tentang perasaan

5.3K 519 10
                                    

Selesai mengantar kain dan mengukur baju, tama bima dan rama menginap di rumah kakek dari pihak ibunya di mertoyudan. Penjahit yang dipilih oleh tyas adalah penjahit Listya yang letaknya berada di dekat rumah tyas.

“bang” panggil tyas kepada tian yang tengah duduk di balkon.

“ya.” Jawab tian sambil menurunkan ponselnya cepat

“mas tama gak pernah pacaran ya ?”

“setahu gue sih enggak, kenapa nanya gitu ?”

“penasaran aja sih bang, orang kayak mas tama masa' gak pernah pacaran ?”

“emang kenyataannya gitu dek, hidup dia fokus buat sekolah.”

“ohh.” Tyas mendekat dan duduk merapat di samping tian

“lo sendiri, kenapa nerima lamaran dari tama ?” tanya tian

“mas tama calon suami yang baik dan calon imam yang baik.”

“Cuma itu ? perasaan lo sendiri gimana ?”

“lo percaya gak bang kalau gue suka sama mas tama ?”

“hmm ?”

“gue mulai terpesona sama sosok mas tama pas gue kelas 2 SMA, waktu lo ngadain acara tahun baruan sama temen alumni SMA lo di rumah. Salah satunya ada mas tama.”

flashback on

Sejak sore, teras rumah dipenuhi 6 buah motor.  Tian dan teman satu geng saat SMAnya memutuskan untuk menghabiskan sisa waktu akhir tahun bersama dengan acara barbeque dirumah tian. Sembilan orang yang salah satu diantaranya adalah tama, saat ini sudah berkumpul dan tengah mengobrol di balkon.

“lo masih deket sama zahra ?” tanya rendi kepada tama

Keduanya tengah duduk di tepi balkon dengan kedua kaki yang menggantung ke bawah, dimana ada tyas yang tengah duduk di teras sambil membaca novel. Otomatis samar² tyas mendengar obrolan mereka berdua.

“iya.” Jawab tama

“gila lo, lo taukan kalau zahra suka sama lo.”

“iya.”

“jangan Cuma iya² doang songong !!!”

“trus gue harus apa ?”

“lo gak ada rasa sama zahra ?”

“enggak.”

“lo tuh kenapa sih hidup lo flat banget.”

“lo paling tau alasannya.”

“gue tau, beban sama tanggung jawab lo besar banget, tp se enggaknya kalau lo punya cewek, lo bisa berbagi sama dia, bakalan ada yang perhatiin lo.”

“gue gak butuh, lagian gue bisa dapetin itu semua dari kalian semua.”

“anjing. Ngeyel nih anak.”

“bukan waktunya buat gue mikirin hal kayak gitu, gue mau fokus sekolah sama ngurusin bima dan rama. Mereka berdua tujuan hidup gue saat ini. Gak ada yang lebih penting dari mereka. Kalau untuk masalah perempuan, gue yakin suatu saat bakalan ketemu sama jodoh gue itu. Soal zahra, dia pernah ngutarain perasaannya ke gue, dan gue bilang kalau gue gak bisa, gak bisa nerima dia untuk saat ini ataupun suatu hari nanti. Gue tau kalau gue nyakitin dia, tapi itu yang terbaik buat dia supaya dia gak nungguin gue. Karena gue sendiri gak yakin bisa buka hati gue buat dia atau nggak. “

“kejam lo kejam tam hahaha.”

Tama beranjak dari duduknya, dan turun ke lantai bawah menuju dapur. Dia mengambil sebotol air mineral dari dalam kulkas.

#02 TA ( Tama & Tyas) complete ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang