25: resolving

125 26 1
                                    

×××

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

×××

Saat aku kembali ke kamar dorm ku, aku menyadari ada figur lain yang sedang berada di kamar mandi.

Aku menempati tempat tidur dibagian kiri, sedangkan tempat tidur dibagian kanan masih tersusun koper-koper yang belum di unpack dan sebuah passpor tergeletak sembarangan diatas nakas.

Perempuan yang kupikir adalah teman sekamarku ini menyenandungkan lagu-lagu yang tidak kuketahui disaat suara guyuran shower berbarengan terdengar. 

Aku menunggunya selesai dengan rebahan diatas kasurku sambil mengecek handphone ku. Perasaanku sedang tidak bagus sekarang, apapun itu aku sedang menghindari berbicara dengan Yunseong untuk beberapa waktu karena aku begitu kesal dengannya.

Hal itu membawaku pada percakapanku dengannya seusai latihannya tadi sore.

"Maaf sudah menunggu lama, aku harus mengajari semuanya sendirian." Ujarnya begitu melihat wajah bosanku yang menunggunya didepan cermin ruang latihan.

Dia mendekat, rambutnya terlihat basah dan mengkilau dibawah cahaya lampu. Tercium aroma melon dari tubuhnya, aroma yang sangat kusukai darinya. Awalnya aku ingin marah padanya karena mengabaikanku, namun melihat wajah itu, tentu saja aku tak bisa.

"Kamu baru selesai mandi?" Tanyaku.

Dia mengangguk, lantas sibuk merapikan ranselnya. "Semua latihan ini membuatku gerah di tengah musim dingin. Kamu percaya itu?"

Aku mendekat untuk mendapatkan perhatiannya, lantas menjulurkan tanganku untuk merapikan rambutnya yang berantakan. Dia termanggu, kemudian menatapku dengan matanya yang besar yang selalu berhasil menghipnotisku kapan saja.

Aku tersenyum kecil.

"Kamu tahu aku pergi tadi?" Tanyaku lagi.

"Kamu pergi? Kenapa?"

Aku berdecak. "Daripada bertanya kenapa, akankan lebih baik bertanya kemana?"

Dia mengangguk, "Kamu pergi kemana? dan KENAPA?"

Aku membuang pandanganku kesembarang arah, "Kak Hyeop mengajakku berkeliling kampus, aku bertemu dengan beberapa orang baru dan itu menyenangkan. Kenapa, karena kamu kelihatannya tidak memperdulikanku disini."

Dia menghela napas panjang. "Ada saat dimana aku mengesampingkan hobiku, dan itu karenamu. Jika kamu tidak suka disini kamu langsung bilang saja, maka aku tidak akan mengajakmu." Ucapnya ketus lantas kembali membereskan ranselnya.

Aku mengeraskan rahangku. "Hanya saja--" Aku tidak suka kamu dekat-dekat dengan Chaewon.

Tapi aku tidak meneruskannya.

"Hanya saja apa?"

"Hey, Yunseong, mau bergabung ke cafe dengan kami setelah ini?"

Percakapan kami terpotong oleh Chaewon yang tiba-tiba mengajak Yunseong pergi, seolah tidak tahu keadaan.

Lemonade Nights | Hwang Yunseong ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang