Sohyun menatap nanar ke arah jendela ruangannya di rumah sakit yang terbilang cukup besar itu. Tidak melakukan apapun, hanya termenung disana. Entah memikirkan apa, atau hanya kosong belaka.
Atensinya beralih ke arah pintu masuk saat seorang lelaki dengan senyum manisnya itu masuk. Memperlihatkan dua gigi kelincinya yang lucu sambil terkekeh kecil.
"Mau cokelat?"
Sohyun tersenyum tipis melihat tingkah temannya itu. Sudah lima hari dia terbaring lemah di rumah sakit ini, dan Jungkook lah yang selalu membuat hari-hari nya lebih berwarna.
Ya, walaupun Sohyun masih berharap seseorang yang ia cintai itu datang. Setidaknya melihat keadannya sebentar saja namun nihil, Taehyung hilang begitu saja dari hidupnya.
Dan kembali memikirkan itu membuat Sohyun kehilangan senyumnya.
"Hei. Kau marah denganku?"
Jungkook tidak bodoh. Ia tahu jelas Sohyun kini sedang memikirkan lelaki itu. Ya, hingga kadang beberapa kali sampai memanggil nama Taehyung saat tertidur.
Jujur, ia merasa kesal. Tidak sudi lelaki brengsek itu kembali merusak takdir wanita yang dicintainya.
"Mau jalan-jalan diluar?"
Sohyun kini menatapnya dengan mata yang melembut. Tersenyum tipis sebelum mengangguk setuju. Membiarkan Jungkook membantu dirinya berdiri dan menggengam tangannya. Berjalan dengan santai di taman belakang rumah sakit itu.
Beberapa perawat rumah sakit mengatakan bahwa mereka adalah pasangan yang serasi. Sering kali di goda dengan beberapa pertanyaan saat Sohyun melakukan terapi.
'Lihat, pacarmu sudah menunggu disana.'
'Dia bukan pacarku. Kami hanya berteman.'
Sangkal Sohyun tiap kali digoda oleh beberapa perawat yang gemas melihat hubungan mereka.
"Oh, ayo duduk disana."
Jungkook menunjuk ke arah kursi taman itu. Tersenyum tipis sambil membantu Sohyun untuk duduk disana. Lalu dengan cepat duduk di sebelahnya, sambil sesekali menatap wajah wanita yang dicintainya itu.
Sementara Sohyun hanya termenung disana. Menatap langit senja yang entah kenapa membuat kepalanya kembali memikirkan hal-hal menyedihkan.
"Sohyun-ah.."
"Hm?"
Sohyun tersentak dari lamunannya. Menatap Jungkook yang entah sejak kapan sudah tersenyum lembut kearahnya. Membuat Sohyun merasa sedikit gugup, jujur senyum itu membuatnya tersipu.
"Bagaimana terapimu hari ini?"
"Hmm.. Ya, begitulah. Tapi dokter bilang sepertinya aku bisa pulang lebih cepat."
"Benarkah? Kalau begitu bagus sekali!"
Ucap Jungkook sambil tersenyum riang. Benar-benar kabar gembira baginya. Tapi Sohyun hanya tersenyum getir disana. Tidak merasa senang sedikitpun.
"Kenapa? Kau tidak suka?"
Sohyun menggeleng pelan. Menunduk, menatap rumput hijau dibawah kakinya, tanpa mengatakan apapun.
Dan itu membuat Jungkook paham dengan situasi saat ini. Ia membuang nafas kasar, membiarkan hening menghampiri mereka sekitar beberapa menit sebelum kembali berbicara.
"Kau masih memikirkannya?"
Pertanyaan itu sukses membuat Sohyun menatapnya. Cukup lama sebelum mengangguk pelan dan kembalikan menunduk.
KAMU SEDANG MEMBACA
• ALONE •
FanfictionKesepian, dan sendirian. Senjata kehidupan mematikan yang sering kali berakhir membuatmu membenci dirimu sendiri. Sohyun hanya ingin seseorang ada untuknya, namun ia tak pernah tahu bahwa kehadiran seseorang dalam hidupnya mampu membawa kebahagiaan...