chapter terakhir, enjoy~
×××
Sehari sebelum akhir pekan, aku tengah mempersiapkan hal-hal yang harus kubawa untuk kembali ke Apgujeong -alih-alih untuk bertemu dengan keluargaku, aku lebih gugup karena akan menghadiri acara grand opening café milik kak Eunbi, kakak Yunseong.
Ngomong-ngomong soal Yunseong, dia masihlah manusia super sibuk yang tidak punya waktu untuk dihabiskan berdua -seperti orang pacaran pada umumnya. Kupikir hobi dan impiannya itu menjadi prioritas utamanya. Dia sudah tampil di berbagai macam acara di kota Seoul, bahkan sempat menjadi back dancer boygroup papan atas. Sebangga itu aku dengan dirinya, aku tetaplah menginginkan Yunseong yang memiliki banyak waktu untukku.
"Jadi kamu akan berangkat bersama dengan tim tari mu ke Apgujeong?" Tanyaku pada Yunseong di seberang telepon sana.
"Yeah, maaf soal itu, Minjee. Lokasiku sekarang sudah sangat dekat dengan Apgujeong."
Entah bagaimanapun, aku tetap takkan bisa marah padanya.
"Tidak masalah soal itu, hanya saja..."
"Hanya saja apa?"
"Aku sudah membayangkan bepergian dengan subway bersamamu berdua, kuakui aku cukup kecewa."
Dia malah tergelak diseberang sana. "Kita bisa melakukannya akhir pekan depan. Aku berjanji. Aku akan mengosongkan jadwalku minggu depan untukmu."
Aku memutar bola mataku. "Tidak perlu seperti itu, kok."
"Aku berjanji. Kamu tahukan janjiku janji pelaut, tidak akan pernah kuingkari."
Aku setuju, sih. Yunseong bisa dikatakan manusia langka, yang bahkan janji yang kami buat sewaktu masih kecil saja masih tidak ia ingkari; bahwa dia akan menungguku terus sampai kapanpun. Aku tahu, terdengan cringe memang, tapi lihat saja kami sekarang.
"Baiklah, hati-hati dijalan. Dan jangan berbicara dengan perempuan lain."
"Siap kapten!"
Setelah pembicaraan itu, aku memutar otakku apakah aku bisa pulang ke Apgujeong sendirian? Menyebalkan sekali Yunseong itu.
Disaat aku tengah menonton TV bersama Sakura di dalam kamar dorm kami, pintu diketuk. Aku bangkit untuk membukanya, lantas menemukan senyuman sumringah dari orang paling menyebalkan di muka bumi: Cho Seungyoun, kakakku.
"Minjee!" Dia merentangkan kedua tangannya, lantas mendekapku secara tiba-tiba.
"Seoungyoun oppa, annyeong." Aku berusaha untuk mengatur nafasku yang terasa sesak karena pelukan eratnya.
Seungyoun melepaskan pelukannya "Tumben sekali mengujungiku, bukankah kamu seharusnya sedang kerja praktek disuatu tempat?" Kataku dengan pipi menggembung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lemonade Nights | Hwang Yunseong ✓
Fiksi PenggemarNiatnya hanya ingin berteduh dari badai kemudian langsung pulang. Tapi apa jadinya kalau ternyata Cho Minjee terkunci didalam toko Lemonade itu di tengah malam saat badai hebat melanda Apgujeong. Namun siapa sangka, kalau cowok aneh dan misterius se...