22

822 67 1
                                    

Waktu istirahat datang,ravael tak langsung ke kantin ia hanya duduk dikelas menatap langit sambil menaruh kepalanya diatas meja. Sejujurnya akhir-akhir ini ia agak stres dan nafsu makannya turun. Hatinya selalu merasa tak tenang dan takut saat mengingat lagi semua masalah ava.

Sedari tadi ravael terus diam tanpa ia sadari ada seorang gadis dibelakangnya yang juga tak beranjak sedikit pun. Tapi gadis itu tengah memakan bekalnya sendirian. Gadis itu berjalan ke arahnya sambil membawa sebotol air putih dan roti.

"hai ravael,lo ga istirahat?"

Merasa diajak bicara ravael pun menoleh ke sampingnya dimana gadis itu berdiri.

"ga ada urusannya sama lo kan. Bosen dikantin."

Gadis itu hanya berohris akan sikap dingin ravael,sebenarnya ia tahu ravael tak sepenuhnya bersikap dingin hanya saja anak itu kurang pergaulan dengan anak perempuan.

"belum makan kan?nih dengan baik hati gw kasih roti sama air putih mau gak?kalau ga mau bilang ya jangan dibuang."-gadis itu pun menyerahkan roti dan airnya dihadapan ravael. Ravael jadi salah tingkah kan dia ga tau harus gimana.

"ikhlas?"

Gadis itu mengangguk.












"kalau begitu makasih ya gadys."

***

"jeje kemana je?"-tanya argan pada jeva yang lagi menyantap makanannya bersama mark dan yang lain.

"dikelas katanya ga nafsu makan yaudah jeva ga maksa nanti kalau laper juga dia mau makan."

Tumben pikirnya tatkala jeva tak memaksa anak itu lagi.

"tapi pastiin nanti dia bakal makan ya."

"ok."

Baru saja argan dan para sahabatnya duduk,si kara ikut-ikutan duduk dihadapannya. Membuat argan dan jeva terkejut luar biasa melihat sosok anak baru ini.

"kak kenapa dia bisa ada disini?"-bisik jeva.

Tapi tiba-tiba saja kara mengelus surai rambut jeva.

"bukannya dulu rambut kamu warnanya coklat ya yirenna?"

Buru-buru jeva menepis kasar tangan itu. "jaga sikap kamu!"-tegas argan yang melihat itu.
Satu meja itu ikut tegang karena raut wajah argan yang serius.

Kara yang mendapat respon seperti itu hanya diam dan langsung pergi. Membuat jeva bisa bernafas lega,karena sedari tadi ia takut.

"lo udah kenal lama sama kara ya gan?"-tanya jodi pada argan. Tapi baik argan maupun jeva hanya diam,seolah lidah mereka berdua kelu untuk membuka suara.

Mereka pun melanjutkan makan tapi belum ada satu menit andara wanita yang aktif datang menemui jeva. "jeva kok ava gak ikut makan?"

"ava?"-tanya mark dan yang lain.

"ah maksud aku jeje."

"dikelas ga nafsu makan dia."

"oh yaudah."-andara segera beranjak pergi dari jeva tapi..

"ga perlu lo beliin dia makanan."

Andara yang mendengar itu langsung berhenti dan menoleh pada jeva. "kenapa?kan dia belum makan dia harus makan nanti kalau sakit gimana?"

Jeva berdiri dan menatap andara dengan tatapan tajamnya. "kan gw bilang dia ga nafsu makan itu artinya dia ga mau makan,buat apa lo bawain dia makanan?"

"lo bukan pacar atau saudaranya jadi gausah sok perhatian sama jeje. Gausah genit apalagi buat cari perhatian."

Andara kesal ia tak terima dengan ucapan pedas jeva. "bilang aja lo cemburu je,ravael tuh ga sayang sama lo karena sifat lo ini. Makanya jadi cewek yang perhatian!"

He's returns (2) {END}√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang