"Baiklah anak-anak, duduk di kursi kalian masing-masing!"
Pak guru yang baru saja memasuki ruang kelas Sohyun dengan cepat meneriaki murid-murid yang masih tidak duduk di tempat duduknya padahal ia sudah terlambat masuk kelas selama lima belas menit.
"Lihatlah perilaku kalian, duduk!"
Murid-murid itu dengan cepat berlari ke tempat duduk mereka. Ya, sepertinya guru mereka akan marah besar jika mereka masih berlarian kesana-kemari.
"Hari ini hasil ulangan harian matematika kalian akan bapak berikan. Jadi pastikan hasil ini sampai ke orangtua kalian!"
"Akh! Tidak!!"
Beberapa murid yang mendengar ucapan pak guru berteriak histeris. Tidak heran, karena ulangan mendadak itu membuat mereka gila.
"Seperti biasa, Kim Sohyun mendapat nilai sempurna."
"Sudah kuduga!" Teriak seisi kelas saat nama Sohyun disebut oleh guru mereka. Tidak heran, si rangking satu.
"Dan seperti biasa, Lee Jangjun, jawabanmu salah semua."
Seisi kelas sontak tertawa mendengar hal itu. Terkecuali Sohyun yang hanya termenung disana. Mendapatkan rangking satu atau bahkan nilai sempurna tidak menjadi hal penting lagi baginya.
"Ketua kelas, bagikan hasil ulangannya. Bapak harus pergi ke ruang kepala sekolah."
"Baik pak." Jeon Jungkook berdiri dari kursinya. Mengambil kertas ulangan itu dan membagikan kepada seisi kelas. Namun ia berhenti tepat di meja Sohyun ketika wanita itu tidak bergeming bahkan setelah berkali-kali ia panggil.
"Kim Sohyun-ssi!" Ucap Jungkook setengah berteriak. Sukses membuat Sohyun tersentak dari lamunannya dan menatap Jungkook dengan heran.
"Apa ada masalah?"
"Tidak. Tidak ada."
Jungkook sempat terdiam sebentar. Menatap wajah Sohyun cukup lama sebelum akhirnya memberikan kertas ulangan wanita itu dan pergi dari sana.
"Jeon.."
Jungkook yang baru saja duduk di kursinya terkejut mendengar suara bisikan dari arah belakang. Pun ia balik menatap Sohyun yang duduk di belakangnya.
"Kau memanggil ku?"
"Bisakah kita berbicara sebentar?"
Jungkook terdiam mendengar itu. Menatap Sohyun, menerka-nerka apa yang ingin dibicarakan wanita itu, mengingat hubungan mereka berdua akhir-akhir ini tidak terlalu baik. Pun akhirnya ia mengangguk kecil disana.
• • •
Jungkook menarik nafas panjang dan mengeluarkannya dengan kasar. Membuka pintu rooftop itu perlahan. Mengedarkan pandangannya ke seisi rooftop dan menemukan Kim Sohyun yang sedang berdiri membelakanginya disana.
"Ada apa?"
Jungkook berdiri di samping wanita itu. Menyandarkan tubuhnya ke pagar dan menatap wajah Sohyun dengan lekat.
Cukup lama Sohyun tidak menjawab Jungkook. Hanya terus diam sambil memandangi langit, sesekali menghembuskan nafas kasar disana.
Melihat itu, Jungkook tahu betul ada suatu masalah pada diri wanita itu. Pun tanpa mendengar jawaban Sohyun ia kembali bertanya.
"Bagaimana dengan hasil ulangan matematika mu?"
Sohyun terkekeh mendengar pertanyaan itu. Pun ia balik memandangi Jungkook.
KAMU SEDANG MEMBACA
• ALONE •
FanfictionKesepian, dan sendirian. Senjata kehidupan mematikan yang sering kali berakhir membuatmu membenci dirimu sendiri. Sohyun hanya ingin seseorang ada untuknya, namun ia tak pernah tahu bahwa kehadiran seseorang dalam hidupnya mampu membawa kebahagiaan...