• Alien •

644 113 26
                                    

"Ini salah, yang ini juga salah. Ini...juga salah.."

"Coba periksa lagi, aku sudah kerjakan dengan benar!"

"Kau bilang benar? Jika akar enam belas saja kau bilang dua bagaimana kau bisa menyelesaikan soal trigonometri?"

Taehyung mengerucutkan bibirnya. Mengambil buku catatan nya dengan paksa lalu menutup buku itu dengan kasar. Beralih menatap seorang wanita yang sedang duduk dengan santainya di hadapannya itu. Terlihat begitu angkuh sekali, memaki dan memarahinya karena tidak bisa menyelesaikan soal matematika dengan benar.

"Hei, biar kukatakan satu hal. Kau..adalah murid kelas sebelas. Dan aku..adalah murid kelas dua belas. Apa etis bagi seorang adik kelas memarahi kekak kelasnya di tengah-tengah perpustakaan?"

"Kau yang meminta ku untuk melakukan itu. Jika kau mengerjakan semua soal itu dengan benar aku pasti akan memujimu"

"Cih, yang benar saja"

Taehyung mengalihkan pandangannya. Tidak berani menatap mata wanita itu karena sungguh, wanita itu terlihat begitu dominan. Sifat angkuh dan kata-kata kasarnya sukses membuat taehyung muak sekaligus bersemangat secara bersamaan. Entah kenapa sifat itu membuat tubuhnya memanas. Membayangkan tubuh kecil itu berada di atasnya, mendominasi dengan kata kata kasar. Yah..semua fikiran itu cukup membuat selangkangannya membengkak.

PLAK!

"Apa yang kau fikirkan?"

"Tidak ada"

Sohyun menyipitkan matanya. Melihat ke sekeliling lalu berbisik ke arah taehyung saat merasa tidak ada orang yang melihat.

"Kau pasti memikirkan hal hal erotis, aku bertaruh"

"A--apa yang kau katakan!! Berani sekali kau mengatakan itu kepada seorang lelaki!!"

Sohyun terkekeh kecil, kembali memperbaiki posisi duduknya lalu menatap taehyung dengan jahil.

"Benarkah? Kurasa kau memang sering memikirkan hal hal seperti itu. Bagaimana bisa seorang lelaki memakai boxer saat membuka pintu rumah ketika tahu ada wanita yang akan datang kerumahnya? Rambut mu juga berantakan saat itu. Kau baru saja melakukan ma--"

"Tutup mulutmu! I--ini perpustakaan"

Sohyun terkekeh kecil. Memandangi sikap Taehyung yang sangat kekanakan menurutnya. Ya, bagaimanapun juga pria tampan yang sudah menduduki kelas dua belas itu tetaplah alien gila baginya.

"Cepat kerjakan lagi. Aku ingin ke kelas."

"Ya, anak rajin sepertimu harus ke kelas secepatnya."

"Berhenti bermain. Aku serius."

Taehyung menggidikkan bahunya tak acuh, lalu tanpa aba-aba kembali membaringkan kepalanya di atas meja kayu perpustakaan yang cukup keras baginya. Setidaknya bisa menjadi alas istirahatnya dari soal soal matematika yang membingungkan.

Dan Sohyun, melihat pemandangan itu hanya bisa membuatnya menggeleng pasrah. Harus ia tekankan berapa kali? Lelaki di hadapannya itu alien gila. Waktu ujian semester hanya tinggal tiga hari lagi dan lelaki itu bahkan tidak tahu cara mengerjakan soal trigonometri. Sohyun benar-benar kehabisan akal dibuatnya.

Saat membuang nafas kasar karena perilaku Taehyung, manik Sohyun menangkap seorang lelaki yang sangat dikenalnya di dekat jendela perpustakaan itu.

Terlihat tekun sekali. Mempelajari buku tebal disana. Sinar matahari dari arah jendela tidak membuatnya risih. Justru menjadi semakin tekun membaca buku tebal itu.

Dan Sohyun, melihat pria itu hanya membuatnya kembali terdiam. Benar-benar kelinci aneh dengan berbagai jati diri menurutnya. Terkadang kelinci itu menjahilinya, terkadang kelinci itu mengganggunya, tapi lihatlah sekarang. Kelinci itu belajar dengan tekun dan damai disana. Terlihat berbeda sekali.

• ALONE •Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang