extra part : kembali berteman ?

4.3K 397 3
                                    

tama tengah berkutat dengan laptopnya ketika mendengar suara pintu kamar yang diketuk. Rama pelakunya, ia tersenyum dan langsung berjalan cepat kearah tyas yang tengkurap di atas ranjang dengan sebuah novel di tangannya.

Rama yang melompat kearah ranjang pun membuat tubuh tyas sempat memantul dan kemudian melototkan matanya kearah rama.

"ngapain sih lo ?" tanya tyas kesal
Rama malah merebahkan tubuhnya diatas ranjang, dengan punggung tyas sebagai bantalnya.

"tari beneran udah putus sama Syamsa ?" tanya rama

"kenapa ? lo mau balik ke tari ?" tanya tyas seraya mengulurkan tangannya ke belakang punggung dan menjambak rambut rama

"sakit yas.. aduhhh."

"makanya jadi cowok jangan plin plan."

"gue udah mantap kok sama isna. "

"terus kenapa nanyain tari ?"

"sebelum hubungan gue sama tari serumit sekarang, kita berdua pernah deket dan pernah temenan. Gue ngerasa aneh aja kenapa malah bisa jadi secanggung ini. "

"ya wajarlah, karena pernah ada perasaan lain diantara kalian."

"gue cuman pengen temenan aja sama tari, kayak dulu. Bersikap seolah kita gak pernah ada apa², toh memang kita belum pernah melangkah lebih kan ?"

"gak bisa, temenan disaat salah satunya masih ada perasaan, atau mungkin dua²nya masih punya perasaan yang sama, atau bahkan ketika salah satu diantaranya sudah punya orang spesial. Gak akan bisa rama. Kecuali sama² udah saling punya pengganti, nah itu baru bisa temenan layaknya temen biasa. "

"ternyata nyambung silaturahmi gak semudah yang gue kira yas."

"mudah, sangat mudah malah, tapi hanya terjadi ketika dua²nya sama - sama udah gak punya perasaan."

"gue udah nggak yas."

"itu lo rama, kalau tari ? apa lo bisa jamin dia juga udah gak punya rasa sama lo?"

"kayaknya sih udah enggak yas, kan dia pernah pacaran juga."

"pacaran dan sekarang udah putus."

"hmmm."

"lo bisa jamin gak ? kalau perasaan dia buat lo yang sempat pupus gak bakalan tumbuh lagi ?"

"rumit banget sih yas !!"

"lo tuh beneran murni cuman pengen temenan lagi sama tari atau ada modus lain sih ?"

"astagaaaaa.. pikiran lo jelek banget sih yas."

"ya elo sihh, kalu isna ya isna, kalau tari ya tari."

"gini ya, gue tuh pengen temenan sama tari kayak posisi lo sekarang sama bang faiz."

"rama !!!!." pekik tyas yang kelabakan karena rama membahas tentang faiz disaat ada suaminya, tama

"okeee.. posisi lo sama bang faiz emang beda jauh sama gue dan tari, tapi sama² menyangkut perasaan. Gue tuh pengen kayak lo yas. Temenan yang gue maksut ya temenan kayak lo sama bang faiz sekarang. Kadang saling komen instagram atau saling balas pesan biasa gitu. Cuma itu. Bukan temenan yang tiap hari balas pesan tanpa ada hal penting, sering ketemu sama hangout bareng, bukan kayak gitu. Gue pengen temenan biasa, murni biasa. Bukan saling menjauh dan mendiamkan kayak gini. Gak enak banget yas. Aneh."

"kayaknya susah deh ram, mending kayak gini dulu. Gue perempuan dan tari itu sahabat gue, wajar kalau dia sekarang keinget sama lo setelah putus dari pacarnya, mungkin perasaan buat lo tumbuh lagi dan dia berharap bisa balik ke elo. Gue takut aja, kalau kalian deket dengan alasan temenan lagi ntar bakalan bikin lo goyah. Padahal setahu gue lo udah mau serius sama isna."

"gue sayang banget sama isna yas, dan hati gue bilang kalau dia itu emang jawaban dari semua doa² gue. jadi gue gak bakalan ninggalin dia . Dia itu bukan pelarian, karena gue gak ngerasa lagi lari nyari tempat buat pelampiasan. Dia juga bukan pengganti tari buat gue, karena isna dan tari itu orang yang berbeda. bukan isna yang datang ke kehidupan gue, tapi gue yang menemukan dia dan membawa dia masuk ke kehidupan gue. Dan hati gue udah bener2 mantap buat ngelangkah bareng isna. "

" yaudah, lo tetep fokus sama isna, kalau tari biar itu urusan gue, dia sahabat gue dan gue gak bakalan ngebiarin dia sendirian."

"tapi kalau kangen, boleh kan ?"

"rama !!!! lo tuh ya !!!?." pekik tyas yang langsung duduk dan memukul tubuh rama berkali- kali

"gue cuman kangen sama momentnya, bukan sama orangnya. "

"gilaaaaa, lo tuh ....."

"udah yas, sakit. " Ucap rama yang mencekal kedua tangan tyas

"gue tanya sekali lagi sama lo rama. Lo pilih siapa ?"

"isna."

"lo sayang sama siapa ?"

"isna."

"lo yakin sama pilihan lo itu ?"

"iya."

"okee.. mulai sekarang fokus sama isna, jangan bikin celah buat tari atau siapapun cewek di luar sana buat bikin lo goyah."

"iyaaaaa, bawel lo." Jawab rama yang mencubit pipi tyas dengan gemas

Tama mencekal tangan rama yang tengah mencubit pipi tyas.

"hai bang." Sapa rama sambil mengedipkan sebelah matanya

"udah kan sesi curhatnya ?" tanya tama

"udah bang."

"keluar."

"oke." Jawab rama yang langsung mencium pipi tyas dan kemudian berlari keluar kamar

Tama langsung menindih tubuh tyas dan membelai pipi tyas yang tadi dicium rama.

"enak aja main cium²." Ucap tama yang membuat tyas terkikik

"sejak dulu mereka kehilangan sosok ibu mas, awalnya bang bima cuman nganggep aku adek, rama juga cuman nganggap aku sahabatnya, tapi semenjak kita nikah mereka berubah. Dari yang semula manjain aku sekarang malah gantian manja ke aku. Kamu jangan cemburu sama mereka."

"iyaaa toh skinship mereka ke kamu juga masih batas wajar. Manja layaknya ke kakak perempuan dan selalu cari perhatian layaknya ke ibu."

Tyas mengecup sekilas bibir tama dan menggesekkan bibirnya sambil tersenyum.

"polah tingkah bima sama rama kadang bikin aku ngerasa kalau kita udah punya tiga anak."

"ihhh .. kan kita baru punya satu."

"mau nambah ?"

"iyalah ..!! " pekik tyas bersemangat

Tama menekan tubuh tyas dan menenggelamkan wajahnya di ceruk leher tyas. Mencium dan menghisapnya lembut membuat tyas menggeliat pasrah.

"papaaaaaaaaa." Teriak humaira

Tama dan tyas yang tersentak kaget langsung menatap kearah humaira yang berdiri di depan pintu kamar mereka.

"pah, mamah diapain kok ditindihin. Kasian mama nanti gak bisa nafas." Ujar humaira

okee... ingatkan tama untuk selalu mengunci kamar !!!

#02 TA ( Tama & Tyas) complete ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang