jadian

5.4K 248 3
                                    

Kanya benar benar kesal kepada cowok di hadapan nya ini. Bagaimana tidak Stefan tiba tiba menjemput nya di sekolah. Dan mengatakan pada satu sekolah jika dia adalah pacar Kanya.

"Apa lo, liat liat!" ketus Kanya.

"Yaelah, lo masih marah sama gue?" tanya Stefan.

"Ya lo pikir aja sendiri,"

Stefan tersenyum jail kemudian mengelus puncak kepala Kanya dengan lembut.

"Kalo gitu lo mau ga, jadi pacar gue?" tanya Stefan sambil menatap lekat lekat wajah cantik Kanya yang sudah merah padam.

" apaan sih, lo gak romantis banget jadi cowok, " Stefan melongo mendengar jawaban Kanya. Stefan tersenyum tipis kemudian membuka sebuah kotak yang berisi kalung di dalamnya. Stefan berjongkok sambil memengangi tangan kanan Kanya.

"Kanya, lo mau ga jadi pacar gue? Kalo lo terima, ambil kalung yang ada di tangan gue, tapi kalo lo, nolak gue ga usah ambil kalung nya" ucap Stefan lembut.

"Ck alay banget sih, lo nembak gue" balas Kanya sambil menahan tawa yang sedari tadi ia tahan.

Stefan mengacak ngacak rambut nya frustasi. Ia sudah tidak punya keberanian untuk menembak Kanya lagi. Ternyata jadi cowok itu tidak enak, harus kenalan,pdkt, dan hal yang paling deg degan adalah saat menembak nya. Cewek enak tinggal jawab.

"Kanya lo mau ga jadi pacar gue?" tanya Stefan lagi dan lagi, ia berharap kali ini Kanya tidak menolak nya lagi.

Kanya melirik tempat sekitarnya sekilas " Stefan lo ga modal banget sih nembak gue! Masa lo nembak gue di taman sepi kaya gini"

Stefan benar benar kesal sekarang, dia tidak tau lagi harus berbuat apa yang jelas. Dia tidak mau lagi menembak Kanya.

"Lo kenapa Stef diem aja?" tanya Kanya dengan wajah tak berdosa nya.

"Gue kesel sama lo." jawab Stefan

"Itu yang gue rasain tadi."

"Oh jadi, ceritanya lo mau balas dendam?" tanya Stefan. Kanya mengangguk kan kepalanya kemudian tertawa.

"Yaudah deh, maaf" ucap Stefan kemudian memasangkan kalung bertuliskan huruf K. Ke leher jenjang Kanya.

Kanya memegangi kalung yang sudah terpasang indah di leher jenjang nya. Kemudian tersenyum.

"Lo cantik, pake kalung ini." Stefan memuji dengan Kanya tulus. Bukan gombalan semata.

"Gue emang cantik kali,"

"Jadi gimana mau ga jadi pacar gue?" tanya Stefan, sudah ke empat kalinya ia mengatakan ini, ia berharap kali ini Kanya benar benar menjawab pertanyaan nya.

"Ga" jawab Kanya dingin membuat Stefan menunduk kan wajahnya dalam dalam. Harus nya Stefan sadar diri, jika Kanya tidak bisa menerima nya seperti dulu lagi.

"Ga bisa nolak maksud nya hahaha," ucap Kanya sambil memegangi perutnya yang terasa sakit, akibat tertawa.

Stefan tersenyum penuh arti, setelah sekian lama akhirnya, ia bisa melihat Kanya tertawa sebebas ini.

MY BADGIRL [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang