21: slipping away

181 30 1
                                    

"Jadi, aku harus mulai dari mana?"

Minhee mengacak-acak rambut basahnya dihadapanku yang sedang melipat tangan di dada. Dia baru saja selesai mandi.

Kami saat ini sedang duduk berhadapan di meja makan di dapur rumah Minhee disaat ibunya sedang sibuk mondar-mandir menyiapkan kudapan untuk kami berdua.

"Mulai dari awal saja. Ceritakan semuanya." Aku menatapnya tajam.

"Mode detektif mengerikan Cho Minjee, on." Ujarnya.

Aku memutar bola mataku.

Dia menghela napas keras, "Hah dimulai darimana ya." Dia bergeming. "Siang itu, aku lihat kamu pergi sama Yunseong-mu itu, awalnya kupikir dia akan terlihat seperti om-om. Tapi yah aku bisa lihat kenapa kamu tergila-gila sama dia."

"Hey, Aku tidak tergila-gila padanya!" Elakku.

"Duh, terus saja berbohong."

Aku lagi-lagi memutar bola mataku.

"Anyway, aku memutuskan untuk menghampiri gadis-gadis yang tampaknya nge-fans dengan Yunseong-mu itu. Aku dengar mereka membicarakanmu, dan oh kupikir kamu ga perlu tahu bagian itu. Lalu apa ya--"

"Gadis-gadis?"

"Iya, Jang Wonyoung dan kelompoknya. Aku mendatangi mereka karena mendengar mereka berbicara yang tidak-tidak tentang kamu. Tenang saja, aku sudah membungkam mereka."

Aku melotot kaget mendengar perkataannya.

Jang Wonyoung. Aku tidak terlalu mengenalnya, tapi yang kutahu dia adalah salah satu gadis populer di Apgujeong High School. Dia terkenal dalam kelihaiannya menari. Kudengar dia bergabung dengan komunitas tari di kota ini. Aku ingat hanya 2 kali berbicara dengannya, yang pertama karena aku tak sengaja menabraknya di koridor dan yang kedua karena dia menyerobot antrian makan siangku di cafetaria.

Bisa dikatakan hubunganku dengannya jauh dari kata harmonis.

Aku kembali pada Minhee, "Membungkam seperti apa? Kenapa mereka berbicara yang tidak-tidak tentangku?"

"Hah kamu ini, kenapa tidak peka? Tentu saja mereka iri padamu! Mereka menyukai Yunseong-mu itu! Dan melihatmu pulang bersama dengannya membuat mereka mati cemburu. Agak panas telingaku mendengar cemooh mereka tentangmu, jadi aku datangi saja mereka."

Jang Wonyoung iri denganku? Hah itu hal yang baru.

"Lalu?"

"Lalu..." Minhee yang awalnya berbicara santai, tiba-tiba menatapku lurus. Ekspresinya mendadak serius, membuatku meneguk salivaku yang terasa kering. "Lalu aku bilang pada mereka untuk tidak khawatir, karena... Karena kamu sudah berpacaran denganku."

Tunggu, apa?!

Mulutku menganga sempurna tanpa sanggup berkata-kata. Dia pasti bercanda.

"K-kenapa kamu mengatakan itu?" Aku ingin menjitaknya, namun dipikiranku terbayang wajah gadis-gadis itu yang tertawa lega mengetahui kenyataan bahwa aku tidak akan mencuri 'pria' mereka karena aku sudah punya 'pacar' yaitu Kang Minhee.

"Hey yang kulakukan itu benar, bersyukurlah sedikit! Kamu harus berhati-hati jika ingin berkencan dengan orang seperti dia." Ujar Minhee.

"Kenapa kamu bersikap seolah dia seorang idol atau semacamnya?" Aku memutar bola mataku.

Minhee mendecakkan lidahnya, "Dia tinggi, dia tampan --meskipun tidak setampan aku, kudengar dia datang dari keluarga kaya, dan dia juga seniornya Wonyoung di komunitas tari mereka. Dari yang kudengar, Yunseong-mu itu sangat digilai perempuan di Hanyang sana."

Lemonade Nights | Hwang Yunseong ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang