"Kurasa, aku mulai menyukai mu."
Penuturan Taehyung sukses membuat Sohyun bungkam. Matanya membulat penuh, terlihat tidak percaya dengan apa yang baru saja Taehyung katakan.
Bagaimana tidak, lelaki yang disukainya mengatakan perasaan yang sama padanya.
Haruskah ia berteriak sekarang, kini cintanya tidak bertepuk sebelah tangan.
"Ke--kenapa, tiba-tiba?"
"Kenapa?"
Taehyung tersenyum. Senyum yang manis sekali. Senyum yang sukses membuat jantung Sohyun berdetak tidak karuan. Jarak mereka terlalu dekat sekarang.
"Bukankah saat itu, kau juga menyatakan perasaan mu secara tiba-tiba? Sama seperti yang kulakukan."
"Ka--karena waktu itu, kau membuatku kesal."
"Aku membuatmu kesal?"
Sohyun mengangguk pelan lalu menunduk, tidak sanggup balik menatap Taehyung yang kini menatap matanya dengan lekat.
"Ah, karena aku mengejek mu menyukai Jungkook?"
Sohyun kembali mengangguk. Terlihat lucu bagi Taehyung karena wanita itu tidak kunjung menatapnya.
"Kenapa kau kesal saat itu? Apa kau benar-benar menyukainya?" Ucap Taehyung dengan senyum liciknya, sukses membuat Sohyun menatapnya dengan kesal.
"Kau benar-benar alien bodoh! Kau masih menyimpulkan jika aku menyukai Jungkook? Jadi apa gunanya aku mengatakan jika aku menyukai mu saat itu."
"Kalau begitu katakan lagi."
"Apa?"
"Katakan lagi. Agar aku tidak menyimpulkan hal yang salah."
Sekarang Sohyun benar-benar tidak bisa bernafas. Tubuh Taehyung yang tiba-tiba merengkuh pinggangnya membuat dirinya tidak nyaman. Semburat merah bahkan sudah terlihat jelas di wajahnya.
"Lepaskan aku, ayo ke sekolah, kita bisa terlambat." Ucap Sohyun sambil berusaha melepaskan tangan Taehyung dari pinggangnya. Tapi percuma, Taehyung justru semakin menepis jarak diantara mereka.
"Katakan. Agar aku menyimpulkan hal yang benar."
Sohyun mencoba untuk menatap mata Taehyung, lelaki itu terlihat tenang sekali, sementara dirinya sudah hampir mati.
"A--aku menyukaimu."
"Apa? Aku tidak mendengar mu."
"Aku menyukai mu."
"Aku tidak mendengar mu."
"Aku menyukai mu!"
Sohyun berteriak disana. Nafasnya terengah-engah dengan wajahnya yang semakin memerah. Sementara Taehyung menikmati situasi itu dengan tersenyum manis.
"Kalau begitu, mau berpacaran dengan ku?"
"A--apa?"
"Jawab aku."
"A--apa yang harus kujawab?"
"Wah, kau selalu mengatakan jika aku alien bodoh. Apa kebodohan ku menular?"
"Ke--kenapa aku harus langsung menjawabnya? Kau bahkan mendiami ku seminggu lebih, kalau begitu beri aku waktu juga semingu lebih."
"Kenapa?"
"Agar aku bisa memikirkan jawabannya."
Taehyung tertawa disana. Benar-benar menggemaskan melihat tingkah Sohyun yang lucu itu. Berbeda sekali dari Sohyun yang penuh dengan kata-kata tajamnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
• ALONE •
FanfictionKesepian, dan sendirian. Senjata kehidupan mematikan yang sering kali berakhir membuatmu membenci dirimu sendiri. Sohyun hanya ingin seseorang ada untuknya, namun ia tak pernah tahu bahwa kehadiran seseorang dalam hidupnya mampu membawa kebahagiaan...