sampai jumpa Radit

5.4K 266 1
                                    

Semesta hanya mempertemukan kita
Bukan menyatukan


Kanya sudah siap untuk berjalan jalan bersama Radit untuk terakhir kalinya. Sambil menunggu Radit datang Kanya membaringkan dirinya di kasur, menatap langit langit kamarnya. Tiba tiba dia teringat pada seseorang laki laki yang memberikan nya jaket pada saat dirinya tengah hujan hujanan.

Bahkan Kanya masih menyimpan jaket itu di lemari nya. Dia sebenarnya berniat untuk membalikan nya tapi sampai hari ini pun Kanya tidak pernah bertemu dengan nya lagi. Kanya masih mengingat betul wajah laki laki itu dia seperti mirip dengan seseorang tapi siapa.

Pintu kamar terbuka, secepat kilat Kanya mengganti posisinya menjadi duduk. Kanya menoleh untuk tahu siapa yang sudah membuka pintu kamarnya. Sangat tidak sopan.

"Non Kanya, ini temen nya udah datang" ucap Bi Inah sambil membuka pintu lebih lebar lagi. Ternyata ada Radit juga. yang berdiri di belakang bi Inah.

Kanya segera beranjak dari kasurnya kemudian langsung keluar dari kamar.

"Kita ke bawah aja" ucap Kanya sambil menarik tangan Radit untuk membawanya ke lantai bawah.

"Lo mau minum dulu ga?" tawar Kanya saat mereka sudah sampai di lantai dasar rumah Kanya yang kelewat megah.

"Ga usah takut ngerepotin" tolak Radit halus

" ga sama sekali"

"Udah ga usah" ucap Radit sambil tersenyum akhirnya Kanya mengiyakan saja penolakan Radit.

"Bi kita pergi dulu ya assalamualaikum" ujar Radit lalu mencium punggung tangah bi Inah, Kanya pun melakukan hal yang sama.

"Waalaikumsalam" bi Inah hanya tersenyum lalu kembali menutup pintu rumah.

"Dit serius lo bawa sepeda?" Tanya Kanya sambil menatap sebuah sepeda lipat berwarna merah di hadapan nya.

"Iya" Radit  mengengam tangan Kanya. Seolah mengatakan jika menaiki sepeda tidak buruk.  dengan Ragu Kanya tetap menaiki sepeda Radit.

"Pegangan takut nya jatuh" ucap Radit mengigatkan segeralah Kanya memegang baju belakang Radit.

Radit segera menggoes sepeda itu dengan mudah meninggalkan pekarangan rumah Kanya.

Sepanjang perjalanan Kanya menundukan kepalanya malu karena takut ada seseorang yang melihat nya. Sungguh tidak elit di saat pasangan muda berkencan biasanya menggunakan mobil. berbeda dengan Radit yang hanya menggunakan sepeda.

"Terkadang sesuatu yang sederhana bisa menjadi luar biasa saat kita mensyukuri nya." ucap Radit seolah tau apa yang di pikirkan Kanya.

"Lo ga lagi copas caption dari sebelah kan?" tanya Kanya curiga. Senyum Radit mengembang kemudian menggeleng.

"Awas aja kalo lo ketauan copas"

"Emang kalo aku ketauan copas bakal kamu apain?" tanya Radit terkekeh pelan.

"Gue laporin, atas pelanggaran hak cipta" jawab Kanya

Tak lama kemudian mereka  sampai di sebuah taman yang tak jauh dari rumah Kanya. Di sana terlihat banyak orang yang sedang melakukan aktivitas.

Untuk ke sekian kalinya Kanya merasakan deja vu tiba tiba kepalanya merasakan nyeri kilasan ingatan itu berusaha mengambil alih pikiran nya.

" lo harus mati !"

"Mati"

"Mati!"

Suara suara terus bermunculan di kepalanya. Kanya menjambak rambut nya frustasi berharap suara suara itu berhenti menganggu fikiran nya.

MY BADGIRL [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang