Sepulang sekolah Orion, langsung menjenguk Kanya di rumah sakit, tak lupa tangan nya membawa sebuket bunga lily, yang di belinya di sebuah toko bunga.
Orion pergi menjenguk Kanya, di temani Sillvy, Naya, dan Enur katanya mereka, ingin bertemu Kanya karena sejak dua minggu Kanya koma, mereka baru menjenguk nya sama sekali.
Orion ingin jujur, jika dia sangat risih jika harus berjalan bersama wanita kecuali Kanya, apalagi di antara mereka berempat, Orion hanya laki laki sendiri, dan sisanya perempuan.
Walaupun Orion sudah tidak menjadi cupu lagi, tapi tetap saja dia selalu sendirian di kelas, walaupun banyak yang mengajak nya bergabung bersama mereka, tapi Orion selalu menolak mereka, karena Orion tau jika mereka adalah fake friend.
"Semenjak Kanya koma, gue ngerasa ga punya kehidupan." keluh Naya saat mereka berjalan di koridor rumah sakit, mereka masih mengenakan seragam Sma.
"Hilih, bilang aja ga ada orang yang bisa lo contek." celetuk Enur pedas, memang ya Enur ini mulutnya tidak bisa di jaga.
"Gue kangen di hukum bareng, sama Kanya." ucap Naya lirih, dia begitu merindukan sosok sahabat nya itu, yang selalu membuat onar.
"Gue masih inget, pas kita di hukum sama bu Karwati, harus lari lari di tengah lapangan sambil nyanyi." ucap Enur bernostalgia.
"Sekarang bu Lia hidupnya aman." kata kata itu keluar dari mulut Sillvy, mereka bertiga langsung menoleh ke arah Sillvy secara serempak.
"Kenapa ga lo, aja yang jailin pi?" tanya Orion
"Gaminat," jawab Sillvy singkat
"Bu Lia tuh emang mirip sumo." celetuk Enur
"Hahahaha." Naya tertawa terbahak bahak mendengar celetuk kan Enur, Orion dan Enur ikut tertawa bersama Naya, mereka tertawa bukan karena celetuk kan Enur, tapi karena melihat Naya tertawa mereka juga ikut tertawa.
Hanya Sillvy yang tidak tertawa sendiri, dia hanya memasang ekspresi datar andalan nya.
"Kenapa sih lo jarang ketawa?" tanya Enur mengintimidasi
"Karena lawakan lo itu garing!" jawab Sillvy jutek
"Tertawa lah sebelum tertawa itu di larang." ucap Naya so bijak
Perjalanan memang terasa lebih cepat, saat kita mengobrol akhirnya mereka sudah sampai di depan pintu ruangan Kanya.
Sillvy membuka knop pintu itu perlahan, hal yang pertama kali mereka lihat adalah Kanya sudah terbangun dari koma nya, dia sedang duduk di atas kasur.
"Hay? Kalian pasti kangen gue ya?" tanya Kanya seraya tertawa yang menampilkan deretan giginya yang rapih.
"Kanya gue kangen sama lo." Teriak Enur melengking, Naya dan Enur langsung menghambur ke dalam pelukan Kanya.
"Tante titip Kanya, sama kalian dulu ya, tante mau keluar sebentar" ucap Helena
"Iya tante." balas Orion
Orion tersenyum hangat, hati nya benar benar bahagia saat melihat gadisnya sudah terbangun dari koma nya, ternyata tuhan mengabulkan doa doa nya selama ini.
"Sillvy lo gamau peluk gue?" tanya Kanya kepada Sillvy, yang tengah menatap nya datar.
"Engga," jawab Sillvy singkat
"Gengsi lo ketinggian pi." ucap Enur yang langsung mendapat anggukan dari Naya.
"Ga usah genggsi deh lo." ucap Orion memanas manasi, tak butuh waktu lama Sillvy langsung memeluk tubuh Kanya dengan erat. Kanya merasakan baju nya yang basah. Ternyata Sillvy menangis di pelukan nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY BADGIRL [Completed]
Teen FictionKanya auristela chalondra seorang badgirl yang harus terjebak dalam, permainan teman-temanya yaitu harus, memacari cowo cupu bernama Radit selama 3 bulan. Setelah 3 bulan berlalu akankah Kanya jatuh cinta kepada Radit atau justru meninggalkan nya? ...