40

763 63 1
                                    

Alisha baru saja menaruh minuman untuk yang lain di meja,kini raka dan yang lain sedang membicarakan banyak hal. Mulai dari sekolah dan kehidupan jeje sendiri.

Ah apa kalian tahu bagaimana cara keluarga im memanggil jeje?ga ada yang spesial sih tapi mereka semua memanggil jeje dengan nama Jevon. Karena menurut mereka nama jevon lebih cocok untuk jeje.

"jadi bagaimana kabar keluarga harvey sekarang pa?"-tanyanya karena biar bagaimanapun ia berhak tahu.

Terdengar helaan nafas dari raka.

"setahun setelah kamu meninggal,melisa,oma kamu. Ia meninggal karena depresi berat ,opa kamu,arnold harvey meninggal dua tahun setelahnya karena hal yang sama dan sejak saat itu mike dan keluarganya memutuskan untuk tinggal di kanada. Tera menikah dan mempunyai anak disana. Mereka sama seperti kita,mencoba tegar dan tabah."

Tak ada yang dapat jeje bicarakan mengenai keluarganya itu. Seandainya saja semua bisa di ulang mungkin baik keluarga harvey,keluarga im dan keluarga retto tidak akan berakhir seperti ini. Tapi ini sudah takdir Tuhan,manusia biasa seperti kita tidak bisa berbuat apa-apa selain menerima dan menjalaninya.

"ehm...bagaimana dengan keluargamu?apa mereka tahu tentang hal ini?"-tanya raka mengalihkan pembicaraan.

"ah tentang itu....aku sedang memikirkan apa aku harus memberitahu mereka atau tidak. Ada banyak kemungkinan jika aku memberi tahu mereka,dan mungkin akan sulit untuk menjelaskan semua ini."-jawab jeje sambil meminum tehnya.

Lalu juna mendatanginya.
"apa kamu masih suka bermimpi tentang kehidupan dulu?"

Tanyanya yang membuat jeje langsung terdiam. "ada apa?aku sudah tidak memimpikannya."

Seperkian detik kemudian jeje kembali teringat bahwa akhir-akhir ini ava jarang menampakkan dirinya. Dan kenapa selalu mimpi seperti itu yang datang. Mimpi tentang ia yang dibunuh oleh seorang perempuan. Itu mimpinya atau mimpi milik ava sih?kenapa ia jadi susah membedakan begini.

Terkadang jeje selalu takut untuk tidur karena mimpi-mimpinya yang bisa dibilang tidak biasa.

Ting!

Jeje membuka hp nya dimana ada sebuah pesan masuk dari nomor tidak di kenal. Ia pun izin kepada raka untuk membukanya.






Unknown
Dimana kamu?aku nungguin loh!mau mempermainkanku ya?

R.Jevon
Siapa sih lo?kurang kerjaan banget ya?sini dateng ke rumah gw kasih cucian kotor

Unknown
Kamu ga mau menghampiriku?

R.Jevon
Ogah!mending kalau di kasih makan

Unknown
Maka tunggu, aku akan menghampirimu









Jeje kembali memblock nomor yang berbeda itu. Dirinya mulai kesal karena pesan iseng itu,atau yang punya nomor ini adalah pelaku yang memecahkan kaca jendelanya?MINTA DISANTET BENERAN NIH ORANG!!!,batinnya kesal.

Drtt...drtt..

Tanpa melihat siapa yang menelpon jeje langsung mengangkatnya dengan wajah kesal.

"HEH LO!KUKER BANGET APA?!!SEKARANG NGAKU PASTI LO KAN YANG MECAHIN KACA JENDELA GW MAKE SEGALA NGAJAKIN MAIN-MAIN!!NGAKU GA LO!"













"je?kamu kenapa marah?kaca jendela kamu pecah?sama siapa?"







mati kamu ravael,bodoh banget sih sampai ga lihat dulu siapa yang nelfon kan kalau dah kayak gini jadi panjang urusannya. Ya gimana ya yang nelpon ternyata seorang bapak Jefri Thio yang terzheyeng.

He's returns (2) {END}√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang