Sejak satu jam lalu, tyas duduk memperhatikan pembicara seminar di depan. Kepalanya beberapa kali mengangguk tanda ia paham dengan apa yang dikatakan oleh pembicara.
Seminar kali ini tyas ikuti karena Dosen mata kuliah kewirausahaan mewajibkan seluruh mahasiswanya untuk menghadiri seminar ini. Dosen tersebut juga mengharuskan mahasiswanya meresume penjelasan dari pembicara sebagai nilai tugas.
tyas adalah mahasiswa semester 6 dari jurusan pendidikan ekonomi salah satu universitas negeri di Jogja.
Sedangkan seminar ini diadakan di aula UGM dengan pembicara dari beberapa kalangan, satu diantaranya adalah Aditama Rajendra, seorang dosen dari fakultas teknik UGM.
Aditama Rajendra atau sering dipanggil Tama, juga merupakan pemilik beberapa kedai kopi yang ngehits dikalangan mahasiswa.
Sejak awal tyas beberapa kali memperhatikan gelagat yang tak biasa dari Tama di depan sana. Ia beberapa kali terlihat menunduk.
Tyas yang sejak tadi fokus ke depan agak terpekik saat hp di saku jas almamaternya bergetar.
Tyas menghembuskan nafasnya kasar dan menekan tombol lock di hpnya. Pandangannya kembali fokus ke depan.•••••••||||••••••
Pukul 11.00 siang seminar tersebut selesai, tyas beranjak ke luar aula bersama rekan- rekannya.
Tyas berjalan sambil mengutak - atik hpnya berbalas pesan dengan sahabat semasa SMA nya yaitu Rama.
"ayo balik." Ucap seseorang dari arah samping. Dia Tari sahabat satu jurusan tyas."ehh, lo duluan aja dehh, gue nungguin temen." Ucap tyas
"siapa ? dijemput rama lo ?"
"hah, eeh.. i...iya."
"ohh, yaudah, gue duluan ya."
"ehh bentar, ikut keparkiran, kan helm gue ada di motor elo."
"ohh iya, ayok."
Setelah tyas mengambil helmnya, ia segera memakainya tak lupa ia melepas jas almamaternya untuk menutupi sebagian wajahnya.
Tyas berjalan sambil celingak - celinguk menuju sebuah mobil yang terparkir di area khusus dosen dan pegawai.
Setelah memastikan tidak ada orang yang melihatnya, tyas segera membuka pintu kemudi dan mendudukkan dirinya di sana.
Tyas segera menurunkan jas almamater yang menutupi wajahnya.
"huft.. untung gak ada yang liat." Ucap tyas bersyukur
Terdengar seorang laki - laki yang terkekeh dari arah bangku penumpang disampingnya. Tyas menengok dan segera melotot.
"kamu takut kena tilang ? sampai harus pakai helm waktu naik mobil." Tanya laki - laki itu
"ehh ?" tyas segera memegang kepalanya dan ternyata helm masih melekat diatas kepalanya. Segera ia melepaskannya dan menaruh di kursi penumpang bagian belakang.
"ini bisa diturunin gak sih setirnya ?" tanya tyas pada diri sendiri
Laki - laki disampingnya menengok dan sedikit tersenyum, dia melepas seatbelt dan mencondongkan tubuhnya ke arah tyas. Membantu tyas menurunkan setir mobil supaya pas dalam jangkauan tyas. Maklum tubuh tyas yang mini menyusahkan dia saat menyetir mobil.
Belum sempat tyas berterimakasih, tiba2 laki - laki tersebut mengulurkan tangan kirinya ke arah bawah kursi tyas, dengan tangan yang satunya ke bagian belakang kursi dan kemudian mendorongnya kedepan. Sehingga kursi kemudi menjadi lebih kedepan supaya kaki tyas lebih mudah dalam menginjak pedal gas.
cup ..
Satu dorongan itu membuat tubuh tyas ikut terdorong maju dan bibirnya mengenai pelipis laki- laki itu.
Keduanya sama- sama mematung.
Laki - laki itu segera memundurkan kepalanya namun masih dalam jarak yang dekat. Dia menatap wajah tyas yang memerah dengan mata yang berkedip beberapa kali. Laki - laki itu menyunggingkan seulas senyum sebelum ibu jarinya mengusap bibir tyas yang basah."maaf." Ucap laki - laki tersebut dan segera mundur untuk kembali duduk di kursi penumpang dengan tenang.
Ia kembali memakai seatbeltnya dan kemudian memejamkan matanya sambil melipat kedua tangannya di dada.
Tyas yang sejak tadi terdiam pun segera tersadar, dia memegang bibirnya. Namun sedetik kemudian dia menoleh ke samping dan menatap ke arah pelipis laki- laki itu Aditama Rajendra atau yang disebut Bang Tama oleh Rama.
Pelipisnya basah karena berkeringat, wajahnya juga pucat, dan tadi saat bibirnya menyentuh kulit pelipis, bisa tyas rasakan kalau laki- laki itu tengah demam.
----------------------------------------------------
author : lanjut gak nih ??
KAMU SEDANG MEMBACA
#02 TA ( Tama & Tyas) complete ✓
Romance"kita pernah lebih dari ini, lebih dari sekedar berbagi gelas." Aditama Rajendra "dia seperti pohon pisang, sikapnya seperti daunnya yang meneduhkan disaat hujan, tapi sebenarnya dia lemah seperti batangnya yang akan tumbang dalam sekali tendang." ...