke rumah kakek neneknya dan mungkin akan pulang jam 10 nanti.

Hah bosan, sudah biasa. Jeje akhirnya memutuskan berjalan-jalan keluar rumah atau mungkin malam ini ia akan menikmati malam kota zurich lagi.

Jeje berjalan kaki sambil menunggu kendaraan umum yang akan ia naiki. Kali ini ia mau menuju ke kota tua atau bahasa jermannya adalah Altstadt. Hampir sama seperti kota tua di jakarta namun mungkin disini bangunannya lebih estetik apalagi akan terlihat indah dan ramai di malam hari.

Jeje sampai akhirnya ia berjalan melihat-lihat saja. Hingga ia bertemu dengan salah seorang sahabatnya disini. Yaitu Veno. Ah kenapa pria satu ini berjalan sendiri?

*ok karena author capek dan males ngetik jadi anggap aja mereka ngomong bahasa jerman ya. Ok mksh pengertiannya😘

"eh ngapain disini?"-tanya jeje pada temannya ini. Kalau boleh jujur sih menurut jeje veno itu sifatnya hampir sama kayak mark. Dewasa dan kalem gimana gtu dibanding yang lain. Dan ini membuat jeje makin kangen sama sahabat-sahabatnya.

"lagi jalan-jalan temenin mama. Biasa mak-mak sosialita."-jawab veno. Lalu setelah bertegur singkat dengan pria new york itu jeje memutuskan untuk mengakhiri jalan-jalannya.

********

"kamu habis darimana?"-tanya tante tiff yang sepertinya habis selesai bekerja.

"jalan-jalan sebentar."

"udah makan?"

Jeje mengangguk. Ia pun lekas naik ke kamarnya untuk segera beristirahat karena besok kuliah nya akan dimulai.

Sejujurnya jeje sangat gugup untuk besok,karena ia akan bertemu banyak maba atau kating yang ga cuma dari zurich. Jeje pun akhirnya tidur dengan hp yang masih menyala dimana ada sebuah foto. Foto ia dan keluarganya.

******

Siang ini jeje sedang duduk di cafe bersama yang lain. Melelahkan sekali rasanya dari pagi hingga siang begini mengikuti masa perkenalan kampus ini.


"mau ku belikan minum?"-tawar Gab dan sontak membuat yang lain setuju. Teman-temannya disini sungguh baik dengannya. Bahkan rasanya jeje bingung bagaimana nanti jelasin ke mereka kalau sudah lulus ia akan balik ke indonesia. Karena yang liam dan yang lain tahu kalau jeje akan tinggal disini selamanya.

Jeje juga teringat dengan ingatannya. Dulu ava juga kuliah di kampus ternama, ia juga mengambil fakultas hukum. Masih ingat?ava pernah bilang ia mau menjadi pengaca. Dan sekarang jeje mau mewujudkannya karena jeje juga mau menjadi pengacara.

Omong-omong juga liam dan yang lain sudah punya pacar dan hanya jeje yang single disini. Ga di indo ga disini kenapa nasib jeje jombs alone sih?

Beberapa hari yang lalu ketika ia menghubungi jefri, baik papa ataupun mamanya selalu bertanya apakah ia sudah punya pacar. Oh ayolah apa ini karena argan dan jeva yang sudah punya pacar?dan dirinya belum.
Jangan sampai balik ke indo tiba-tiba mamanya jodohin dia sama kayak jeva.

"ngapain bengong aja?"-tanya liam dan jeje menggeleng.

"hanya sedang berpikir."-jawab jeje dan liam hanya berohria.

Minuman mereka sudah sampai,hanya segelas cappucino kesukaan jeje.

Jeje dan liam pun pulang ke rumah dimana rupanya ada tamu yang datang.

Dan itu adalah keluarga pacar liam. Keluarga mereka berdua sudah sangat dekat mungkin kalau sudah lulus nanti liam dan pacarnya akan langsung menikah.

Pacarnya sangat cantik dengan postur dan sifat seperti swiss tulen. Namanya Ruana lizbeth, jeje juga akrab dengannya.

Ruana atau biasa dipanggil ana itu gadis yang cukup baik jadi ga heran kalau liam bucin banget sama dia. Disaat tante tiff sedang sedang menjamu tamunya jeje,liam,ruana dan shasha ke taman belakang rumah.

"boleh nanti kita ke jakarta?"-tanya ruana.

"tentu saja. Memangnya ada yang ngelarang?"-kekeh jeje.

"shasha juga mau ke jakarta. Kapan ka Ravael ajak kita semua kesana?"-saut shasha.

"apa kamu juga mau ke jakarta liam?"-tanya jeje pada sepupunya ini.

Liam mengangguk dengan antusias. "mungkin saat aku dan liam lulus s1 disini."

"itu sangat lama. Apa nanti saat liburan kamu ga mau pulang ke indo?"-tanya ruana yang dimana juga mereka semua sedang menikmati semilir angin yang berhembus mengenai tubuh mereka.

"aku pernah janji sama papaku kalau aku ga akan pulang kalau belum lulus."-jawab jeje.

"kamu ga rindu?"-gantian liam yang bertanya.

"setiap hari aku rindu mereka. Tapi aku cuma bisa berdoa semoga mereka baik-baik saja."

Ketiga orang itu terkecuali jeje jadi paham dan mengerti bagaimana rasanya jauh dari keluarga. Dan selama ini liam dan keluarganya menyadari kalau jeje ga betah ada disini bukan karena keluarga om joseph yang membuatnya ga betah tapi itu karena suasana dan budaya yang susah untuk dijalani disini tapi jeje berusaha untuk belajar dan menerimanya.

Kalau begitu apa alasan jeje ingin pindah kesini kalau dia ga bisa jauh dari keluarga?
Alasannya adalah jeje ingin melupakan semua masalah yang ada di jakarta. Mengenai ia yang ditikam oleh selingkuhan papanya yang dulu yang masih dendam dan juga oleh seorang temannya. Apalagi disaat ia tahu fakta bahwa jifa lebih memilih bunuh diri daripada mengambil kesempatan kedua.

Dan masalah yang lain yang jeje tak mau mengingatnya.
Pergi ke zurich membuatnya sedikit tenang.

Masih ada dua harapan ava yang belum terkabul dan jeje harus menunaikannya. Ia akan berusaha lebih kuat dari sekarang.













Bersambung..




Cerita ini bakal aku skip time lagi,dan tungguin ya sisa dua atau tiga chapter terakhir.makasih.

He's returns (2) {END}√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang