Sesampainya di rumah Tama, tyas segera turun dan membuka kunci pagar setelah sebelumnya dia meminta kuncinya pada tama.
Selesai memarkirkan mobil di dalam garasi, tyas segera memapah tama untuk masuk ke dalam rumah. Bukan memapah sebenarnya karena tyas hanya memegangi ujung jas sebelah siku yang dipakai tama. Mereka berdua langsung menuju ke kamar milik tama yang letaknya di lantai dua.
tama langsung menjatuhkan tubuhnya tengkurap diatas kasur. Tyas yang melihatnya langsung berdecak sebal. Dia menghampirinya dan melepas kedua sepatu serta kaos kaki milik tama. Tyas menepuk pelan punggung tama dan kemudian menarik pundaknya supaya terlentang.
Dengan telaten tyas melepas dasi dan jas warna hitam yang masih melekat ditubuh tama.
Tyas beranjak ke arah almari dan mengambil sebuah kaos serta celana pendek selutut.
“mas, bangun, baju kamu basah. Ganti dulu baju sama celananya ya !” perintah tyas yang hanya dijawab dengan gumaman dari mulut tama
Tyas turun ke lantai satu dan membuka tudung di meja makan.
“ck.. dasar, rumah isinya cowok semua ya jadinya gini.” Keluh tyas.
45 menit tyas sibuk di dapur akhirnya dia selesai membuat bubur dan semur tahu kecap. Tyas bergegas membawa nampan berisi makanan dan segelas air putih hangat untuk tama.
“mas, bangun dulu bentar ya, makan trus minum obat.” Ucap tyas sambil menepuk – nepuk pelan punggung tama yang tertidur meringkuk.
“hmm.” Tama bergumam dan kemudian bangun.
Tama duduk bersandar di kepala ranjang masih dengan menutup kedua matanya. Tyas menyuapi tama secara perlahan, meskipun mata tama terpejam ia tidak tidur, ia akan merasa mual dan pusing saat membuka mata, sama halnya rasanya saat kita sakit fertigo. Maka dari itu matanya tetap terpejam namun mulutnya sibuk mengunyah.
Selesai makan, tyas langsung menyuruh tama untuk meminum obat penambah darah dan juga vitamin.
Selepas tama kembali membaringkan tubuhnya, tyas beranjak dan menuju dapur.
“hallo, assalamualaikum” ucap tyas menjawab panggilan di hpnya
“.......”
“iya, ini aku di rumah kamu.”
“......”
“udah, barusan udah minum obat. Sekarang lagi tidur.”
“.....”
“oke bang, siap. Waalaikumssalam.”
Ternyata panggilan itu dari Bima atau Abimana Rajendra, adik pertama dari Aditama Rajendra sekaligus kakak kedua dari Ramandaka Rajendra.
Yaa.. di dalam rumah ini tinggal tiga orang laki – laki, putra dari pasangan Kamajaya Rajendra dan Ratih Rosepita.
Putra pertama adalah Aditama Rajendra ( tama), putra kedua adalah Abimana Rajendra ( bima), dan putra ketiga adalah Ramandaka Rajendra.
KAMU SEDANG MEMBACA
#02 TA ( Tama & Tyas) complete ✓
Romantizm"kita pernah lebih dari ini, lebih dari sekedar berbagi gelas." Aditama Rajendra "dia seperti pohon pisang, sikapnya seperti daunnya yang meneduhkan disaat hujan, tapi sebenarnya dia lemah seperti batangnya yang akan tumbang dalam sekali tendang." ...
