akhir

9K 269 107
                                    

Jakarta, 13 Agustus 2019

"Happy borojol Orion," ujar Enur, yang hanya di balas senyuman tipis oleh Orion.

"Hapibede yon, jangan galau aja lo." Naya menepuk-nepuk bahu Orion pelan.

"Iya Makasih."

"Hbd," ujar Sillvy singkat.

"Makasih pi."

Enur berdecak kesal, "giliran gue cuman di senyumin."

"Makanya Nur, banyak-banyakin amal sholeh, jangan dugem terooos kerjaan nya," balas Naya seraya tertawa kecil.

"Gue balik duluan." Orion mulai melangkahkan kakinya menjauh, dari ketiga teman perempuan nya.

Orion  berharap Kanya datang kembali, dan mengucapkan selamat ulang tahun padanya. Tapi rasanya itu tidak mungkin, ia terlalu banyak berharap sampai lupa, jika semua itu tidak akan pernah terwujud.

"Kasian gue sama Orion," ujar Naya menatap punggung tegap Orion yang mulai menjauh.

"Iya, semenjak Kanya pergi dia jadi murung-murung gimana gitu," balas Enur.

Senyuman misterius terpatri begitu saja, di kedua sudut bibir Sillvy.

****

Seorang wanita bersurai pirang, itu tengah berdiri di depan rumah mewah, yang sudah sangat lama ia tidak kunjungi, tangan sebelah kiri nya memegang sebuah kado yang sudah ia siapkan jauh-jauh hari, hanya untuk seseorang yang sangat ia sayangi.

Tok tok tok

Wanita itu mengetuk pintu berkali-kali, namun tak ada yang menyahut atau membukakan pintu, tatapan nya beralih pada sekeliling pekarangan rumah tersebut yang, begitu sepi seperti tak berpenghuni.

"Nyari siapa neng?" tanya ibu-ibu yang kebetulan lewat.

"Nyari Orion."

"Pak Hadi sama keluarga nya, udah pindah neng."

Wanita itu begitu terkejut mendengar nya, "pindah kemana bu?" tanyanya.

"Kurang tau neng."

"Oh, yaudah makasih bu," ujar wanita itu ramah, kemudian berjalan menuju mobilnya. Sedangkan ibu-ibu hanya mengangkat bahunya acuh, lalu melanjutkan perjalanan nya yang sempat terhenti.

"Kenapa di saat gue kembali, lo malah pergi yon," gumam wanita itu setelah sampai di dalam mobilnya.

****

"Oyy, Sillvy ngapain lo ngajakin kita ke rumah Kanya?" tanya Enur kepada Sillvy yang tengah mengetuk-ngetuk rumah lama Kanya.

"Gapapa," jawabnya acuh.

"Jangan-jangan Kanya udah pulang dari Jerman?" tanya Naya menyelidik.

"Iya." jawaban singkat Sillvy membuat Enur dan Naya terkejut bukan main, mereka benar-benar tidak menyangka jika Kanya akhirnya kembali setelah hampir satu tahun setengah meninggalkan Indonesia.

"Serius pi, jangan boong," ujar Enur.

"Serius."

Tak lama kemudian, pintu terbuka dan menampilkan wanita paruh baya, yang masih cantik di usia nya yang menginjak kepala empat.

MY BADGIRL [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang